Ikuti Kami

Kajian

Konsep Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

BincangMuslimah.Com – Saat ini, banyak orang memaknai hijab hanya sebagai penutup. Hal tersebut menunjukkan bahwa hijab hanya dianggap sebagai alat penutup, bagian dari pakaian perempuan. Padahal, jika ditinjau dari asal katanya, sebenarnya tidak semua penutup disebut hijab.

Dalam tulisan ini akan diulas mengenai konsep hijab menurut Murtadha Muthahhari. Ia menyatakan bahwa hijab perempuan dalam Islam yang dimaksud adalah kewajiban seorang perempuan agar menutup auratnya, terutama saat berbaur dengan laki-laki.

Sebab, dalam ajaran agama Islam, laki-laki yang bertemu dengan perempuan saat berbaur bukanlah muhrim, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut ditetapkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

Sayangnya, menurut Murtadha Muthahari, ayat-ayat yang berhubungan dengan hijab tersebut tidak merujuk kepada kata hijab. Ia memaparkan bahwa ayat yang menggunakan kata hijab justru merujuk pada istri-istri Nabi.

Dalam buku Wanita dan Hijab (2004), batas-batas hijab dalam Islam menurut Murtadha Muthahhari meliputi beberapa hal. Salah satunya adalah permintaan izin saat akan memasuki rumah seseorang.

Orang-orang Arab pada zaman jahiliyah tidak mengenal budaya minta izin pada waktu akan memasuki rumah orang lain. Sebab, pintu-pintu masuk rumah orang Arab selalu dalam keadaan terbuka. Budaya minta izin saat akan akan memasuki rumah orang lain pun dianggap sebagai suatu penghinaan.

Islam datang dan mencela kebiasaan di atas. Setelah Islam datang, seseorang tidak berhak untuk memasuki rumah orang lain kecuali jika ia memeroleh izin dari pemiliknya atau penghuninya sebagaimana firman Allah Swt. dalam Qur’an Surat an-Nur Ayat 27.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَدْخُلُوا۟ بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا۟ وَتُسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”

Dalam ayat tersebut, ada kalimat “hatta tasta nisu” (sebelum kalian meminta izin) pada waktu yang diharapkan mendapatkan izin. Menurut Murtadha Muthahhari, hal tersebut sebenarnya memberi isyarat jeleknya memasuki rumah orang lain tanpa kesediaan dari yang memiliki rumah. Kata “izin” tersebut berlawanan dengan “menghalangi” atau “mengusir”.

Baca Juga:  Bolehkah Perempuan Tidak Memakai Hijab Saat Santai di Teras Rumah?

Maka, konsep hijab dalam konteks ini menurut Murtadha Muthahhari adalah permintaan izin pada waktu akan memasuki rumah seseorang. Sebab, apabila kita masuk tanpa meminta izin terlebih dahulu, terkadang bisa saja memicu rasa keberatan, kebencian, marah dan gundah.

Penekanan yang dipaparkan oleh Murtadha Muthahhari adalah salah satu aspek pengantar bentuk hijab. Islam memerintahkan agar jangan memasuki rumah-ruamah yang berpenghuni tanpa meminta izin. Hal ini disebabkan oleh dua perkara, yaitu: Menyangkut soal kehormatan dan terhijabnya seorang perempuan.

Setiap orang, saat berada di dalam rumahnya, ada hal-hal yang terkadang tidak suka dilihat orang lain, sekalipun terhadap sahabat-sahabat karib. Sebab, bisa saja dua orang yang bertemu sejalan dalam segala hal, tapi masing-masing dari mereka memiliki rahasia tertentu yang tidak ingin di ketahui oleh orang lain.

Murtadha Muthahhari menambahkan bahwa permintaan izin tidak hanya berlaku terhadap rumah-rumah yang terdapat perempuan di dalamnya, tapi juga telah menjadi hukum yang umum. Permintaan izin tersebut hanya berlaku bagi rumah-rumah yang berpenghuni.

Maksudnya adalah tempat-tempat tertentu dalam kehidupan manusia yang bersifat khusus. Selain itu, mencakup pula tempat tersendiri. Misalkan tempat lalu-lalang masyarakat umum seperti toilet umum, toko-toko, kedai-kedai, dan tempat-tempat umum lainnya.[]

Rekomendasi

Rimpu, Tradisi dan Ekspresi Perempuan Islam di Bima

Makna aurat buya syakur Makna aurat buya syakur

Empat Makna Aurat Menurut Buya Syakur Yasin

pakaian perempuan jahiliah pakaian perempuan jahiliah

Pakaian Perempuan Masa Jahiliah vs Masa Islam

Muslimah Harus Berhijab Panjang Muslimah Harus Berhijab Panjang

Tafsir An-Nur Ayat 31: Apakah Muslimah Harus Berhijab Panjang?

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Tips Mengelola Emosi Ala Al-Quran Tips Mengelola Emosi Ala Al-Quran

Tips Mengelola Emosi Ala Al-Quran

Muslimah Daily

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an (bag 1)

Kajian

Adakah Kriteria Tertentu dalam Memilih Imam Salat? Adakah Kriteria Tertentu dalam Memilih Imam Salat?

Adakah Kriteria Tertentu dalam Memilih Imam Salat?

Tanya Ustazah

Cantik dan Imaji Tubuh Menurut Andien Aisyah, Yura Yunita dan Natasha Rizky

Kajian

Pengertian Taman Pemakaman untuk Umat Islam Pengertian Taman Pemakaman untuk Umat Islam

Pengertian Taman Pemakaman untuk Umat Islam

Muslimah Talk

Lies Marcoes Natsir: Cita-cita Islam Adalah Kesetaraan

Muslimah Talk

Luna dan Maxime: Apakah Sah Akad Nikahnya? Luna dan Maxime: Apakah Sah Akad Nikahnya?

Luna dan Maxime: Apakah Sah Akad Nikahnya?

Kajian

Mana yang Lebih Utama, Berbakti kepada Orang Tua atau Istri? Mana yang Lebih Utama, Berbakti kepada Orang Tua atau Istri?

Mana yang Lebih Utama, Berbakti kepada Orang Tua atau Istri?

Keluarga

Trending

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an (bag 1)

Kajian

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Diari

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Diari

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

Kajian

Benarkah Rasulullah Menikahi Maimunah saat Peristiwa Umratul Qadha?

Kajian

Connect