Ikuti Kami

Kajian

Hukum Menjual Pernak-pernik Natal dalam Islam

hukum menjual pernak-pernik natal
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Setiap tanggal 25 Desember, umat Kristiani merayakan hari besar mereka, Hari Raya Natal. Momen perayaan natal terkadang dimanfaatkan oleh sebagian umat muslim untuk memperoleh tambahan rezeki dan keuntungan ekonomi dengan menjual pernak pernik natal, seperti pohon natal, topi santa, kue natal, dan lainnya. Lantas, bagaimana hukum menjual pernak-pernik natal dalam Islam? Apakah diperbolehkan? 

Hukumnya Mubah

Imam Malik berpendapat akan kebolehan menjual kebutuhan umat Kristiani, meskipun jualannya di sekitar gereja. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Tajul Iklil li Mukhtashar Khalil berikut,

وروى ابن القاسم أن مالكا سئل عن أعياد الكنائس فيجتمع المسلمون يحملون إليها الثياب والأمتعة وغير ذلك يبيعون يبتغون الفضل فيها، قال: لا بأس

“Ibn Al-Qasim meriwayatkan, bahwa Imam Malik pernah ditanya mengenai berbagai hari raya di gereja, kemudian orang-orang Islam membawa pakaian, bermacam-macam barang dan dagangan lainnya ke gereja untuk berjualan dan mengais keuntungan di sana. Imam Malik berkata, ‘Itu tidak apa-apa’.”

Begitu pula boleh seorang muslim membeli pernak pernik natal untuk memperindah perayaan Natal tersebut. Menurut Imam Ahmad, selama muslim tersebut tidak mengikuti perayaan natal di gereja, membeli keperluan Natal guna meriahkan perayaan natal hukumnya boleh. Sebagaimana tercantum dalam kitab Al-Adab as-Syar’iyah yang artinya, 

“Kaum muslimin hanya dilarang memasuki sinagog dan gereja (pada saat hari raya non-muslim). Adapun sesuatu yang dijual di pasar, seperti makanan, maka tidak dilarang. Meskipun dimaksudkan untuk menyempurnakan dan memperindah perayaan tersebut untuk mereka.”

Hukumnya Haram 

Menurut mazhab Syafi’i, seorang muslim yang melakukan kegiatan jual beli pernak pernik untuk hari raya Natal hukumnya haram. Begitu pula praktik ijarah. Karyawan yang bekerja membantu melakukan kegiatan jual beli untuk hari raya Natal, hukumnya tidak diperbolehkan. 

Baca Juga:  Adakah Kodrat Perempuan dalam Islam?

Jika menelisik rukun dan syarat jual beli dalam mazhab Syafi’i, menjual pernak-pernik hari Natal tidak memenuhi rukun jual beli. Memang, dari segi akad, orang yang berakad, dan uang yang menjadi alat tukarnya sudah memenuhi syarat menurut mazhab Syafi’i. Akan tetapi, salah satu rukun jual beli adalah barang yang diperjualbelikan tidak memberi manfaat menurut syara’ sebab pernak pernik tersebut digunakan untuk merayakan perayaan hari raya Natal.

Kemudian, menjual keperluan natal hukumya tidak boleh, sebab hal ini termasuk membantu ibadah orang non muslim sesuai dengan keterangan dalam kitab Al-Fatawa Al-Kubra, juz 2, halaman 239. 

بل قال ابن الحاج لا يحل لمسلم أن يبيع نصرانيا شيئا من مصلحة عيده لا لحما ولا أدما ولا ثوبا ولا يعارون شيئا ولو دابة إذ هو معاونة لهم على كفرهم وعلى ولاة الأمر منع المسلمين من ذلك. 

Ibnu Hajj berkata: “Tidak boleh seorang muslim menjual sesuatu kepada seorang nasrani untuk kepentingan hari rayanya, baik itu daging, kulit manusia, pakaian, maupun meminjamkan sesuatu, bahkan binatang sekalipun. Membantu mereka dalam kekafiran mereka, dan mereka yang bertanggung jawab harus mencegah umat Islam melakukan hal tersebut.” 

Tentunya, pelarangan ini tidak berlaku bagi semua komoditi. Pada hakikatnya, hukum bermuamalah dengan non muslim hukumnya diperbolehkan. Sebagaimana penjelasan dalam kitab Fath al-Bari, juz 4, halaman 410,

“Mengadakan transaksi dengan orang-orang non muslim diperbolehkan kecuali menjual alat-alat yang digunakan untuk memerangi orang-orang muslim”. 

Perlu ditekankan bahwa Islam menghormati hak umat lain untuk beribadah dengan bebas dan menjunjung tinggi pengamanan rumah ibadah umat lain. Ajaran ini adalah perintah Allah dan Rasul-Nya. Namun, perlu dipahami juga bahwa kegiatan ritual agama selain Islam dan perayaan hari-hari besar agama mereka yang di dalamnya terdapat penyembahan dan pengagungan pada selain Allah Swt merupakan sesuatu yang batil dan haram. Hal inilah yang memengaruhi hukum menjual pernak-pernik natal dalam Islam. 

Baca Juga:  Konsep Kesetaraan dalam Alquran dan Hadis

Menolong dan memfasilitasi mereka serta meramaikannya adalah membantu dalam keharaman. Salah satu bentuk pertolongan tersebut yaitu dengan menjual alat-alat dan pernak-pernik spesifik yang digunakan untuk kegiatan tersebut seperti pohon natal. Akan tetapi, bila barang-barang itu umum sifatnya dan tidak berkaitan dengan ritual ibadah agama selain Islam, maka boleh diperjualbelikan.  

Rekomendasi

Bagaimana Hukum Muslimah Memakai Topi Santa Claus? Bagaimana Hukum Muslimah Memakai Topi Santa Claus?

Bagaimana Hukum Muslimah Memakai Topi Santa Claus?

Perwujudan Moderasi Beragama Pada Momen Natal Perwujudan Moderasi Beragama Pada Momen Natal

Perwujudan Moderasi Beragama Pada Momen Natal

Hukum Memakai Pakaian Sinterklas Hukum Memakai Pakaian Sinterklas

Hukum Memakai Pakaian Sinterklas karena Tugas Kerja

Hukum Menghadiri Undangan Natal Hukum Menghadiri Undangan Natal

Hukum Menghadiri Undangan Natal yang Diadakan di Tempat Kerja

Ditulis oleh

Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Konsekuensi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Kajian

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Afra binti Ubayd: Ibu dari Para Pejuang Syariat Islam

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Muslimah Talk

Sering Lupa dan Bingung Usai Melahirkan? Bisa Jadi Ibu Tengah Hadapi Mom Brain Sering Lupa dan Bingung Usai Melahirkan? Bisa Jadi Ibu Tengah Hadapi Mom Brain

Sering Lupa dan Bingung Usai Melahirkan? Bisa Jadi Ibu Tengah Hadapi Mom Brain

Muslimah Talk

Al-Hafizhah Karimah al-Marwaziyah: Perempuan yang Menghabiskan Masa Hidupnya Dengan Keilmuan Al-Hafizhah Karimah al-Marwaziyah: Perempuan yang Menghabiskan Masa Hidupnya Dengan Keilmuan

Al-Hafizhah Karimah al-Marwaziyah: Perempuan yang Menghabiskan Masa Hidupnya Dengan Keilmuan

Muslimah Talk

Iddah dan Ihdad bagi Perempuan Pekerja Iddah dan Ihdad bagi Perempuan Pekerja

Iddah dan Ihdad bagi Perempuan Pekerja

Kajian

Amalan tahun baru Islam Amalan tahun baru Islam

Amalan yang Dianjurkan Sambut Tahun Baru Islam

Ibadah

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Kajian

Zainab binti Khuzaimah Zainab binti Khuzaimah

Ummu Kultsum; Putri Rasulullah yang Diperistri Utsman bin Affan

Muslimah Talk

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Kajian

Cerita Para Selebgram Muslimah yang Inspiratif

Muslimah Daily

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ibadah

Connect