Ikuti Kami

Kajian

Apakah Boleh Makan Sahur Saat Azan Subuh?

makan sahur azan subuh
Source: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com Salah satu hal yang disunnahkan dalam pelaksanaan ibadah puasa adalah makan sahur. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: 

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: “Sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.”

Tapi seringkali ada momen di mana seseorang telat bangun sehingga makan sahurnya sangat dekat dengan waktu imsak. Bagaimana jika seseorang sedang makan sahur namun di pertengahan makan sahur azan subuh berkumandang?

Sunnah sahur ini dilakukan sebelum puasa dilakukan. Sehingga waktunya dibatasi oleh permulaan puasa yakni ketika terbit fajar. Karena puasa sendiri dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari (dari subuh sampai Maghrib). Namun, adakalanya seseorang melaksanakan sahur dekat dengan waktu subuh karena berbagai alasan salah satunya terlambat bangun sahur.

Ketika seseorang terlambat bangun untuk makan sahur, biasanya ia akan terburu-buru makan sahur tanpa melihat sekitar ataupun jam. Sehingga tak jarang, orang-orang dalam kondisi ini dikejutkan dengan azan subuh di pertengahan makan sahur seperti hal yang ditanyakan. 

Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa pendapat.

Pendapat pertama, boleh melanjutkan memakan makanan yang sedang dimakan. Hal ini merujuk’ pada sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Sebagaimana yang disebutkan Imam Ahmad di dalam kitab Musnad Ahmad juz 16 halaman 368 Nomor 10629:

عن أبي هريرة، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” ‌إذا ‌سمع ‌أحدكم ‌النداء والإناء على يده، فلا يضعه حتى يقضي حاجته منه

Artinya: “Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. beliau bersabda, apabila salah seorang dari kalian mendengar panggilan shalat sedangkan ada bejana ditangannya, maka janganlah ia meletakkan bejana tersebut hingga ia menunaikan hajatnya dari bejana tersebut.”

Baca Juga:  Hukum Menabuh Rebana Ketika Peraayaan Maulid

Dari tekstual hadits tersebut menyebutkan bahwa ketika azan, seseorang masih bisa makan dan minum sekedar untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa azan atau nida’ yang dimaksud pada hadits ini tidak tertuju pada azan subuh ketika melaksanakan sahur. Sehingga mereka berbeda pendapat dalam menyikapi masalah ini.

Pendapat kedua, tidak boleh melanjutkan makan sahur. Hal ini merujuk’ pada sabda Rasulullah Saw.:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ بِلَالًا كَانَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ فَإِنَّهُ لَا يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Artinya: “Dari ‘Aisyah r.a. sesungguhnya Bilal melakukan azan pada malam hari, lalu Rasulullah SAW bersabda, makan dan minumlah kalian sampai Ibn Ummi Maktum azan karena sesungguhnya ia tidak akan azan hingga terbitnya fajar.”

Di dalam hadits ini disebutkan 2 nama sahabat yang melakukan azan yaitu Bilal dan Ibn Ummi Maktum. Hal ini menunjukkan pada ketika itu dilakukan 2 kali azan. Azan yang dikumandangkan Bilal pada malam hari dan azannya Ibn Ummi Maktum pada waktu fajar (subuh). Perintah Rasulullah untuk makan dan minum ditujukan ketika azan yang berkumandang dilakukan oleh Bilal. Sedangkan ketika azan sudah dikumandangkan oleh Ibn Ummi Maktum (sudah azan subuh) maka makan dan minum tidak boleh lagi dilakukan. Hal ini diperkuat dengan hadits lain yang diriwayatkan oleh Abdullah:

‌عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «‌لَا ‌يَمْنَعَنَّ ‌أَحَدَكُمْ ‌أَذَانُ ‌بِلَالٍ مِنْ سَحُورِهِ، فَإِنَّهُ يُنَادِي، أَوْ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَيُنَبِّهُ قَائِمَكُمْ، وَيُرْجِعُ نَائِمَكُمْ

Artinya: “Dari Abdullah ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, tidak menjadi penghalang bagi kalian azannya Bilal terhadap sahur kalian. Karena Bilal melakukan azan pada malam hari untuk mengingatkan orang yang yang sedang shalat dan membangunkan orang yang sedang tidur.”

Baca Juga:  Tanya Ustazah: Apakah Mengunyah Sirih Sama dengan Bersiwak?

Dari kedua hadits ini jelas bahwa pada zaman Rasulullah ada 2 kali azan. Dan yang diperbolehkan untuk melakukan sahur adalah azan yang dilakukan pada malam hari yang tujuannya bukan untuk menyeru melaksanakan shalat subuh. Sedangkan ketika azan subuh sudah berkumandang, maka kegiatan sahur tidak boleh lagi dilanjutkan karena sudah masuk waktu berpuasa.

Demikianlah sikap yang dapat dilakukan ketika seseorang sedang makan sahur namun tiba-tiba azan subuh. Boleh melanjutkan makan seperti pendapat pertama, atau menghentikan makan seperti pendapat yang kedua. Akan tetapi, untuk lebih berhati-hati hendaknya kita mengikuti pendapat yang kedua agar tidak menimbulkan was-was ketika menjalani ibadah puasa. 

Wallahu a’lam, semoga bermanfaat.

Rekomendasi

keberkahan orang makan sahur keberkahan orang makan sahur

Keberkahan untuk Orang Makan Sahur

Amalan yang Terlupakan di Waktu Sahur

Stamina Rasulullah Madu puasa Stamina Rasulullah Madu puasa

Menjaga Stamina Ala Rasulullah dengan Madu Selama Puasa

Keutamaan Istighfar Waktu Sahur Keutamaan Istighfar Waktu Sahur

Keutamaan Istighfar di Waktu Sahur

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Ibadah

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Connect