Ikuti Kami

Keluarga

Parenting Islami: Kepribadian Anak yang Tumbuh Akibat Dampak Kekerasan

menafkahi anak - kepribadian anak
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com –  Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang dampak kekerasan yang dilakukan orang tua atau orang dewasa lainnya terhadap kepribadian anak. Orang tua atau pun pengasuh anak sering tak menyadari bahwa pola asuhnya mengandung kekerasan yang memiliki kelekatan dengan anak. Jika perlakuan kekerasan terjadi selama masa pembentukkan kepribadian, dan mencapai tingkat keparahan, maka akan berdampakn pada kepribadian dan kehidupan masa depan anak.

Tempat kejadian kekerasan banyak terjadi dalam rumah. Dalam disertasi Endah Sulistyaningsih, Pengasuhan Alternatif Bagi Anak Berbasis Kerabat , Miller dan Perrin mengungkapkan bahwa “ Although it is true that most typically the family is a safe place of substance and care, it is equally true that most child maltreatment occurs within families” (Walaupun hal yang benar bahwa keluarga adalah tempat yang aman untuk mengasuh, tetapi di sisi lain hal yang benar juga bahwa tindak perlakuan salah terhadap anak juga banyak terjadi di dalam rumah).

Hal tersebut muncul karena sebuah keluarga memiliki hak-hak privasi. Sehingga tak sedikit keluarga yang menutupi kekerasan tersebut di depan orang lain. Dalam jurnal Sosio Informa (2019), Alit Kurniasih dalam paper berjudul Impact of Violence in Children’s Personality, menyebutkan beberapa bentuk perilaku anak sebagai akibat perlakuan salah dari orang tua atau pengasuh dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Pertama, bersikap permisif, merasa tidak berguna, karena adanya perasaan tidak bermanfaat, akhirnya menjadi pendiam, mengisolasi diri, dan tidak mampu bergaul, sebagai perilaku yang nyaman bagi dirinya. Anak menjadi kurang berhasil dalam mengembangkan hubungan dengan sebayanya. Pada saat dewasa nanti, anak akan mengalami masalah pada relasi intim. Kesulitan dalam menjalin dan mempertahankan hubungan intim yang sehat.

Baca Juga:  3 Hal yang Perlu Didiskusikan Perihal Kontrasepsi

Kedua, bersikap depressif, seperti selalu murung. Karena adanya masalah yang selama ini sulit dihilangkan. Anak menjadi pendiam, mudah menangis, meski dalam keadaan atau situasi menyenangkan sekalipun. Anak dapat menjadi ketakutan terhadap obyek yang tidak jelas, mengalami kecemasan.

Kondisi ini tidak ada kesempatan atau mengalami kesulitan untuk berinisiatif, memecahkan masalah. Bahkan dapat mengalami traumatic pada hal-hal yang berhubungan dengan pelaku atau figur otoritas (guru, orang dewasa lainnya) yang selama ini melakukan kekerasan.

Ketiga, bersikap agresif, berontak namun tidak mampu melawan pada pelaku. Maka ia akan berperilaku negatif, untuk menunjukkan bahwa dirinya sebagai orang yang kuat, memiliki kekuasaan. Selanjutnya anak akan berperilaku buruk, seperti mulai merokok menggunakan obat-obatan, minum alkohol, bergaul dengen teman-teman antisosial, perilaku seks bebas sejak dini. Hal ini menunjukkan ketidak percayaan diri berlebihan, juga pengendalian emosinya buruk, yang akan berlanjut pada kesulitan beradaptasi bahkan akan mengalami masalah psikologis yang lain.

Keempat, bersikap destruktif, seperti adanya keinginan untuk menyakiti diri sendiri, karena ketidakmampuan membela diri atau mencari pertolongan. Perasaan kesal, putus asa yang memuncak mendorong untuk menyakiti dirinya sendiri, sampai akhirnya ada kenginan untuk melakukan percobaan bunuh diri. Semua ini berawal dari beban pikiran dan stress yang tidak memperoleh penyelesaian, kemudian melakukan kompensasi atau mengalihkan perilakunya pada hal-hal lain agar mendapat perhatian orang lain.

Kepribadian anak yang tumbuh akibat pola asuh keras memanglah akan berdampak buruk. Maka dari itu, kita sebagai orang tua harus dapat mengolah strees agar mampu mengatasi dan mengendalikan emosi (menajemen emosi). Kita dapat belajar tentang psikologis anak tentang pengasuhan agar memiliki kemampuan kelekatan yang aman (secure attachment) dengan fokus untuk meningkatkan kelekatan antara anak dan orang tua.

Baca Juga:  Lima Manfaat Pola Asuh dan Pendidikan yang Baik

Latihan untuk mendeteksi dini pada anak korban kekerasan berdasarkan ciri-ciri dari perilaku atau kepribadiannya. Sehingga dapat segera mendapatkan pertolongan dan menghindarkan dampak lanjutan. Kita juga bisa melatih anak untuk merubah interpretasi atas pengalaman emosional kurang menyenangkan yang pernah dialaminya menjadi motivasi yang mendorong anak berperilaku kearah lebih baik.

Rekomendasi

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

hari anak sedunia mompedulikan hari anak sedunia mompedulikan

Hari Anak Sedunia, Momentum Untuk Mempedulikan Anak-anak dari Kekerasan

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Ditulis oleh

Alumni MA Salafiyah Kajen yang menamatkan kuliah di Program Jurusan Fisika Univesitas Diponegoro. Saat ini sedang merintis perpustakaan dan hobi menulis. Pernah menyabet juara 1 lomba puisi nasional dan menjuarai beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah.

Komentari

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect