Ikuti Kami

Kajian

Islam Menerima Pengakuan Korban Kekerasan Seksual

mona haedari pernikahan anak kdrt

BincangMuslimah.Com – Kasus kekerasan seksual makin banyak yang terungkap. Masyarakat makin sadar bahwa kasus ini sebenarnya sudah banyak terjadi. Meski begitu, Victim Blaming atau tindakan menyalahi korban masih sering diakukan oleh banyak orang. Terutama saat pengakuan korban kekerasan seksual disampaikan kepada pihak kepolisian atau media sosial.

Dalam Islam, kekerasan seksual adalah zina paksa (az-Zina bil Ikrah). Tidak ada hukuman bagi korban, tetapi hukuman diberikan kepada pelaku. Pada masa Nabi pun, pada praktiknya, hukuman had berupa rajam kepada pelaku zina hanya dilakukan sekali. Itupun berdasarkan pengakuannya sendiri kepada Rasulullah setelah Rasulullah justru memerintahkannya untuk bertaubat sampai tiga kali penegasan.

Adapun zaman sahabat, sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa pelaku zina dihukum had baik rajam maupun jilid pada era Khulafa Rasyidin berstatus munqathi’ atau terputus.

 حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ قَالَ : حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ ، عَنْ أَشْعَثَ ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ ، قَالَ : كَانَ عُمَرُ يَرْجُمُ وَيَجْلِدُ ، وَكَانَ عَلِيٌّ يَرْجُمُ وَيَجْلِدُ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami, Abu Bakar, telah menceritakan Hafsh bin Ghiyats dari Asy’at dari Ibnu Sirrin berkata, “Umar pernah melakukan rajam dan jilid, dan Ali juga melakukan rajam dan jilid.”

Imam al-‘Aini mengkritisi periwayatan Ibnu Sirrin, dikatakan bahwa Ibnu Sirrin tidak bertemu dengan Umar karena ia lahir dua tahun terakhir masa kepemimpinan Utsman bin Affan (W. 1451 M).

Beberapa riwayat dan kajian para ulama, hukuman had tidak pernah terjadi di masa sahabat.

Adapun kekerasan seksual yang dalam hal ini adalah pemerkosaan tidak dihitung sebagai zina. Inipun akibat sikap Ali bin Abi Thalib yang mengkritisi keputusan had kepada korban kekerasan seksual di masa Umar bin Khattab.

Dikisahkan dalam hadis yang tercatat di “Sunan Baihaqi” no. 17050 dan Abdur Rozaq di “al-Mushonnaf” no. 13654, ada seorang perempuan yang mendatangi Umar dan mengaku zina. Kemudian Umar menyuruhnya untuk dirajam. Lalu Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, “barangkali ia terpaksa”. Kemudian Ali bertanya pada perempuan itu, “apa yang menyebabkan engkau melakukan zina?”

Baca Juga:  Ngaji KUPI: Pelaku Kejahatan Seksual Tidak Hanya dari Orang Asing

Perempuan itu menjawab, “aku membawa adonan, dan di ontanya (pelaku perkosaan) terdapat air dan susu, sedangkan di ontaku tak ada air dan susu. Dan aku merasa haus, lalu aku meminta air kepadanya. Ia mengabaikanku hingga aku mau memberikan diriku kepadanya, tapi aku menolaknya tiga kali. Aku kehausan dan aku terpaksa memberikan diriku kepadanya agar ia memberikanku minum.”

Ali lalu menjawab, “Allahu Akabr! Fa manidthurro ghaira baghin wa laa ‘aadin fa laa itsma ‘alaihi innallaaha ghafuururrahim (Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang)

Selain itu, dalam kitab at-Taudhih li Syarhi al-Jami’ as-Shahih Li Ibni al-Mulaqqin,

Diterangkan bahwa pada masa Umar ada seorang perempuan hamil padahal ia tak bersuami. Lalu perempuan tersebut mengaku bahwa ia diperkosa saat ia sedang tidur. Had itu kemudian dibatalkan.

Dua peristiwa tersebut membuktikan bahwa pengakuan korban perkosaan diakui dan menjadi bahan pertimbangan. Saat korban kekerasan seksual memberikan pengakuan maka pengakuannya harus dipercaya. Dan hukuman had ini seharusnya tidaklah diberikan kecuali kepada pelaku kekerasan seksual.

Namun nahasnya, masyarakat atau bahkan instansi yang seharusnya memberikan ruang aman kepada korban pemerkosaan justru masih banyak yang tidak berpihak pada pengakuan korban.

Rekomendasi

Review Novel “Telembuk”, Potret Buram Perempuan Miskin

pakaian terbuka perempuan dilecehkan pakaian terbuka perempuan dilecehkan

Habib Ali al-Jufri: Pakaian Terbuka Bukan Menjadi Sebab Perempuan Dilecehkan

alquran hadis anti kekerasan alquran hadis anti kekerasan

Beberapa Ayat Alquran dan Hadis yang Berbicara Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Tetangga Alami KDRT Tetangga Alami KDRT

Tetangga Alami KDRT, Kita Harus Lakukan Ini

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect