Ikuti Kami

Kajian

Argumentasi dan Dalil Hukum Kekerasan Seksual

mona haedari pernikahan anak kdrt

BincangMuslimah.Com – Pada tahun 2018, masyarakat khususnya dunia pendidikan digegerkan dengan sebuah laporan kritis dan mengejutkan. Pasalnya seorang mahasiswi kampus ternama Universitas Gadjah Mada telah mengalami pelecehan seksual. Dikutip dari Balairung Pers,  pelecehan seksual ini terjadi ketika melakukan aktivitas akademik  Kuliah Kerja Nyata. Bahkan yang terjadi bukan pelecehan, namun perkosaan.

Kasus ini akhirnya bergulir. Hal ini mengantarkan publik untuk mengampanyekan sekaligus mengulirkan gerakan #KitaAgni sebagai bentuk respon terhadap masalah ini. Kelanjutan kasus ini seperti sinetron, tanpa ada kejelasan apa-apa para wartawan Balairung Pers dipanggil oleh polisi. Pada akhirnya kasus ini diselesaikan secara non litigasi, secara tidak langsung kasus ini tidak selesai dan berujung pembungkaman.

Tahun 2020, masyarakat kembali digegerkan dengan kasus kekerasan seksual di kota yang sama namun kampus berbeda. Menurit laporan LBH Yogyakarta, 30 perempuan penyintas melaporkan  kasus yang dilakukan oleh seorang alumni berinisial IM selama periode 2016-2020. Anehnya kasus ini dilakukan oleh IM yang secara jelas menempuh pendidikan di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Fakta lain sebelumnya di saat yang bersamaan, DPR sedang menggodok Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual. RUU ini memberikan landasan hukum yang tegas sebagai bentuk perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak dari kekerasan seksual.

Pertanyaan besar yang kemudian muncul ialah apakah instansi pendidikan Islam tidak menjamin seseorang terlindungi  dari kekerasan seksual? Apakah ada dalil yang jelas melindungi korban dari pelaku kekkerasan seksual?

Kita sangat yakin dan sepakat bahwa perempuan sangat dimuliakan dalam Islam. Al-Qur’an memposisikan perempuan setara di sisi Allah. Secara historis, Islam membebaskan patriarki di Arab pada zaman jahiliyah. Islam juga telah menetapkan dalil atau hukum untuk kekerasan seksual. Berikut beberapa dalil Al-Qur’an yang melarang kekerasan seksual.

Baca Juga:  Istri Menggugat Cerai Suami, Bagaimana Menurut Islam?

1. Larangan melecehkan martabat perempuan dan perintah memperlakukan mereka secara bermartabat. Sebagaimana termaktub dalam firman Allah QS. An-Nisa ayat 19;

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menghalang-haalangi mereka karena hendak megambil sebagian dari apa  yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan saling bergaulilah kalian kepada mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisaa: [4]19)

2. Perintah bagi laki-laki dan perempuan untuk saling menjaga satu sama lain. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Surat At-Taubah ayat 71

“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana”. (QS. At-Taubah: [9] 71)

3. Larangan menuduh perempuan baik-baik melakukan zina tanpa bukti. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah pada QS. An-Nuur ayat 4-5 berikut ini

“Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik-baik berbuat zina, kemudian mereka tidak dapat mendatangkan empat orang saksi, maka cambuklah mereka (yang menuduh) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik kecuali orang-orang yang fasik kecuali orang-orang  yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki dirinya, maka sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS. An-Nuur: [24] 4-5)

4. Larangan menyakiti orang yang tidak bersalah. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah pada QS. Al-Ahzaab ayat 58 berikut ini:

Baca Juga:  Pencegahan Kekerasan Seksual Adalah Tugas Bersama

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat, tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 58)

5. Larangan mendatangkan bencana pada orang yang beriman. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah pada QS. al-Buruu ayat 10 berikut ini:

“Sesungguhnya orang-orang yang memfitnah kepada orang-orang beriman laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab jahannam dan bagi azab (neraka) yang membakar.” (QS. al-Buruuj: [85]10)

6. Larangan memaksa perempuan melacurkan diri, meskipun budak. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah pada QS. an-Nuur ayat 33 berikut ini:

“Dan janganlah kamu paksa “budak-budak perempuanmu” untuk melakukan pelacuran,  sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu henndak mencaari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa  yang pernah terlanjur memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah setelah pemaksaan tersebut, aadalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka dipaksa itu). (QS. an-Nuur: [24] 33)

Demikian beberapa dalil larangan melakukan kekerasan seksual yang ditulis dari hasil Kongres Ulama Perempuan Indonesia yang diadakan di Cirebon pada 25-27 April 2017.

Rekomendasi

Review Novel “Telembuk”, Potret Buram Perempuan Miskin

pakaian terbuka perempuan dilecehkan pakaian terbuka perempuan dilecehkan

Habib Ali al-Jufri: Pakaian Terbuka Bukan Menjadi Sebab Perempuan Dilecehkan

alquran hadis anti kekerasan alquran hadis anti kekerasan

Beberapa Ayat Alquran dan Hadis yang Berbicara Anti Kekerasan terhadap Perempuan

layanan aborsi korban pemerkosaan Pemaksaan Aborsi dalam Islam layanan aborsi korban pemerkosaan Pemaksaan Aborsi dalam Islam

Pemaksaan Aborsi dalam Pandangan Islam

Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

Komentari

Komentari

Terbaru

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Beauty Previllege terobsesi kecantikan Beauty Previllege terobsesi kecantikan

Beauty Previllege akan Menjadi Masalah Ketika Terobsesi dengan Kecantikan

Diari

Perilaku Rendah Hati alquran Perilaku Rendah Hati alquran

Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Muslimah Daily

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

puasa syawal senilai setahun puasa syawal senilai setahun

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

Kajian

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Perilaku Rendah Hati alquran Perilaku Rendah Hati alquran

Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Muslimah Daily

Connect