Ikuti Kami

Khazanah

Kyai Kholil Bangkalan Sang Maha Guru

BincangMuslimah.Com – 25 November diperingati sebagai hari guru. Sebuah momen untuk kembali merefleksikan nilai-nilai perjuangan guru dan jasa-jasanya. Begitu juga guru-guru di pesantren yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan, mengenal kearifan, dan jalan menuju Tuhan. Geneologi guru-guru di pesantren kebanyakan bersambung kepada satu guru yang masyhur, Kyai Kholil Bangkalan yang menjadi sang maha guru.

Dalam khazanah kepesantrenan, kisah tentang Kyai Kholil Bangkalan tentu takkan absen dari pengisi kelas-kelas sebelum belajar. Mengenal kisahnya bertujuan untuk mengenalkan karomah guru dan tentu, tirakatnya. Kyai Kholil merupakan guru dari beberapa kyai pesantren di Indonesia. Termasuk para pendiri Organisasi Masyarakat (ormas) salah satunya adalah Kyai Hasyim Asy’ari.

Beliau bernama lengkap KH. Muhammad Kholil, lahir di desa Kemayoran, Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada bulan Desember tahun 1820. Beliau hidup dengan laku harian yang penuh tirakat dan kesederhaan. Hingga pantaslah pada hari kemudian beliau menjadi sosok ulama karismatik yang ilmunya ditimba oleh ulama-ulama nusantara.

Dalam catatan biografi “KH. M. Kholil Bangkalan; Biografi Singkat 1835-1925” yang ditulis oleh Muhamamd Rifa’i dan diresensikan oleh Moh. Riwwan Rifa’i, diceritakan di dalamnya tentang perjalanan singkat hidupnya termasuk pengembaraan keilmuannya dan murid-murid yang mengais ilmu darinya.

Beberapa di antara muridnya adalah KH. Hasyim Asy’ari yang kemudian menjadi pendiri Nahdhatul Ulama. Organisasi dengan anggota terbanyak di Indonesia. Selain Kyai Hasyim, ada juga Kyai Wahab Hasbullah dan Kyai Bisri Syansuri yang sama-sama berperan dalam pendirian NU. Juga ada Kyai Abdul Manaf dari Lirboyo, Kyai Bisri Musthofa dari Rembang, Kyai Ahmad Shiddiq dari Jember, dan beberapa tokoh ulama lainnya.

Dalam proses pengajarannya, Kyai Kholil menekankan sikap zuhud dan ikhlas. Banyak cerita mengenai karomah beliau semasa penulis mesantren di Jawa Timur. Salah satunya adalah adalah perintah Kyai Kholil kepada Kyai Hasyim yang masih nyantri dengan beliau untuk mencarikan cincin istrinya yang masuk ke septitank. Tanpa berlama-lama, Kyai Hasyim langsung terjun ke dalam septitank dan menemukan cicin istri dari Kyai Kholil. Tindakan tersebut menunjukkan khidmat dan kepatuhan. Lantas Kyai Kholil mendoakan Kyai Hasyim agar kelak menjadi tokoh panutan dan dicintai banyak orang.

Baca Juga:  Aeshnina Azzahra Aqilani, Polisi Sampah Gresik yang Inspiratif

Ajaran-ajarannya kepada murid-muridnya yang kemudian hari menjadi orang bermanfaat adalah ajaran yang tidak hanya ilmu pengetahuan, tapi juga penempaan karakter. Terbukti dari apa yang diceritakan tentang Kyai Hasyim Asy’ari. Dan juga kyai-kyai lain yang pernah menimba ilmu darinya.

Tidak hanya menjadi guru bagi para santrinya, beliau juga memiliki peran besar di lingkungan sosialnya. Diceritakan dalam biografi singkat tersebut, Kyai Kholil merupakan pemimpin bagi masyarakat desa sekitar yang sangat rendah hati dan merakyat. Beliau terjun langsung untuk bisa memahami kondisi masyarakat. Kewibawaannya lahir dari ilmu dan karakter, sehingga tak heran beliau melahirkan banyak murid yang pada kemudian hari menjadi tokoh besar yang juga menyebarkan ilmu melalui lembaga-lembaga pesantren dan masyarakat.

Pengembaraan keilmuannya dimulai dari rumahnya, beliau kali pertama berguru kepada ayahandanya. Lalu beliau melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Kemudian ke Pesantren Bangil, lalu Keboncandi dan Sidogiri. Setelah pengembaraan ilmu di Indonesia selama bertahun-tahun, beliau berangkat ke Mekkah untuk menimba ilmu di sana membawa serta istrinya.

Sepulang dari Mekkah, beliau kembali ke Madura, tanah kelahirannya untuk mengabdi dan mengamalkan ilmunya. Setelah pengabdiannya yang panjang, beliau wafat di usianya yang ke-104 tahun pada tahun 1925 di Madura. Makamnya kini banyak dikunjungi oleh para peziarah baik santri maupun non santri. Sebab karomah dan cerita-ceritanya membawa para peziarah menuju ke sana untuk turut mendoakannya.

Beliaulah Kyai Muhammad Kholil Bangkalan, sang maha guru yang patut diteladani. Selamat hari guru!

Rekomendasi

kesejahteraan guru belum tercapai kesejahteraan guru belum tercapai

Pandangan Islam akan Kesejahteraan Guru yang Belum Tercapai

Penjelasan Rukun Iman dalam Penjelasan Rukun Iman dalam

Cara Taubat yang Benar Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Jenis-jenis Taubat Menurut Syekh Nawawi al-Bantani

Aishah al-Ba’uniyyah, Guru Sufi Asal Mesir yang Pandai Menulis

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Peran Perempuan Turunnya Alquran Peran Perempuan Turunnya Alquran

Peran Perempuan dalam Peristiwa Turunnya Alquran

Khazanah

suntik vitamin saat puasa suntik vitamin saat puasa

Hukum Suntik Vitamin, Gizi dan Infus saat Puasa?

Kajian

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Agar Terhindar Keburukan

Ibadah

mengqadha puasa orang meninggal mengqadha puasa orang meninggal

Cara Mengqadha Puasa Orang yang Sudah Meninggal

Kajian

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf di Bulan Ramadhan

Kajian

doa nuzulul quran diamalkan doa nuzulul quran diamalkan

Doa Nuzulul Quran yang Bisa Diamalkan

Ibadah

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

lupa qunut shalat witir lupa qunut shalat witir

Imam Lupa Qunut Saat Shalat Witir, Wajibkah Sujud Sahwi?

Kajian

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Agar Terhindar Keburukan

Ibadah

perempuan tulang punggung keluarga perempuan tulang punggung keluarga

Dua Pahala yang Dijanjikan untuk Perempuan yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

Kajian

Benarkah Janin yang Gugur Menjadi Syafaat Bagi Orang Tuanya Kelak?

Kajian

Dalil Kewajiban Puasa Ramadhan dalam Al-Qur’an dan Hadis

Ibadah

Hijab Menurut Murtadha Muthahhari Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Konsep Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Kajian

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan

Zainab Fawwaz, Penggerak Pembebasan Perempuan Mesir

Khazanah

Mengapa Masih Ada Maksiat di Bulan Ramadhan Padahal Setan Dibelenggu?

Kajian

Connect