Ikuti Kami

Kajian

Tafsir An-Nisa Ayat 1; Benarkah Perempuan Berasal dari Tulang Rusuk Laki-laki?

tiga peneliti sufi perempuan

BincangMuslimah.Com – Pernah mendengar kisah penciptaan Hawa sebagai perempuan pertama? Jika pernah, tentu akrab bahwa Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam sedangkan Adam, sebagai manusia pertama diciptakan dari tanah. Kisah ini terus menerus direpetisi dari satu generasi ke generasi lainnya. Bahkan jika generasi hari ini pun akrab dengan kisah tersebut, artinya memang kisah ini menjadi kisah tutur yang melintas dari generasi ke generasi.

Lalu, bagaimana pandangan Islam mengenai penciptaan manusia? Apakah Islam menyetujui kisah tutur di atas yang menyatakan perempuan berasal dari tulang rusuk laki-laki?

Dalam teks-teks suci Islam, menurut sebagian mufassir mengenai penciptaan Hawa yang berasal dari tulang rusuk Adam terdapat dalam Q.S An-Nisa [4]: 1:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kamu sekalian kepada Tuhan-mu yang menciptakan kamu dari seorang diri (Adam), dan Allah menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

Ayat di atas menurut sebagian mufassir klasik seperti Ibnu Katsir menyatakan bahwa nafs wȃhidah adalah jiwa yang satu, yaitu Adam dan kata zaujaha diberi arti sebagai Hawa, istri Adam. Kemudian, kata minha dalam ayat di atas berarti Hawa diciptakan dari tulang rusuk (bagian dari tubuh) Adam sebagai nafs wȃhidah.

Selanjutnya untuk mendukung tafsir atas ayat di atas, para mufassir (ahli tafsir) klasik juga mengutip sebuah hadis: “… wanita itu diciptakan dari tulang rusuk…” Karenanya muffasir klasik memandang bahwa Hawa memang tercipta dari tulang rusuk Adam.

Baca Juga:  Apakah Sunnah Berbuka dengan Makanan Manis?

Namun, sekalipun Al-Qur’an turun berabad-abad yang lalu, tetapi tafsir terus bergerak. Karenanya penafsiran mengenai penciptaan Hawa tidaklah tungal.

Mufassir kontemporer seperti Muhammad Abduh dalam Tafsir al-Manar menyatakan bahwa redaksi kata min nafs wȃhidah menunjukkan bawa Adam dan Hawa itu diciptakan dari unsur dan jenis yang sama.

Selain itu dalam Tafsir al-Maraghi, Imam al-Maraghi menegaskan bahwa ide penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam tidak ada di dalam Al-Qur’an.

Turut mengomentari ayat di atas, maestro tafsir Indonesia, Prof. Quraish Shihab menyatakan bahwa, Islam menekankan kesamaan antara laki-laki dan perempuan. Semua laki-laki dan perempuan lahir dari sepasang laki-laki dan perempuan, sehingga mereka semua sama dari sisi kemanusiaan pun dari sisi penciptaan.

Selain itu, Prof. Quraish Shihab menyatakan bahwa kisah penciptaan Hawa tidak berasal dari Al-Qur’an, namun berasal dari sebuah hadis yang dipertentangkan kesahihannya.

“saling wasiat mewasiatilah untuk berbuat baik kepada perempuan. Karena mereka itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, kalau engkau membiarkannya dia tetap bengkok, dan bila engkau berupaya meluruskannya dia akan patah.” (HR. at-Tirmidzi melalui Abu Hurairah).

Hadis di atas oleh ulama klasik dipahami secara harfiah yaitu “memang berasal dari tulang rusuk yang bengkok” sedangkan ulama kontemporer memahaminya secara metafor, hadis tersebut mengingatkan para laki-laki agar menghadapi perempuan dengan bijaksana karena ada sifat dan kodrat bawaan perempuan yang berbeda dengan laki-laki.

Lebih lanjut ia mengingatkan, jika pun seorang perempuan pertama diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, hal ini tidak berarti bahwa perempuan menempati posisi yang lebih rendah dibanding laki-laki karena semua laki-laki dan perempuan anak cucu adam lahir dari sepasang perempuan dan laki-laki.

Baca Juga:  Keutamaan Sikap Demokratis ala Nabi Ibrahim

Pendapat ini didukung dan dikonfirmasi dalam Q.S Al-Hujurat [49]: 13

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Ayat ini menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan lahir dari pasangan yang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Karenanya ayat ini dapat dijadikan keterangan bagaimana penciptaan manusia di dalam al-Qur’an dan juga menjadi jawaban bahwa penciptaan perempuan dari tulang rusuk laki-laki tidak terdapat dalam al-Qur’an.

Setelah berpanjang mencari sumber dalam teks suci Islam mengenai asal mula kisah penciptaan perempuan yang dipercaya berasal dari tulang rusuk Adam, Sayyid Muhammad Rasyid Ridha menyampaikan kisah penciptaan Hawa ini berasal dari Perjanjian Lama (Kejadian II: 21-22), ketika Adam tertidur lelap, “… maka diambil oleh Allah sebilah tulang rusuknya, lalu ditutupkannya pula tempat itu dengan daging. Maka dari tulang yang telah dikeluarkan dari Adam itu dibuat Tuhan seorang perempuan.”

Komentar Rasyid Ridha mengenai keterangan penciptaan Hawa dalam Perjanjian Lama di atas, “seandainya tidak tercantum kisah kejadian Adam dan Hawa dalam Perjanjian Lama, seperti redaksi di atas, niscaya pendapat yang menyatakan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk Adam tidak akan pernah terlintas dalam benak seorang muslim.”

Artinya, dalam Islam tidak pernah menyebut dan menegaskan seorang Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Pandangan mengenai penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam dengan jelas terdapat dalam Perjanjian Lama, bukan berasal dari al-Qur’an.

Baca Juga:  Benarkah Siti Hawa dari Tulang Rusuk Nabi Adam?

Lantas mengapa mufassir klasik memiliki pendapat yang berbeda dengan mufassir kontemporer? Hal demikian terjadi karena memang ada kisah-kisah israiliyyat—kisah penciptaan manusia dan alam, serta sejarah atau kisah yang terjadi pada zaman nabi terdahulu. Sehingga tidak menutup kemungkinan mufassir klasik terpengaruh oleh kisah israiliyyat.

Jika tidak ada pembaru dalam tafsir penciptaan perempuan, tentu kehadiran Islam yang mengusung prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan kemaslahatan menjadi tidak sesuai dan timpang sebelah, juga masih terkesan mengunggulkan manusia yang satu di atas yang lain.

Maka, berterima kasihlah kepada mereka yang amat menyadari semangat kesetaraan dan keadilan dalam Islam dan mari kita sepakati bahwa berpikir secara adil harus sejak dari teori penciptaan.

Wallahu’alam.

Rekomendasi

ummu salamah penyebutan perempuan ummu salamah penyebutan perempuan

Menelaah Tafsir Ummu Salamah: Menyambung Sanad Partisipasi Perempuan dalam Sejarah Tafsir al-Qur’an

Tafsir Penciptaan Perempuan menurut Muhammad Abduh

perempuan hak memilih pasangan perempuan hak memilih pasangan

Tidak Hanya Perempuan, Laki-laki pun Harus Menahan Pandangan

Al Quran Sebagai Mukjizat Terbesar Rasulullah saw Al Quran Sebagai Mukjizat Terbesar Rasulullah saw

Tafsir Surah al-Jatsiyah ayat 30: Bekerja Sebagai Bentuk Keimanan

Ditulis oleh

Bukan ustadzah, pembaca diskursus feminisme Islam, mistisime dalam Islam, dan diskursus sosial lainnya, serta sedang berusaha menyukai dunia penelitian sosial.

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Ibadah

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Connect