Ikuti Kami

Khazanah

Yukabid, Sosok Perempuan di balik Kisah Nabi Musa

Perempuan: Perspektif Filsafat-Tasawuf
Source: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Nabi merupakan seseorang yang diberi wahyu oleh Allah untuk menyebarkan syariat yang telah diturunkan oleh Allah. Salah satu bentuk keistimewaan nabi adalah mukjizat yang tidak bisa diterima oleh akal manusia. Yaitu sesuatu yang di luar dari kebiasaan manusia pada umumnya. Hal ini tentunya dialami oleh semua nabi dalam menyebarkan agama Allah, tak terkecuali Nabi Musa. Bagi orang lain, Nabi Musa tentunya dianggap seperti orang gila. Yang mana dia menyebarkan untuk menyembah Allah setelah ratusan tahun masyarakat Mesir menyembah dewa-dewi. 

Cerita tersebut tidak hanya masyhur di kalangan muslim saja, bahkan kaum Yahudi sangat mengagungkan Nabi Musa. Mereka bersepakat bahwa Nabi Musa merupakan seseorang yang istimewa yang dikirimkan oleh Tuhan kepada umat pada saat itu agar terbebas dari kekangan Fir’aun.

Nabi Musa merupakan salah satu Nabi yang dilahirkan di Mesir, meski begitu Nabi Musa bukan dari keturunan Mesir asli. Lantas, bagaimana bisa Nabi Musa dianggap oleh Nabi yang berkebangsaan Mesir? Dalam Alquran, asal-usul penjelasan ibu Nabi Musa tidak dijelaskan secara terang-terangan. Akan tetapi, sosok dibalik Nabi Musa ini perlu untuk ditelusuri. Karena keadilannya dalam melindungi manusia pilihan Allah, yaitu Nabi Musa.

Beliau adalah Yukabid atau Jochebed, sosok perempuan yang berperan di balik kisah Nabi Musa. Meskipun bukan berdarah asli Mesir, tetapi Yukabid-panggilan akrabnya- adalah Perempuan berdarah Bani Israil yang dilahirkan di Mesir. Karena terlahir bukan berdarah Mesir asli, orang-orang suku pendatang mendapat wewenang yang berbeda dari Fir’aun. Bahwasannya jika ada bayi laki-laki yang lahir bukan berdarah asli Mesir, maka diharuskan untuk dibunuh. Pasalnya, Firaun mempercayai bahwa anak laki-laki adalah ancaman bagi kepemimpinannya, untuk itu, Firaun menyuruh untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir.

Baca Juga:  Shafiyyah binti Huyay, Perempuan Yahudi yang Masuk Islam dan Jadi Istri Nabi

Mengetahui hal tersebut, Yukabid yang sedang hamil besar merasa tidak adil dengan adanya wewenang tersebut. Kemudian, Yukabid menemui seorang bidan untuk membantunya dalam bersalin. Setelah kelahiran Musa, mempunyai firasat baik, bahwa anak yang dilahirkan mempunyai keistimewaan dengan melihat cahaya yang ada di dahi Musa. Melihat hal ini, Yukabid meminta sang bidan untuk menutupi kelahiran Musa. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk menutupi kelahiran Musa. 

Tetapi, di setiap harinya, para petugas Fir’aun akan berkeliling untuk pemburuan bayi laki-laki. Pencarian inilah yang membuat Yukabid tidak merasa tenang. Hingga suatu hari, ia mendapat ilham dari Allah untuk menghanyutkan anaknya di sungai Nil. Kemudian, Yukabid memerintah dua saudara Musa yaitu Maryam dan Harun untuk membuat layaknya keranjang yang berasal dari tumbuhan. sebagaimana dalam firman Allah dalam Alquran. 

وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِى ٱلْيَمِّ وَلَا تَخَافِى وَلَا تَحْزَنِىٓ ۖ إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ

Artinya: Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. (Q.S Al-Qasas:7).

Kemudian dengan berat hati, Yukabid menghanyutkan Musa kecil ke sungai Nil dan meminta Maryam untuk mengikuti keranjang yang hanyut mengikuti aliran sungai. Kemudian keranjang tersebut ditemukan oleh perempuan kerajaan yang bernama Bittiyah. 

Di lain tempat, Bittiyah atau Aisya (sesuai nama dalam Islam) merupakan perempuan kerajaan yang sedang berduka atas meninggalnya anaknya. Tepat pada hari di mana dia memberi penghormatan terakhir anaknya di Sungai Nil, tepat di saat Bittiyah sedang pasrah, terdengar suara tangisan bayi. Yang kemudian bayi tersebut diasuh layaknya anaknya sendiri. 

Baca Juga:  Hari Ayah; Rasulullah adalah Teladan Ayah Terbaik

Setelah dibawa pulang di kerajaan, Musa kecil tentunya merasa haus dan lapar, akan tetapi tidak mau disusui oleh perempuan manapun. Mendengar hal tersebut, saudari Musa, Maryam mengusulkan perempuan yang akan menyusui Musa, yaitu Yukabid. Yang artinya, Allah menjaga Nabi Musa dan mempertemukan kembali pada Yukabid. Sebagaimana firman Allah berikut. 

وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِى ٱلْيَمِّ وَلَا تَخَافِى وَلَا تَحْزَنِىٓ ۖ إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ

Artinya: Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. (Q.S Al-Qasas:13).

Dari sini kita melihat bahwasannya Yukabid adalah sosok perempuan yang dimuliakan oleh Allah, dengan melahirkan Nabi Musa melalui rahimnya. Karena Allah percaya bahwa hanya Yukabid yang mampu menjaga amanah tersebut.

Rekomendasi

Ngaji Gus Baha: Besarnya Jasa Perempuan Bagi Peradaban Islam Ngaji Gus Baha: Besarnya Jasa Perempuan Bagi Peradaban Islam

Ngaji Gus Baha: Besarnya Jasa Perempuan Bagi Peradaban Islam

sikap rasulullah penderita kusta sikap rasulullah penderita kusta

Marak Diskriminasi pada ODHA, Tiru Sikap Rasulullah terhadap Penderita Kusta

Sayyidah Aisyah Sayyidah Aisyah

Belajar dari Fitnah yang Menimpa Sayyidah Aisyah  

Shafiyyah huyay istri nabi Shafiyyah huyay istri nabi

Shafiyyah binti Huyay, Perempuan Yahudi yang Masuk Islam dan Jadi Istri Nabi

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Kairo jurusan Akidah dan Filsafat.

Komentari

Komentari

Terbaru

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Cara Islam Menghargai Pendidikan untuk Perempuan

Kajian

Pelajaran Penting dari Kisah Durrah binti Abi Lahab Pelajaran Penting dari Kisah Durrah binti Abi Lahab

Pelajaran Penting dari Kisah Durrah binti Abi Lahab

Khazanah

Mengenang Toeti Heraty: Penyair Kontemporer Terkemuka Indonesia

Khazanah

Hukum Mengonsumsi Kopi Luwak Hukum Mengonsumsi Kopi Luwak

Hukum Mengonsumsi Kopi Luwak

Kajian

Pentingnya Perhatian Kepada Ibu Pasca Melahirkan Pentingnya Perhatian Kepada Ibu Pasca Melahirkan

Pentingnya Perhatian Kepada Ibu Pasca Melahirkan

Muslimah Talk

Aishah al-Ba’uniyyah, Guru Sufi Asal Mesir yang Pandai Menulis

Muslimah Talk

Mengenal Zero Waste Lifestyle Sebagai Gaya Hidup Islami  Mengenal Zero Waste Lifestyle Sebagai Gaya Hidup Islami 

Mengenal Zero Waste Lifestyle Sebagai Gaya Hidup Islami 

Muslimah Daily

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Mengenal Nyai Hj Chamnah; Tokoh Sufi Perempuan Tarekat Tijaniyah

Muslimah Talk

Trending

Berapa Kali Sehari Rasulullah Mengucapkan Istighfar?

Ibadah

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Lima Keutamaan Asiyah Istri Firaun yang Disebut Dalam Hadis dan al-Qur’an

Kajian

Penyakit hati Penyakit hati

Hati-Hati, Ini Ciri Kalau Kamu Punya Penyakit Hati

Kajian

https://www.idntimes.com/ https://www.idntimes.com/

Ratu Kalinyamat: Ratu Jepara yang Memiliki Pasukan Armada Laut Terbesar di Nusantara

Muslimah Talk

Tata Cara Mengurus Bayi yang Meninggal

Kajian

Menunggu Jodoh dengan Elegan; Cerita dari Jomblo untuk Jomblo

Diari

Zikir Ketika Angin Kencang

Ibadah

Mengenal Hamnah Binti Jahsy, Perawat Perempuan di Masa Rasul

Muslimah Talk

Connect