Ikuti Kami

Kajian

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial
www.freepik.com

BincangMuslimah.Com – Memasuki akhir bulan Ramadan, mempelajari ayat dan penafsiran tentang zakat dan manfaat zakat menjadi sangat penting. Kepentingan tersebut karena zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat.

Pada akhir Ramadan, umat Islam biasanya menunaikan zakat fitrah sebagai bentuk penyucian diri dan amal ibadah yang dapat membersihkan hati dari sifat tamak dan egois.

Bagaimanakah penjelasan QS At-Taubah Ayat 103 yang termuat dalam Tafsir KEMENAG RI?

 

QS At-Taubah Ayat 103 Perspektif Tafsir KEMENAG RI

خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dalam Tafsir KEMENAG RI menjelaskan bahwa perintah Allah pada awal ayat ini kepada Rasulullah untuk meminta beliau sebagai pemimpin, mengambil sebagian dari harta mereka sebagai zakat atau sedekah.

Tujuannya adalah sebagai bukti kebenaran taubat mereka, karena zakat tersebut akan membersihkan mereka dari dosa akibat penghindaran mereka dari peperangan. Serta menghilangkan sifat cinta harta yang mendorong mereka untuk lari dari kewajiban. Zakat ini juga bertujuan untuk membersihkan mereka dari sifat-sifat buruk yang terkait dengan harta, seperti kikir dan tamak. Oleh karena itu, Rasulullah mengirimkan sahabat-sahabatnya untuk menarik zakat dari kaum Muslimin.

Lebih jauh, penunaian zakat berarti membersihkan harta yang tersisa, karena pada harta seseorang terdapat hak orang lain. Hak bagi mereka sebagaimana dalam ketentuan agama Islam sebagai penerima zakat.

Selama belum membayar zakat, harta tersebut tetap tercampur dengan hak orang lain yang haram untuk konsumsi. Namun, ketika telah menunaikan zakat, harta itu menjadi bersih dari hak orang lain, dan pemilik harta terbebas dari sifat kikir serta tamak. Zakat tersebut akan membawa berkah bagi sisa harta yang ada. Sebaliknya, jika tidak menunaikan zakat, harta tersebut tidak akan mendapatkan keberkahan.

Baca Juga:  Salah Sasaran Dalam Menyerahkan Zakat, Bagaimana Hukumnya?

Walaupun tujuan ayat ini secara langsung kepada Rasulullah, dan peristiwa turunnya ayat ini terkait dengan Abu Lubabah dan kawan-kawannya, hukum zakat ini berlaku juga untuk setiap pemimpin atau penguasa dalam masyarakat Muslim. Mereka harus mengumpulkan zakat dari umat Islam yang wajib membayarnya dan membagikan zakat tersebut kepada yang berhak.

 

Manfaat Zakat Dalam Dimensi Sosial

Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Bahkan, sebagaimana penjelasan dalam hadis Nabi, zakat disebut setara dengan ibadah lainnya seperti sholat dan puasa.

Dalam Al-Quran, zakat sering disebut bersama dengan shalat, yang menggambarkan hubungan yang sangat erat antara keduanya, dengan shalat dianggap sebagai ibadah fisik utama dan zakat sebagai ibadah yang berkaitan dengan harta.

Kewajiban ini berlaku bagi mereka yang memiliki harta sesuai ketentuan hukum Islam. Sebagai ibadah yang berkaitan dengan harta, zakat memiliki peran vital dalam masyarakat serta berfungsi sebagai amal sosial dan kemanusiaan yang berkembang seiring waktu.

Zakat juga merupakan cara untuk membantu mereka yang membutuhkan, mempererat hubungan sosial, dan menciptakan kesejahteraan sosial. Dengan memahami ayat-ayat dan penafsiran zakat, seseorang dapat lebih mendalami kewajiban ini dan melaksanakannya dengan tepat, serta meraih pahala yang maksimal di bulan yang penuh berkah ini.

Selain itu, pemahaman yang benar tentang zakat juga dapat mendorong umat Islam untuk lebih peduli terhadap sesama dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial dalam masyarakat.

Manfaat zakat tidak hanya berfungsi untuk membersihkan harta dari hak orang lain yang ada di dalamnya. Tetapi juga untuk menyucikan hati pemberi zakat dari sifat kikir dan kecintaan yang berlebihan terhadap harta dunia. Selain itu, zakat juga menjadi sarana untuk membantu mereka yang kurang beruntung secara ekonomi serta memulihkan keseimbangan sosial.

Baca Juga:  Apakah Orang Miskin Tetap Wajib Bayar Zakat?

Zakat memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi di masyarakat Muslim dengan mencegah terkonsentrasinya harta pada sekelompok individu atau golongan tertentu. Hal ini sejalan dengan prinsip keadilan distributif dalam ekonomi Islam.

 

Referensi:

Kementerian Agama RI. Al-Quran dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan). Jilid IV. Jakarta: Departemen Agama RI, 2011.

Rekomendasi

Makna Pentingnya Zakat Fitrah Makna Pentingnya Zakat Fitrah

Makna dan Pentingnya Zakat Fitrah

zakat fitrah anak rantau zakat fitrah anak rantau

Zakat Fitrah bagi Anak Rantau

makna fitrah buya arrazy makna fitrah buya arrazy

Makna Fitrah Menurut Buya Arrazy Hasyim

Hikmah Kewajiban Zakat Fitrah Hikmah Kewajiban Zakat Fitrah

Dalil dan Hikmah Kewajiban Zakat Fitrah

Mahasiswa Magister Studi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Komentari

Komentari

Terbaru

Ramai Temuan Komunitas Facebook yang Lakukan Pelecehan di Bawah umur, Sinyal Rumah Belum jadi Ruang Aman untuk Anak Ramai Temuan Komunitas Facebook yang Lakukan Pelecehan di Bawah umur, Sinyal Rumah Belum jadi Ruang Aman untuk Anak

Ramai Temuan Komunitas Facebook yang Lakukan Pelecehan di Bawah umur, Sinyal Rumah Belum jadi Ruang Aman untuk Anak

Muslimah Talk

Hibridasi Islam dan Feminisme Ala Neng Dara Affiah

Muslimah Talk

Rasulullah Sebagai Teladan Pekerja Keras Rasulullah Sebagai Teladan Pekerja Keras

Rasulullah Sebagai Teladan Pekerja Keras

Khazanah

Membincang Relasi Perempuan dan Tatanan Sosial dalam Surat An-Nisa Membincang Relasi Perempuan dan Tatanan Sosial dalam Surat An-Nisa

Membincang Relasi Perempuan dan Tatanan Sosial dalam Surat An-Nisa

Muslimah Daily

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Kajian

Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri? Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri?

Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri?

Kajian

Parenting Islami : Ini Enam Keunggulan Mendidik Anak dengan Dongeng dan Cerita

Keluarga

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1 Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1

Muslimah Daily

Trending

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Diari

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Diari

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

Kajian

Benarkah Rasulullah Menikahi Maimunah saat Peristiwa Umratul Qadha?

Kajian

Hibridasi Islam dan Feminisme Ala Neng Dara Affiah

Muslimah Talk

Connect