Ikuti Kami

Kajian

Tafsir Surah Yasin Ayat 7-9: Orang-Orang yang Terbelenggu dalam Kekafiran

Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

BincangMuslimah.Com Tafsir surah Yasin ayat 7-9 menjelaskan kelompok orang-orang yang merugi sebab mereka terbelenggu dalam kekafiran dan menolak ajaran Rasulullah. Setelah sebelumnya membahas tentang anugerah bagi umat manusia dalam surah Yasin ayat 1-6, yaitu Rasulullah menjadi petunjuk kepada jalan keridhaan Allah.

لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (7) إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ (8) وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ

“Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” (Q.S. Yasin ayat 7-9)

Orang-Orang Kafir yang Merugi

Ketika menafsirkan ayat ke tujuh surat Yasin di atas, Ibnu ‘Asyur memaparkan bahwa ayat ini menjadi lanjutan atas keadaan masyarakat saat Rasulullah datang membawa risalah kenabian. Menurut Ibnu ‘Asyur mereka terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, tidak memanfaatkan risalah (menolak). Kedua, kelompok yang mengikuti ajaran Rasul dan memanfaatkan peringatannya dengan sebaik-baiknya.

Ayat tujuh ini menyinggung sebagian besar dari mereka adalah kelompok pertama, orang-orang kafir yang rugi, karena Allah akan menimpakan siksaan kepada mereka. Adapun makna haqq al-qaulu, Imam al-Maraghi menjelaskan bahwa kepastian Allah memberikan hukuman atas orang-orang kafir. Karena keadaan mereka yang bersikeras menolak ajaran Rasulullah dan teguh pada kebodohannya. Sebab kelalaian mereka, Allah pun menetapkan mereka termasuk golongan yang tidak beriman.

Sementara menurut Prof. Quraish Shihab, al-qaulu mengandung arti ketetapan yang tercatat dalam pengetahuan Allah bahwa mereka tidak akan beriman. Dalam kenyataannya mereka memang tidak beriman. Hal ini muncul karena kesewenangan, keangkuhan, dan perbuatan melampaui batas untuk menerima kebenaran.

Baca Juga:  Surah Yasin 1-6: Rasulullah Adalah Karunia Terbesar Umat Manusia

Keadaan Terbelenggu dari Kebenaran

Terkait ayat ke delapan, Prof Quraish Shihab menerangkan bahwa ini penegasan dari ayat sebelumnya dengan perumpamaan bagi orang-orang kafir. Kata “muqmahun” seringkali digunakan untuk menggambarkan unta yang haus namun tidak dapat minum. Menurutnya, kata ini melukiskan keadaan seseorang yang akan menelan sesuatu. Ia mengangkat kepalanya sambil menutup mata dan dengan pandangan lesu serta takut. Ia berusaha menelan sesuatu tetapi tidak mampu. Keadaan tersebut membuat kaum kafir terbelenggu dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Sedang ayat ke sembilan, menurut Ibnu ‘Asyur memiliki makna kulminasi (irtiqa) dari ayat sebelumnya. Mereka haram (tertutup) untuk menerima hidayah karena sikap dan perilaku mereka tertutup untuk menerimanya. Di samping itu, menurut Imam as-Syaukani ayat ini juga mempunyai maksud bahwa Allah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka. Maka mereka bergelimang dalam kesesatan, tidak dapat melihat petunjuk, dan mereka juga tidak sadar akan adanya kebenaran.

Demikian penjelasan singkat tafsir Surah Yasin ayat 7-9 yang menjelaskan tentang keadaan orang-orang kafir yang merugi sebab mereka yang terbelenggu oleh kekafirannya. Nantikan penjelasan tafsir surah Yasin selanjutnya. Wallah musta’an.[]

Rekomendasi

Surah Yasin 10-11 Surah Yasin 10-11

Surah Yasin 1-6: Rasulullah Adalah Karunia Terbesar Umat Manusia

Tafsir Surah Yasin Tafsir Surah Yasin

Tafsir Surah Yasin Ayat 1 dan Keutamaan Membacanya

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

Komentari

Komentari

Terbaru

Haul ke-15 Gus Dur: Mengasah Nurani untuk Membela yang Lemah

Berita

Shalat Perempuan, Haruskah Memakai Mukena? Shalat Perempuan, Haruskah Memakai Mukena?

Shalat Perempuan, Haruskah Memakai Mukena?

Muslimah Daily

Ratna Indraswari Ibrahim: Perempuan Difabel yang Berdaya Ratna Indraswari Ibrahim: Perempuan Difabel yang Berdaya

Ratna Indraswari Ibrahim: Perempuan Difabel yang Berdaya

Tak Berkategori

Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab

Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab

Muslimah Daily

Enam Hal yang Membatalkan Wudhu Enam Hal yang Membatalkan Wudhu

Benarkah Wudhu Dapat Menggugurkan Dosa?

Ibadah

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Muslimah Talk

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Profesi-profesi Perempuan di Masa Nabi Saw

Muslimah Daily

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual? Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

ratu bilqis ratu bilqis

Tafsir Q.S An-Naml Ayat 23: Meneladani Kepemimpinan Ratu Balqis dalam Politik

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Bolehkah Akikah Anak Kembar dengan Satu Kambing?

Ibadah

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Connect