Ikuti Kami

Subscribe

Kajian

Benarkah Orang Tua Rasulullah Saw. Masuk Neraka?

orang tua rasulullah neraka
Source: Gettyimage.com

BincangMuslimah.Com – Rasulullah saw. adalah manusia mulia yang diamanahi oleh Allah Swt. membawa dan menyampaikan pesan-pesanNya dalam Alquran, kepada seluruh manusia di muka bumi. Ia lahir dari rahim seorang ibu bernama Aminah. Sejak di dalam kandungan, ia sudah ditinggal wafat sang ayah, Abdullah bin Abdul Muthalib. Begitu pun ibunya, Aminah, di usia enam tahun Muhammad kecil sudah kehilangan kedua orang tuanya. 

Berbicara soal keyakinan ayah dan ibu Rasulullah saw., setidaknya muncul beberapa pertanyaan dari orang-orang muslim. Ayah dan ibu Rasulullah saw. apakah turut menyembah berhala sebagaimana orang Arab Quraisy lainnya? Jika Islam baru disebarkan Rasulullah saw. di usia dewasanya, lantas apakah orang tua Rasulullah saw. tidak masuk surga dan justru masuk neraka?

Seluruh ulama Al-Azhar Mesir dari berbagai mazhab dan lintas generasi, sepakat bahwa ayah dan ibu Rasulullah saw. termasuk orang yang selamat dan bukan dari ahli neraka. Menyoroti pertanyaan tersebut, banyak dari ulama kita yang mengarang kitab secara khusus. Salah satunya Imam al-Suyuthi yang menulis hingga enam kitab khusus membahas ihwal keyakinan ayah dan ibu Rasulullah saw. Setidaknya, ada tiga argumentasi kuat yang dijadikan landasan oleh mereka.

Pertama, ayah dan ibu Rasulullah saw. merupakan ahli fatrah

Ahli fatrah merujuk kepada setiap orang yang tak pernah menerima dakwah Islam. Ayah dan ibu Rasulullah saw. telah wafat sebelum Rasulullah saw. diangkat menjadi Nabi sehingga termasuk kalangan ahli fatrah.

Ulama Ahlussunnah telah secara lantang menyatakan bahwa siapapun yang meninggal dalam keadaan tidak menerima dakwah Islam, maka dia selamat dari siksa api neraka. Keterangan ini selaras dengan firman Allah Swt. dalam surat al-Isra’ ayat 15.

وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى نَبْعَثَ رَسُوْلًا

Artinya: “Dan Kami tidak akan menyiksa sebelum kami mengutus seorang Rasul.”

Di masa ayah dan ibu Rasulullah saw. hidup, sedikit sekali orang-orang yang menyebarkan ajaran Nabi Isa As. Jarak masanya sudah teramat jauh. Sekalipun masih ada orang Ahli Kitab, itu pun jumlah mereka sangat minim dan hanya ada di daerah-daerah tertentu, seperti Syam. Oleh karenanya, ayah dan ibu Rasulullah saw. oleh para ulama dimasukkan dalam golongan ahli fatrah.

Kedua, tidak ada tanda kesyirikan pada ayah dan ibu Rasulullah saw.

Selain dari dalil tidak adanya riwayat ayah dan Ibu Rasulullah saw. menyembah berhala, ulama juga menjadikan firman Allah Swt. surat al-Syu’ara ayat 219 sebagai landasan.

وَتَقَلُّبَكَ فِى السّٰجِدِيۡنَ

Artinya: “perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.”

Imam Alusi menafsirkan ayat tersebut sebagai isyarat perpindahan cahaya Nabi dari sulbi (tulang) seorang ahli sujud (muslim) ke ahli sujud lainnya, sampai dilahirkan seorang nabi.

Hal ini juga diisyaratkan oleh perkataan Rasulullah Saw.

ﻟَﻢْ ﺍَﺯَﻝْ ﺍُﻧْﻘَﻞُ ﻣِﻦْ ﺍَﺻْﻼَﺏِ ﺍﻟﻄَّﺎﻫِﺮِﻳْﻦَ ﺍِﻟَﻰ ﺍَﺭْﺣَﺎﻡِ ﺍﻟﻄَّﺎﻫِﺮَﺍﺕِ

“Aku selalu berpindah dari sulbi-sulbi (tulang) laki-laki yang suci menuju rahim-rahim perempuan yang suci pula.” (Riwayat Imam Muslim dan Tirmidzi)

 

Ketiga, Allah Swt. menghidupkan kembali keduanya lantas beriman

Diriwayatkan Dari Imam Suhaili dalam kitab al-Raudh al-Unf

ﺍِﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺳَﺄَﻝَ ﺭَﺑَّﻪُ ﺃَﻥْ ﻳُﺤْﻴِﻲَ ﺃَﺑَﻮَﻳْﻪِ ﻓَﺄَﺣْﻴَﺎﻫُﻤَﺎ ﻟَﻪُ ﺛُﻢَّ ﺁﻣَﻨَﺎ ﺛُﻢَّ ﺃَﻣَﺎﺗَﻬُﻤَﺎ

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah saw memohon kepada Tuhannya untuk menghidupkan kedua orang tuanya, maka Allah hidupkan keduanya baginya, kemudian keduanya beriman, lalu Allah mewafatkan keduanya.”

Menyikapi hadis ini, Imam Al-Qurthubi mengatakan, “Tidak ada kerancuan antara hadis ini dan hadis mengenai tidak diizinkannya Rasulullah saw. untuk beristighfar kepada kedua orang tuanya. Sebab hadis dihidupkannya orang tua beliau datang lebih akhir (menjadi nasikh) ketimbang hadis tentang larangan istighfar.”

Ketiga argumentasi di atas menguatkan bahwa ayah dan ibu Rasulullah saw. bukanlah ahli neraka. Dan keterangan ini diamini oleh para ulama salaf maupun khalaf lintas madzhab dari berbagai generasi. Fatwa Darul Ifta’ Mesir pun, membenarkan hal serupa.

Rekomendasi

Menolak Ajakan Istri Berhubungan Menolak Ajakan Istri Berhubungan

Beberapa Ciri Toxic Relationship dan Ajaran Relasi Sehat ala Islam

Pro Kontra Feminisme dalam Islam Pro Kontra Feminisme dalam Islam

Pro Kontra Feminisme dalam Islam

Adab Bercanda Sehat Rasulullah Adab Bercanda Sehat Rasulullah

Adab Bercanda Sehat Ala Rasulullah

rasulullah sayang anak yatim rasulullah sayang anak yatim

Bunuh Diri karena Dibully Yatim, Rasulullah Sebut Ganjaran Orang yang Sayang Anak Yatim

Tanzila Feby
Ditulis oleh

Tanzila Feby Nur Aini, mahasiswi Universitas al-Azhar, Kairo di jurusan Akidah dan Filsafat. MediaI sosial yang bisa dihubugi: Instagram @tanzilfeby.

Komentari

Komentari

Terbaru

amalan sunnah ibu hamil amalan sunnah ibu hamil

Lima Amalan Sunnah untuk Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan

Ibadah

menjamak shalat perempuan istihadhah menjamak shalat perempuan istihadhah

Ketentuan Menjamak Shalat bagi Perempuan Istihadhah

Ibadah

hukum berwudu perempuan haid hukum berwudu perempuan haid

Hukum Berwudu bagi Perempuan Haid

Kajian

pandangan islam praktik perdukunan pandangan islam praktik perdukunan

Pandangan Islam tentang Praktik Perdukunan

Kajian

perempuan haid thawaf ifadhah perempuan haid thawaf ifadhah

Bolehkah Perempuan Haid Tetap Melaksanakan Thawaf Ifadhah?

Ibadah

Perempuan haid dapat pahala Perempuan haid dapat pahala

Apakah Perempuan Haid Dapat Pahala saat Meninggalkan Kewajiban Agama?

Ibadah

ketentuan badal haji syaratnya ketentuan badal haji syaratnya

Ketentuan Badal Haji dan Beberapa Syaratnya

Kajian

mahar berupa hapalan alquran mahar berupa hapalan alquran

Bolehkah Memberi Mahar Berupa Hapalan Alquran?

Kajian

Trending

tujuh sunnah ibadah haji tujuh sunnah ibadah haji

Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Meninggalkan Rukun Haji?

Ibadah

menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

Haruskah Mengumpulkan Rambut yang Rontok saat Haid?

Ibadah

perempuan ceramah depan lelaki perempuan ceramah depan lelaki

Bolehkah Perempuan Ceramah di Depan Lelaki?

Kajian

menjamak shalat perempuan istihadhah menjamak shalat perempuan istihadhah

Ketentuan Menjamak Shalat bagi Perempuan Istihadhah

Ibadah

harus tahu perempuan nifas harus tahu perempuan nifas

Cara Menghitung Masa Nifas saat Keguguran

Ibadah

Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah

Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah

Ibadah

menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

Hukum Menyisir Rambut bagi Perempuan Haid

Muslimah Daily

cara Memandikan jenazah perempuan cara Memandikan jenazah perempuan

Tata Cara Memandikan Jenazah Perempuan

Ibadah

Connect