Ikuti Kami

Khazanah

Mengenang Toeti Heraty: Penyair Kontemporer Terkemuka Indonesia

BincangMuslimah.Com – Minggu, 13 Juni 2021 kemarin kita dikejutkan dengan berita duka atas meninggalnya ibu Toeti Heraty. Beliau merupakan penyair perempuan kontemporer terkemuka Indonesia.

Beliau pernah menempuh pendidikan Kedokteran Universitas Indonesia pada 1955. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan Psikologi di Universitas yang sama hingga tahun 1962.  Dengan semangat yang beliau miliki pada tahun 1974, menjadikan beliau Sarjana Filsafat dari Rijk Universiteit, Leiden Belanda. Pada tahun 1979 beliau lulus sebagai Doktor Filsafat dari Universitas Indonesia.

Penerjemahan Karya dalam Bahasa Asing

Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah mengajar di Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Bandung. Beliau juga menjadi Ketua Jurusan Filsafat Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Tahun 1994 pengukuhan beliau menjadi Guru Besar Luar Biasa di Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Mengutip dari Jurnal Perempuan, ibu Toeti Heraty pernah berkontribusi aktif mengikuti festival internasional. Di antaranya Festival International di Rotterdam (1981) dan International Writing Program di Universitas Lowa, Lowa City (1984). Puisi-pusi beliau juga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing, antara lain dalam bahasa Belanda, Inggris, Jerman, Rusia, dan Perancis.

Seperti penjelasan di awal, beliau merupakan satu-satunya perempuan di antara penyair kontemporer terkemuka Indonesia. Puisi-puisinya diilustrasikan sebagai sesuatu yang sulit dimengerti. Mengombinasikan ‘ambiguitas yang sengaja dengan perumpamaan yang asosiatif. Di dalam puisi-puisinya tersebut, beliau gaya ironi dalam menggarisbawahi kedudukan rendah perempuan di masyarakat patriarki. Hal tersebut yang membuat puisinya berbeda dengan para penyair lainnya.

Pada tahun 1974, beliau menerbitkan kumpulan puisi pertamanya, berjudul ‘Sajak-sajak 33’ yang di dalamya juga termasuk ‘Dua Wanita’, ‘Siklus’, ‘Geneva Bulan Juli’. Kumpulan puisi keduanya yang berjudul ‘Mimpi dan Pretensi’ terbit pada tahun 1982.  Kemudian beliau melakukan editing sebuah terbitan puisi berbahasa Belanda dan Indonesia, dan sebuah koleksi puisi dari para penyair perempuan.

Baca Juga:  Marie Curie, Ahli Sains dari Polandia

Setelah itu beliau menerbitkan puisi terbaru yakni ‘Calon Arang: The Story of A Woman Victimize by Patriarchy’, merupakan lirik yang hampir setebal buku yang memberikan pandangan kritis atas persepsi dari figur tipikal Indonesia, Calon Arang. Puisi tersebut menghadirkan gambaran tiga dimensi dari seorang perempuan yang mencoba bertahan terhadap lingkungan patriarki yang represif.

Pendiri Jurnal Perempuan

Dalam sejarah beliau juga dikenal menjadi salah satu pendiri Jurnal Perempuaun. Jurnal Perempuan menjadi tempat beliau melanjutka perjuangan untuk perjuangan perempuan da menyebarkan ide feminsme bagi masyarakat luas.

Mengutip dari sebuah tulisan beliau yang beliau berjudul “Jangan Bungkam terhadap Keadilan”  beliau menyebutkan “sesuatu yang mendasari feminisme adalah gugatan rasa keadilan”.  “Namun siapa yang menjamin hidup ini adil? Kita harus mendudukkan keadilan dalam konteks yang luas. Hidup belum tentu adil, tapi kita harus perjuangkan keadilan itu,” ujarnya.

Gugatan itu bahkan sudah berlangsung sejak berabad-abad lampau meskipun tidak memberi label feminisme, namun secara esensi sama, yaitu memprotes ketidakadilan.

Kisah tadi merupakan sebuah inspirasi beliau dalam memperjuangkan feminisme. Kisah tersebut adalah mengenai gugatan seorang perempuan bernama Floria yang dianggap sebagai penggoda Santo Agustinus, padahal Floria dan anaknyalah yang ditelantarkan. Beliau selalu mengingat bahwa tidak boleh membungkam suara perempuan seperti Floria meskipun harus berhadapan dengan otoritas suci sekalipun.

Di sisi lain, beliau melihat mencermati adanya kontradiksi perjuangan perempuan dengan maraknya perda-perda diskriminatif perempuan di berbagai daerah. Oleh karena itu beliau dalam dunia sastra beliau  memulai  gebrakan menulis bersama para perempuan kontemporer yang menghadirkan tema berani mengenai tubuh dan eksistensinya sebagai perempuan. Termasuk di dalamnya pilihan akan orientasi seksual yang selama ini menganggapnya tabu.

Baca Juga:  Kisah Patah Hati Sayyidah Khadijah

Selamat istirahat ibu Toeti Heraty.

Rekomendasi

Apakah Shalat Tahiyatul Masjid Harus Dua Rakat? Apakah Shalat Tahiyatul Masjid Harus Dua Rakat?

Walladah binti al-Mustakfi, Penyair Terkenal Masa Kekhalifahan di Andalusia

Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

Komentari

Komentari

Terbaru

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025 Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Berita

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Khazanah

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Khazanah

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Muslimah Talk

Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset

Bicara Pola Pikir Berkembang Bersama Prof. Maila Dinia Husni Rahiem

Muslimah Talk

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Connect