Ikuti Kami

Khazanah

Kisah Orang Yahudi yang Masuk Islam Karena Berkah Maulid Nabi

kisah yahudi maulid nabi
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Merayakan Maulid Nabi adalah bagian dari satu syiar agama Islam, kendati terdapat sebagian kelompok yang mengingkari, bahkan mengklaim sebagai perbuatan yang bid’ah. Perayaan Maulid Nabi hakikatnya ialah majlis (tempat) shalawat dan sedekah yang memiliki banyak keutamaan (fadhilah), bahkan meskipun orang Yahudi merasakan keutamaan Maulid Nabi ini.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Suyuti dalam karya beliau yaitu Al-Wasail fi Syarhis Syamail bahwa rumah atau masjid yang di dalamnya dibacakan Maulid Nabi, maka tempat itu akan senantiasa dikelilingi malaikat yang membaca Istighfar bagi orang-orang yang ada di tempat tersebut.

Bahkan Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam Kitabnya An-Ni’mah Al-Kubra ‘ala Al-‘Alam fi Maulid Sayyid Walad Al-Adam menyatakan perihal keutamaan (fadhilah) merayakan Maulid Nabi, sebagaimana berikut,

مَا مِنْ مُسِلِمٍ قَرَأَ فِي بَيْتِهِ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا رَفَعَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى الْقَحْطَ وَالْوَبَاءَ وَالْحَرْقَ وَالْغَرْقَ وَاْلآفَاتِ وَالْبَلِيَّاتِ وَالْبُغْضَ وَالْحَسَدَ وَعَيْنَ السُّوْءِ وَاللُّصُوْصَ عَنْ أَهْلِ ذَلِكَ الْبَيْتِ، فَإِذَا مَاتَ هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ جَوَابَ مُنْكَرٍ وَنَكِيْرٍ، وَيَكُوْنُ فَي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُقْتَدِرٍ

Tidak ada dari seorang muslim yang membaca Maulid Nabi di rumahnya kecuali Allah mengangkat kemarau, wabah, kebakaran, karam, penyakit, bala, murka, dengki, mata yang jahat dan pencuri dari ahli rumah tersebut. Jika orang tersebut meninggal dunia niscaya Allah memudahkan baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir, dan adalah tempat duduknya pada tempat yang benar di sisi Tuhan Yang Maha Memiliki Lagi Kuasa. (An-Ni’mah Al-Kubra ‘ala Al-‘Alam fi Maulid Sayyid Walad Al-Adam, hal. 7)

Dalam kitab Maulid Syaraf Al-Anam karya Syaikh Ahmad bin Qashim terdapat kisah tentang sepasang suami istri beragama Yahudi yang merasakan keutamaan Maulid Nabi.

Baca Juga:  Persahabatan Antara Aisyah dan Perempuan Yahudi

Berikut kisah lengkapnya:

“Syaikh Abdul Wahid bin Ismail bercerita, bahwa di kota Mesir dahulu, ada seorang laki-laki yang setiap tahun mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw.

Di sebelah laki-laki tersebut, ada tetangganya yang beragama Yahudi. Isteri Yahudi ini berkata kepada sang suami: “Mengapa, tetangga kita yang muslim itu, setiap bulan ini (bulan Maulid) membelanjakan harta yang banyak?” Kemudian Suami Yahudi itu menjawab: “Itu adalah karena dia beranggapan bahwa dalam bulan inilah Nabinya dilahirkan, ia melakukan hal tersebut karena senang dengan Nabinya serta memuliakan hari kelahirannya.”

Kedua suami isteri pun diam, kemudian keduanya tidur. Dalam tidurnya, isteri yang beragama Yahudi itu bermimpi ia melihat ada seorang laki-laki yang begitu tampan dan agung, berwibawa dan sangat dimuliakan memasuki rumah tetangganya yang Muslim itu. Dan di sisi kanan kiri laki-laki tersebut terdapat serombongan dari sahabatnya. Mereka mengormati dan mengagungkan laki-laki tersebut

Wanita itu pun bertanya kepada salah seorang diantara anggota rombongan itu: “Siapa laki-laki yang tampan ini ?”

Orang itu menjelaskan bahwa itulah Rasulullah Saw. Beliau masuk kerumah ini untuk mengucapkan salam kepada penghuni rumah ini dan menemui mereka yang telah menunjukkan rasa suka-cita mereka atas kelahiran beliau.

Wanita Yahudi itu pun berkata lagi, “Berkenankah orang itu berbicara denganku jika aku mengajaknya bicara ?”, laki-laki tadi lantas menjawab: “Sudah tentu beliau mau”.

Wanita Yahudi itu pun lantas mendekati Nabi Muhammad dan menyapanya: “Wahai Muhammad !”, lantas Nabi pun menjawab: “Labbaiki (aku sambut panggilanmu)”.

Wanita itu pun berkata: “Engkau menjawab orang sepertiku dengan talbiyah, sedangkan aku bukan mengikuti agamamu, dan akupun termasuk salah satu musuh-musuhmu”.

Baca Juga:  Rasulullah Juga Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

Nabi pun berkata kepada perempuan Yahudi tersebut: “Demi Dzat Yang telah mengutusku dengan haq menjadi Nabi, aku tidak menjawab panggilanmu sehingga aku mengerti bahwasanya Allah telah memberi hidayah atasmu”.

Wanita itupun menimpali: “Sesungguhnya tuan memang benar seorang Nabi yang mulia yang berpribadi agung, celakalah orang yang mengingkari perintahmu, dan merugilah orang yang tidak mengerti pangkatmu. Ulurkanlah tanganmu, aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan Engkau adalah Rasulullah Saw.”

Dalam lubuk hatinya, wanita itu berjanji kepada Allah, berniat bahwa nanti esok pagi, ia akan bersedekah dengan seluruh harta yang ia miliki dan melaksanakan jamuan untuk memperingati Maulid Nabi Saw., sekaligus sebagai perwujudan rasa syukur atas keislamannya dan mimpinya malam itu.

(Akan tetapi, diluar dugaan, begitu bangun pagi) ia melihat suaminya sudah sibuk untuk menyiapkan suatu perjamuan, ia begitu rajin dan serius.

Wanita itupun heran dengan apa yang dilakukan suaminya seraya berkata: “Ada apa gerangan kulihat engkau begitu sibuk dan bersemangat pagi ini ? sang suami pun menjawab, “Karena orang yang kau lihat malam tadi, yang mana engkau masuk Islam dihadapan beliau.”

Perempuan itu bertanya kepada suaminya: “Siapa gerangan yang telah membukakan engkau rahasia ini (ihwal impiannya) dan memperlihatkann¬ya kepada engkau?”

Sang suami pun berkata: “Yaitu Nabi Muhammad, yang mana aku masuk Islam setelah engkau dihadapan Beliau (Rasulullah). Beliaulah Nabi yang diterima syafaatnya kelak untuk orang yang bershalawat dan salam atas beliau”. (Ahmad bin Qashim, Maulid Syaraf Al-Anam, hal. 44-46)

Itulah kisah panjang perihal sepasang suami istri yang beragama Yahudi yang merasakan keutamaan Maulid Nabi.

Kisah ini mengandung hikmah, jika orang Yahudi saja yang notabene benci pada Nabi bisa merasakan keutamaan Maulid Nabi karena tetangganya mengadakan acara Maulid, bagaimana dengan kita? Kita ummat-Nya mengadakan Maulid Nabi bahkan di dalam rumah kita sendiri. Oleh karena itu, yakinlah akan keutamaannya, bukan malah menentangnya sebagai amaliah bid’ah.

Baca Juga:  Amalan yang Bernilai Pahala Haji Menurut Hadis Rasulullah

Shallahu ‘ala Muhammad….

Rekomendasi

waktu disyariatkan membaca shalawat waktu disyariatkan membaca shalawat

Seberapa Dekatkah Kita dengan Rasulullah?

waktu disyariatkan membaca shalawat waktu disyariatkan membaca shalawat

Husein Bertanya pada Ali Tentang Muhammad

Apakah Nabi Juga Berijtihad? Apakah Nabi Juga Berijtihad?

Pandangan Michael Hart Terhadap Nabi Muhammad

Perbedaan lelaki perempuan shalat, Membangunkan Shalat malam Perbedaan lelaki perempuan shalat, Membangunkan Shalat malam

Meneladani Rasul Sebagai Suami kok Setengah-setengah?!

Ditulis oleh

Santri Tahfidz Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuwangi Jawa Timur

Komentari

Komentari

Terbaru

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Ibadah

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Connect