Ikuti Kami

Kajian

Sifat Qidam: Allah Sang Pendahulu Tanpa Awal Mula

Sifat Qidam
Sifat Qidam

BincangMuslimah.Com – Jika kita amati, segala hal di dunia ini pasti ada penciptaannya. Dengan kata lain, segala sesuatu ini terbentuk karena ada sebab dan akibat yang membuatnya ada. 

Ketika kita melihat gadget misalnya, gadget ini adalah hasil dari penemuan seseorang yang bernama Martin Cooper. Kita juga bisa mencermati kerikil yang bertebaran di jalanan, kerikil ini ada bukan tanpa sebab, jika kita tarik ke belakang, kerikil ini terbentuk dari  pecahan batu yang mengalami disintegrasi dengan cuaca. Karena cuaca yang berubah-ubah, mineral yang ada di dalam batu tersebut akhirnya terkikis dan menjadikan batu tersebut hancur menjadi kerikil. Dalam contoh yang lebih besar, alam semesta ini tercipta karena adanya ledakan yang disebabkan oleh Big Bang. Big Bang ini awalnya padat dan panas, kemudian mengembang dan menimbulkan ledakan. 

Contoh-contoh di atas adalah kesimpulan yang pasti dan rasional yang tidak bisa untuk diperdebatkan lagi. Lalu, dari hal ini memunculkan pertanyaan baru, jika anak lahir dari seorang kakek dan mempunyai nasab yang jelas, atau setiap orang mempunyai asal-usul yang tidak bisa dibantahh, lantas bagaimana dengan Allah? Apakah Allah benar-benar yang pertama atau Allah diciptakan yang paling pertama? 

Arti Sifat Qidam 

Sifat qidam diartikan sebagai Allah pendahulu. Sedangkan lawan dari sifat qidam adalah hadis atau yang baru. 

Mari kita bahas dahulu dari sifat qidam. Qidam dari sifat Allah yaitu Allah lebih dahulu adanya sebelum alam semesta ini tercipta. Dalam Alquran, Allah juga menjelaskan pembentukan alam semesta beserta isinya dalam kurun waktu 7 hari. Sedangkan Allah lebih dahulu dari semuanya. Sebagaimana dalam kitab Syarah Nurud Dhulam karangan Syekh Nawawi al-Bantani berikut.

Baca Juga:  Pentingnya Memilih Pasangan yang Baik dalam Mendidik Anak

والقدم هو عدم الأولية لوجوده تعالى فلم يخلق نفسه ولا خلقه غيره قال الله تعالى لم يلد ويلم يولد

Artinya: Qidam adalah tidak ada sesuatu entitas yang mendahului keberadaan Allah Swt, tidak menciptakan dirinya sendiri dan tidak diciptakan oleh selain-Nya. Maka dari itu, Allah tidak dilahirkan dan tidak melahirkan

Dari penjelasan di atas, dapat kita pahami bahwa Allah itu pemula dari segala sesuatu yang ada di bumi maupun alam semesta ini. Dalam konteks ilmu tauhid, Allah disebut sebagai الأولى  atau yang benar-benar pertama, tidak ada kedua maupun ketiga. Tidak menggunakan bilangan واحد karena jika menggunakan konteks واحد maka ada  اثنين yang kedua bahkan bisa sampai pada bilangan tak terhingga. Karena Allah adalah yang awal, tidak ada entitas lain yang membentuk Allah. Artinya, Allah memang benar-benar belum pernah ada sebelumnya, kemudian menjadi ada.

Karena pembahasan Allah sudah kita sepakati, bahwasannya keberadaan Allah ada bukan berasal dari entitas lainnya. Allah menjadi yang pertama, bahkan keberadaan Allah lebih dahulu dari yang lainnya. 

Tidak Mungkin Allah Bersifat Hadis

Selanjutnya kita akan membahas sifat hadis atau yang baru. Sifat hadis adalah kebalikan dari sifat Allah yang qidam. Lalu, siapakah atau disandarkan kepada siapa sifat hadis ini?

Sifat hadis disandarkan pada semua yang ada di dunia ini, baik alam semesta maupun makhluk hidup. Sifat hadis ini mempunyai kriteria sebagai berikut:

Pertama, diketahui asal-usulnya. Jika kita melihat contoh di atas, tentunya sudah kita pahami dengan betul segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami permulaan. Artinya, ada sebab dan akibat juga yang melahirkan hal tersebut dan kejadian ini akan terus terulang. 

Baca Juga:  Menunda Pernikahan, Bolehkah?

Dalam istilah ulama mutakallimin hal ini disebut dengan tasalsul atau sesuatu yang mengalami asal-usul juga mengalami perubahan. Seperti halnya manusia, manusia mempunyai nasab yang jelas, maka dari itu, mereka juga mengalami perubahan dan melakukan regenerasi. 

Kedua, keberadaannya terbatas. Karena sifat hadis ini disandarkan pada mumkinul wujud atau sebuah entitas yang bisa saja diciptakan maupun tidak, artinya dia tidak memiliki kuasa atas keberadaan terhadap dirinya sendiri, seperti makhluk hidup, maka dia terbatas, entah dari segi umur maupun waktu dia, tidak sama dengan Allah yang kekal. 

Demikian adalah gambaran dari sifat qidam Allah, bahwa Allah ada bukan dari entitas lain, wujud Allah juga pertama dari yang lainnya.   

Rekomendasi

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Kairo jurusan Akidah dan Filsafat.

10 Komentar

10 Comments

Komentari

Terbaru

Murtadha Muthahhari: Perempuan Butuh Kesetaraan, Bukan Keseragaman

Kajian

Rangkaian Acara Maulid yang Sesuai Syariat Rangkaian Acara Maulid yang Sesuai Syariat

Rangkaian Acara Maulid yang Sesuai Syariat

Ibadah

Hikmah Sumpah Surah Al-Fajr Hikmah Sumpah Surah Al-Fajr

Surah al-Mujadilah: Khaulah binti Tsa’labah, Perempuan di Balik Turunnya Ayat Zhihar

Kajian

Hukum Masturbasi dalam Islam Hukum Masturbasi dalam Islam

Hukum Menghisap Kemaluan Suami

Kajian

Alaa Salah, Perempuan Simbol Revolusi Sudan yang Diharapkan Meraih Nobel Perdamaian

Kajian

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Ibadah

Biografi Ning Amiroh Alauddin Biografi Ning Amiroh Alauddin

Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Kemaslahatan Berkelanjutan

Muslimah Daily

Mengintip Dugaan Penyebab Laki -Laki Acap Kali Jadi Pelaku KDRT

Muslimah Talk

Trending

Hukum Masturbasi dalam Islam Hukum Masturbasi dalam Islam

Hukum Menghisap Kemaluan Suami

Kajian

Mariam al-‘Ijliya al-Asturlabi Mariam al-‘Ijliya al-Asturlabi

Mariam al-‘Ijliya al-Asturlabi: Ilmuwan Muslimah Berpengaruh di Balik Astrolab

Muslimah Talk

doa baru masuk islam doa baru masuk islam

Doa yang Diajarkan Rasulullah pada Seseorang yang Baru Masuk Islam

Ibadah

Doa Nabi Adam dan Siti Hawa saat Meminta Ampunan kepada Allah

Ibadah

Doa menyembelih hewan akikah Doa menyembelih hewan akikah

Doa yang Diucapkan Ketika Menyembelih Hewan Akikah

Ibadah

Pratiwi Sudarmono Pratiwi Sudarmono

Pratiwi Sudarmono: Muslimah, Putri Ningrat dan Astronot Pertama Asia

Muslimah Talk

Perempuan Mengembalikan Cincin Tunangan Perempuan Mengembalikan Cincin Tunangan

Haruskah Perempuan Mengembalikan Cincin Tunangan Jika Pernikahan Batal?

Kajian

Murtadha Muthahhari: Perempuan Butuh Kesetaraan, Bukan Keseragaman

Kajian

Connect