Ikuti Kami

Kajian

2 Orang Penyebar Hoaks pada Zaman Rasulullah

penyebar hoaks zaman Rasulullah
3D render of fake or fact concepts with alphabet wooden block.

BincangMuslimah.com – Dewasa ini, seseorang dituntut untuk memfilter informasi yang diterima. Sebagian oknum dengan mudahnya membuat narasi yang tak berlandaskan bukti dan fakta. Fenomena ini bukanlah hal yang baru, melainkan sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan, Sayyidah Aisyah r.a. sendiri menjadi korban dari narasi yang disampaikan dua orang penyebar hoaks pada zaman Rasulullah. 

Pada zaman Rasulullah saw. pernah tersebar berita hoaks yang melibatkan istri beliau, Sayyidah Aisyah dengan tuduhan yang sangat keji. Aisyah dituduh telah berzina dengan salah satu sahabat Rasulullah. Kisah tersebarnya berita dusta ini dikenal dengan nama hadits al-ifki (berita bohong). Kisah tentang fitnah ini salah satunya disebutkan di dalam kitab hadits Musnad Abi Ya’la juz. 8 halaman 348, no. 4935. 

Di dalam kitab tersebut disebutkan cerita yang dikisahkan oleh Aisyah sendiri. Beliau menuturkan bahwa sudah menjadi kebiasaan Rasulullah untuk mengundi para istrinya saat akan melakukan perjalanan. Pada saat itu, beliau akan melakukan peperangan di Bani Musthaliq’. Nama Aisyahlah yang terpilih menemani Rasulullah untuk melakukan perjalanan perang tersebut. Saat perjalanan pulang menuju Madinah, Aisyah baru menyadari bahwa ia kehilangan kalung yang beliau kenakan. 

Saat beristirahat, beliau turun dari sekedup (tandu yang berada di punggung unta) untuk mencari kalungnya. Namun, beliau menuturkan bahwa pada saat itu perempuan-perempuan memiliki berat tubuh yang ringan, sehingga saat ia turun, tidak ada yang menyadari bahwa sekedup yang ia tempati sedang kosong. Mereka tanpa sadar meninggalkan Aisyah yang sedang mencari kalungnya. 

Setelah menemukan kalung tersebut, beliau merasakan kantuk yang amat sangat sehingga tanpa sadar tertidur di bawah pohon. Lalu datanglah Shafwan bin al-Mu’aththal yang memang ditugaskan untuk berada di barisan akhir untuk mengecek harta rampasan perang yang tertinggal. Saat melihat Aisyah, beliau terkejut dan mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Pada saat itu, Shafwan tidak mengeluarkan sepatah kata pun kecuali istirja’ tadi. Unta menderum. Ia pun memandu jalan untuk bisa menyusul rombongan lainnya.

Kejadiaan inilah yang dimanfaatkan oleh sang penyebar hoaks untuk menuduh Aisyah dan Shafwan telah berzina. Di dalam riwayat lain seperti di dalam kitab Fawaid Ibn Akhi Mimi al-Daqaiq hal. 120 No.232 disebutkan bahwa yang menyebarkan fitnah keji ini adalah Abdullah bin Ubay. Menurut satu riwayat, tuduhan ini didasari karena dendam Abdullah bin Ubay kepada Shafwan. Sehingga saat melihat kejadian ini, ia langsung memanfaatkannya untuk mencemarkan nama baik Shafwan. Riwayat lain juga disebutkan bahwa selain Abdullah bin Ubay, Hamnah binti Jahsyi juga turut andil dalam menyebarkan berita bohong tersebut karena ingin saudarinya, Zainab binti Jahsyi menjadi istri yang paling dicintai Rasulullah saw.

Pada awalnya, memang masalah ini sempat membuat Rasulullah cukup kecewa. Kekecewaan beliau hilang saat Allah menurunkan sebuah wahyu untuk mengembalikan nama baik Sayidah Aisyah yang diabadikan di dalam QS. An-Nur [24]: 11-21.

Berkaca dari penyebar hoaks di zaman Rasulullah ini kita belajar untuk tidak  menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya. Apalagi jika berita itu hanya berangkat dari asumsi kita pribadi. Kita tidak pernah tau bagaimana dampak yang akan terjadi pada orang yang kita beritakan atau bahkan diri kita sendiri akibat berita bohong yang sudah tersebar terlebih pada zaman sekarang.

Semoga bermanfaat.

Rekomendasi

Cara Rasulullah Menghibur Istrinya Cara Rasulullah Menghibur Istrinya

Cara Rasulullah Menghibur Istrinya

perempuan rasulullah menerima wahyu perempuan rasulullah menerima wahyu

Perempuan yang Bersama Rasulullah Saat Menerima Wahyu

Aisyah Ketimpangan Gender Aisyah Ketimpangan Gender

Saat Sayyidah Aisyah Difitnah Berselingkuh, Ini 4 Respon Para Sahabat Nabi

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah untuk Meredam Amarah

Ditulis oleh

Alumni Pesantren As'ad Jambi dan Ma'had Aly Situbondo. Tertarik pada Kajian Perempuan dan Keislaman.

2 Komentar

2 Comments

    Komentari

    Terbaru

    Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian

    Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian

    Berita

    kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

    Apakah Memperingati Maulid Nabi Berarti Menuju Kesesatan?

    Khazanah

    Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

    Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

    Kajian

    4 Tanda Mencintai Rasulullah, Kamu Termasuk? 4 Tanda Mencintai Rasulullah, Kamu Termasuk?

    4 Tanda Mencintai Rasulullah, Kamu Termasuk?

    Kajian

    Dada Rasulullah Dibelah 4 Kali, Bermula Umur 4 Tahun Dada Rasulullah Dibelah 4 Kali, Bermula Umur 4 Tahun

    Dada Rasulullah Dibelah 4 Kali, Bermula Umur 4 Tahun

    Kajian

    Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

    Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

    Diari

    Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung  Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung 

    Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung 

    Kajian

    Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

    Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

    Khazanah

    Trending

    Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

    Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

    Keluarga

    Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

    Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

    Kajian

    Keistimewaan Sayyidah khadijah Keistimewaan Sayyidah khadijah

    Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

    Muslimah Talk

    Bekas darah haid Bekas darah haid

    Apakah Bekas Darah Haid yang Susah Dibersihkan Najis?

    Kajian

    Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

    Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

    Muslimah Talk

    3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

    3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

    Ibadah

    menolak dijodohkan menolak dijodohkan

    Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

    Keluarga

    Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

    Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

    Kajian

    Connect