Ikuti Kami

Kajian

Bagaimana Hukum Perempuan Membaca Tahlil?

Hukum Perempuan Membaca Tahlil
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Ketika seseorang meninggal, pihak keluarga biasanya mengadakan tahlil untuk mendoakan kebaikannya, meskipun hukum seputar tahlil masih sering diperdebatkan. Terlebih lagi jika dikaitkan dengan perempuan. Bagaimana hukum perempuan jika ia ikut membaca tahlil?

Sekilas tentang Tahlil dan Hukumnya

Tahlil merupakan salah satu kalimah thayyibah atau kalimat yang baik berupa La ilaha illallah, yang artinya tiada Tuhan selain Allah. Seiring berjalannya waktu, bacaan tahlil ini diadopsi oleh masyarakat Islam Nusantara dalam praktik keagamaan di Indonesia. Jadilah tahlil ini menjadi sebuah kebiasaan masyarakat untuk mengirimkan doa seperti surah Yasin, kalimah thayyibah dan pembacaan doa yang dihadiahkan untuk mayit.

Tahlilan bagi seseorang yang sudah meninggal memang tidak ada pada zaman Nabi saw. Namun, mendoakan mayit merupakan sebuah kebiasaan baik, masyarakat Arab juga melakukannya saat itu. Kemudian hal tersebut diperbolehkan selagi tidak bertentangan dengan Nas-nas agama. hal ini tercantum di dalam Fatwa Dar-Ifta Mesir sebagai berikut. 

اجتماع المسلمين لعمل ختمة من القرآن الكريم أو قراءة ما تيسر من السور والآيات وهبة أجرها لمن توفي منهم، هو من الأمور المشروعة والعادات المستحسنة وأعمال البر التي توافق الأدلة الصحيحة والنصوص الصريحة، وأطبق على فعلها السلف الصالح

Artinya: Para muslimin bersepakat, ketika seseorang mengkhatamkan Alquran atau membaca beberapa ayat dari surah, yang  mana pahalanya dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal, maka hal ini termasuk ke dalam perbuatan yang disyariatkan dan kebiasaan ini  tidak bertentangan dengan teks-teks agama agama, baik (Sunnah maupun Alquran). Para ulama salih terdahulu juga sepakat dengan perbuatan tersebut. (Fatwa Dar-Ifta Mesir, No 4751).

Hukum Tahlil bagi Perempuan

Terlepas dari boleh atau tidaknya hukum mengirim doa kepada orang yang sudah meninggal. Lalu, bagaimana jika seorang perempuan mengikuti kegiatan tahlilan tersebut, apakah boleh perempuan mengikuti tahlil? Atau hanya di rumah saja. 

Baca Juga:  Perempuan Dilarang Ziarah Kubur, Benarkah?

Hukum tahlil ini sama dengan hukum ziarah makam bagi perempuan. Nabi Muhammad tidak membedakan antara hukum ziarah bagi laki-laki maupun perempuan. Pembatasan hukum pada masa itu tidak bermaksud apa-apa, kecuali karena kondisi perempuan saat itu. Perempuan memiliki hati yang lembut, khawatir ia akan menangis tersedu-sedu ketika melihat mayit. Hal tersebut yang perlu di garis bawahi. 

Kemudian, dalam kitab Sahih Bukhari, disebutkan bahwa tidak ada yang membedakan dalam pengambilan hukumnya. Perempuan dan laki-laki boleh membaca tahlil karena tujuannya adalah mengingat kematian, yang tentu saja itu perintah dalam Alquran. (kitab Al-Jami li Ahkam al-Qur’an). 

Masih dalam Fatwa Kubra Fiqhiyyah, dijelaskan juga kebolehan perempuan untuk ikut andil dalam pembacaan tahlil. Berikut redaksi hadisnya, 

وَسُئِلَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ زِيَارَةِ قُبُوْرِالأَوْلِيَآءِ فِيْ زَمَنٍ مُعَيَّنٍ مَعَ الرِّحْلَةِ إِلَيْهَا… فَأَجَابَ بِقَوْلِهِ ِزيَارَةِ قُبُوْرِالأَوْلِيَاءِ قُرْبَةٌ مُسْتَحَبَّةٌ وَكَذَا الرِّحْلَةُ إِلَيْهَا

Artinya: Ibnu Hajar pernah bertanya kepada Rasulullah tentang bagaimana jika seseorang berziarah kubur ke makam-makam wali dan mengadakan perjalanan untuk menziarahi mereka? Kemudian Rasulullah menjawab, ‘Ziarahilah kubur kepada para wali terdekatmu, karena hal ini di sunnahkan, sebagaimana juga perjalanan menziarahi mereka.

Hadis di atas merupakan hadis tentang mengunjungi orang yang meninggal. Hukumnya sunnah karena bertujuan untuk mengingat kematian. Sebagaimana dengan pembacaan tahlil, jika niatnya untuk mengingat kematian maka hukumnya sunnah. 

Syekh Hisyam Kamil, seorang guru Fikih Syafi’i di Azhar juga menegaskan, tidak ada hadis yang melarang pembacaan tahlil bagi orang yang meninggal. Ia juga menegaskan tidak adanya perbedaan mengenai hukum laki-laki dan perempuan ketika membaca tahlil bagi orang yang meninggal. Dengan catatan, perempuan tidak boleh meninggikan suaranya yang bertujuan menarik perhatian laki-laki. 

Baca Juga:  Memahami Hadis Larangan Istri Keluar Rumah Tanpa Izin Suami

Dari beberapa pendapat dan berbagai sumber literatur keagamaan tadi dapat disimpulkan bahwa perempuan boleh saja mengikuti tahlil. Tidak pula ada hadis yang mengkotak-kotakkan antara perempuan dan laki-laki dalam mengingat kematian. 

Rekomendasi

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Ziarah Kubur Shalat Ied Ziarah Kubur Shalat Ied

Perempuan Dilarang Ziarah Kubur, Benarkah?

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Kairo jurusan Akidah dan Filsafat.

Komentari

Komentari

Terbaru

syarat bayi anak susuan syarat bayi anak susuan

Balasan Bagi Ibu yang Enggan Menyusui Anaknya

Kajian

Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama

Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama

Muslimah Talk

Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan

Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan

Diari

Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat "Lupa" Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat "Lupa"

Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat “Lupa”

Kajian

Perempuan Memakai Anting-anting, Sunnah Siapakah Awalnya?

Muslimah Daily

Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah

Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah

Diari

Ayat tentang keluarga sakinah Anak Bisa Menjadi Fitnah bagi Orangtua Ayat tentang keluarga sakinah Anak Bisa Menjadi Fitnah bagi Orangtua

Konsep Sakinah Mawaddah Wa Rohmah menurut Dr. Nur Rofiah

Kajian

Surah At-Taubah ayat 36: Mengungkap Keistimewaan dan Kemuliaan Bulan Rajab Surah At-Taubah ayat 36: Mengungkap Keistimewaan dan Kemuliaan Bulan Rajab

Surah At-Taubah ayat 36: Mengungkap Keistimewaan dan Kemuliaan Bulan Rajab

Kajian

Trending

Perempuan Memakai Anting-anting, Sunnah Siapakah Awalnya?

Muslimah Daily

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Lima Keutamaan Asiyah Istri Firaun yang Disebut Dalam Hadis dan al-Qur’an

Kajian

Penyakit hati Penyakit hati

Hati-Hati, Ini Ciri Kalau Kamu Punya Penyakit Hati

Kajian

https://www.idntimes.com/ https://www.idntimes.com/

Ratu Kalinyamat: Ratu Jepara yang Memiliki Pasukan Armada Laut Terbesar di Nusantara

Muslimah Talk

Tata Cara Mengurus Bayi yang Meninggal

Kajian

Mengenal Hamnah Binti Jahsy, Perawat Perempuan di Masa Rasul

Muslimah Talk

ummu salamah penyebutan perempuan ummu salamah penyebutan perempuan

Menelaah Tafsir Ummu Salamah: Menyambung Sanad Partisipasi Perempuan dalam Sejarah Tafsir al-Qur’an

Kajian

Sufi Perempuan Indonesia dalam Teks-teks Kuno  

Muslimah Talk

Connect