Ikuti Kami

Kajian

Kajian Hadis : Benarkah Penghuni Neraka Paling Banyak Perempuan?

gettyimages.com

BincangMuslimah.Com –  Dalam ceramah-ceramah yang sering kita dengarkan baik pengajian dari tv atau secara streaming, jika terdapat kajian tentang perempuan maka salah satu yang sering dijadikan konten ceramah adalah hadis yang menyatakan bahwa penghuni Neraka paling banyak dari kaum perempuan.

Hadis ini shahih, dan terdapat dalam kisah menakjubkan yang dialami Nabi Muhammad Saw dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj. Kisah itu terangkum dalam hadis berikut ini

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – «أُرِيتُ النَّارَ فَإِذا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ». قِيلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ «يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ، وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ»

“Dari Ibnu Abbas berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita. Karena mereka sering mengingkari”. Ditanyakan: “Apakah mereka mengingkari Allah?” Beliau bersabda: “Mereka mengingkari pemberian suami, dan mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu”. (HR. Bukhari)

Dalam kitab Umdatul Qari, Syaikh Badruddin al-‘Aini mengutip Imam Nawawi mengatakan bahwa balasan neraka bagi istri yang mengingkari pemberian suami dan mengingkari kebaikannya menandakan bahwa kedua perilaku tersebut termasuk dosa besar.

Maksud dari mengingkari pemberian suami adalah tidak pandai berterimakasih pada suami serta tidak bersyukur atas apa yang diberikannya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Syeikh Al-Munawi dalam Faidhul Qadir yang menjelaskan bahwa perempuan dikatakan sebagai penghuni neraka paling banyak dalam hadis ini, karena kebanyakan perempuan ketika masa sulit dalam rumah tangga banyak yang tidak bisa bersabar dan menghargai suami.

Baca Juga:  Keadilan Gender dalam Pembagian Waris Islam

Tentunya gambaran suami yang dimaksud disini adalah suami yang bersikap baik pada istri dan berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya, bukan suami yang durjana. Dan tentu masih banyak pula para perempuan shalihah di luar sana, yang menjalankan syariat agama tapi tidak ditakdirkan memiliki suami yang baik. Lalu apakah jika ia tidak bisa menghargai suami yang seperti ini lantas dia otomatis calon penhuni neraka? (baca; Istri Patuh pada Suami, Adakah Batasnya?)

Jadi apa benar penghuni neraka paling banyak adalah Perempuan?? Perlu diketahui, bahwa banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menginformasikan tentang neraka, termasuk tingkatan-tingkatannya dan para calon penghuninya. Antara lain yang diungkap dalam Surat al-Hijr berikut ini, “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (para pengikut setan) semuanya. Ia (Jahannam) mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka,” (Q.S. al-Hijr [15]: 43-44).

Al-Tsa’labi dalam tafsirnya mengatakan bahwa neraka itu mempunyai tujuh pintu di mana ketujuhnya merupakan tingkatan. Setiap tingkatan ada golongan manusia yang mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa yang diperbuatnya. (Baca; Tujuh Tingkatan Neraka)

Maka untuk memahami hadis di atas perlu dikaitkan dengan firman Allah QS al-Hijr 43-44. Seperti ketika Dr. Nur Rofi’ah, Penggagas Kajian Gender Islam dalam salah satu sesi kajiannya pernah mengatakan, mungkin saja yang dilihat oleh Rasulullah ketika dibawa malaikat melintasi neraka adalah neraka paling atas. Maka yang terlihat para perempuan merupakan yang paling banyak menghuni neraka yang paling atas. Lalu siapa yang menghuni tingkat di bawahnya hingga yang mengisi kerak neraka paling bawah? Tentu hanya Allah yang tahu.

Tapi jika kita sedikit kepo, bisa saja kita coba mengkajinya. Dr. Nur Rofi’ah juga mengatakan bahwa ketika membahas hadis ini kita juga perlu melihat nash-nash lain yang menyebutkan tentang macam-macam golongan penghuni neraka. Agar bisa menjawab ini kita perlu menggunakan metode jam’u al-riwayah, metode ini merupakan salah satu metode yang dilakukan para ulama untuk memahami suatu hadis.

Baca Juga:  Hannan Lahham: Mufassir Perempuan Ayat Kekerasan

Yaitu dengan mengumpulkan hadis-hadis setema yang menerangkan tentang siapa saja penghuni neraka. Golongan Pertama: para pemimpin yang dzalim seperti disebutkan dalam riwayat Bukhari Muslim bahwa tidak akan mencium bau surga seorang pemimpin yang tidak memelihara rakyatnya dan menuntunnya kepada kebaikan dunia dan akhirat. Pemimpin di sini bersifat luas, bisa pemimpin negara, pemimpin keluarga, pemimpin perusahaan, pemimpin kelas, dll.

Golongan Kedua, orang-orang yang fanatik. Dalam riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah disebutkan, orang yang fanatik yang menjadi penghuni neraka adalah orang yang menolong kaumnya kepada kedzaliman. Golongan Ketiga, orang-orang yang sombong, Rasulullah dalam riwayat Muslim, mengatakan bahwa orang yang punya rasa sombong meski sebiji sawi maka ia akan masuk neraka.

Golongan Keempat, para pedagang yang curang contoh paling remeh seperti mengurangi timbangan. Selain terdapat dalam hadis riwayat Ibnu Majah, ancaman neraka bagi pedagang yang curang juga termaktub dalam QS al-Muthaffifin ayat 1-8. Golongan Kelima, orang yang menyuruh berbuat ma’ruf dan meninggalkan hal munkar tapi ia tidak melakukannya, hadis ini termaktub dalam riwayat Bukhari dan Muslim.

Dan masih banyak lagi hadis ataupun nash al-Qur’an yang menerangkan tentang para penghuni Neraka serta pada neraka mana ia diperuntukkan. Jika kita membaca hadis di atas dengan pendekatan ini, maka kesan bias gender akan hilang. Kita boleh saja memakai metode pemahaman seperti ini agar hadis nabi di atas tidak terkesan bias gender. Karena sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin tentu akan selalu ada sisi humanisme dalam hadis-hadis Nabi, bukan??

Rekomendasi

Islam Mengecam Perdagangan Perempuan dan Anak

Perempuan Multitasking Dalam Pandangan Islam  

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Profesi-profesi Perempuan di Masa Nabi Saw

Empat Perspektif Kesetaraan Menurut Huzaemah T. Yanggo

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

Komentari

Komentari

Terbaru

Raya, Balita Sukabumi yang Tak Selamat Karena Cacingan Akut: Saat Kemiskinan Mengalahkan Hak Hidup Anak Raya, Balita Sukabumi yang Tak Selamat Karena Cacingan Akut: Saat Kemiskinan Mengalahkan Hak Hidup Anak

Raya, Balita Sukabumi yang Tak Selamat Karena Cacingan Akut: Saat Kemiskinan Mengalahkan Hak Hidup Anak

Muslimah Talk

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Muslimah Daily

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

Khazanah

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

puasa ramadan perempuan hamil puasa ramadan perempuan hamil

Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Aborsi?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Connect