Ikuti Kami

Ibadah

Kemuliaan dan Amalan Hari Arafah

Kemuliaan dan Amalan Hari Arafah
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Pada tanggal 9 Dzulhijjah jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Pada hari Arafah tersebut, orang-orang yang menunaikan haji sedang menjalankan wukuf dengan memperbanyak zikir dan doa kepada Allah. Terdapat beragam kemuliaan dan amalan pada hari Arafah yang bisa dikerjakan oleh umat Islam.

Kemuliaan Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari yang penuh kemuliaan. Bahkan sebagaimana yang disebutkan Rasulullah bahwa hari Arafah adalah hari pembebasan dari api neraka, hari ketaatan, hari mujahadah (bersungguh-sungguh) dengan ibadah dan waktu utama untuk berdoa. Dalam hadis yang diriwayatkan Siti Aisyah, Nabi saw bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

Artinya: “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim)

Amalan Hari Arafah

Keutamaan hari Arafah tidaklah terbatas bagi orang yang berhaji saja. Hal itu karena para ulama terdahulu melaksanakan ta’rif. Ta’rif adalah berkumpul pada hari Arafah sebagaimana halnya jamaah haji yang wukuf di Arafah untuk berdiam diri seraya berdoa dan bermunajat kepada Allah. Di antara sahabat Nabi yang melakukan amalan tersebut adalah Ibnu ‘Abbas dan ‘Amr bin Harits.

Dalam kitab Ahwal as-Salaf fi al-Hajj halaman 44, diterangkan bahwa orang-orang shaleh dahulu saling memperingatkan pada hari Arafah untuk sibuk dengan ibadah dan memperbanyak doa serta tidak banyak bergaul dengan manusia. Seperi ‘Atha’ bin Abi Rabbah mengatakan pada Umar bin Al Warad,  “Jika engkau mampu mengasingkan diri di siang hari Arafah, maka lakukanlah.”

Terkait zikir dan doa yang dianjurkan untuk dibaca di hari Arafah, Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis:

Baca Juga:  Bolehkah Orang Non-Muslim Menerima Daging Kurban?

خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya : “Sebaik-baiknya doa ialah doa yang dipanjatkan pada hari Arafah dan sebagus-bagusnya apa yang aku ucapkan dan diucapkan juga oleh nabi-nabi sebelum aku ialah (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Maha-Esa tiada sekutu baginya milik-Nya lah kerajaan dan hanya bagi Allah segala puji pujian dan Allah berkuasa atas setiap sesuatu).” (HR. Tirmidzi).

Dalam hadis lain, riwayat Ibnu Umar dari Rasulullah bersabda:

“Barang siapa yang membaca surah al-Ikhlas 1000 kali pada petang hari Arafah, maka Allah Swt. akan memberikannya apa yang ia minta.”

Sebagai tambahan, ustadzah Halimah Alaydrus menganjurkan setelah selesai membaca surah al-Ikhlas tersebut untuk membaca doa sesuai hajat masing-masing terutama sore hari tepat sebelum matahari tergelincir.

Adapun jika ingin mengikuti doa yang sering dipanjatkan Nabi saw pada hari Arafah adalah:

اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِيْ نَقُوْلُ, وَخَيْراً مِمَّا نَقُوْلُ, اَللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ, وَإِلَيْكَ مَآبِيْ وَلَكَ رَبِّيْ تُرَاثِيْ, اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَّاتِ الْأَمْرِ, اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَهِبُّ بِهِ الرِّيْحُ

Artinya: “Ya Allah segala puji hanyalah milikMu sebagaimana kami ucapkan dan bahkan lebih baik dari pada apa yang kami ucapkan. Ya Allah, hanyalah untuk-Mu Shalat, hidup dan matiku. Hanyalah kepada-Mu tempat kembaliku. Hanyalah milik-Mu segala peninggalanku. Ya Allah, sungguh aku berlindung padaMu dari siksa kubur, gangguan dalam hati dan terpecahnya segala urusan. Ya Allah, sungguh aku berlindung pada-Mu dari keburukan yang tertiup bersama angin”.

Selain itu pada hari Arafah ini sebagimana yang disunnahkan bagi umat islam yang tidak berhaji dianjurkan untuk berpuasa, dikatakan oleh para alim bahwa puasa dapat menjadi wasilah amal dan doa untuk lebih cepat naik ke langit dan karena fadhilah puasa pada hari tersebut dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.

Baca Juga:  Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai macam kemuliaan dan amalan yang bisa kita lakukan di hari Arafah. Semoga dengan ibadah yang dilakukan bisa mendekatkan kita kepada Allah Swt.

Rekomendasi

Siti Sarah Istri Pertama Ibrahim Siti Sarah Istri Pertama Ibrahim

Siti Sarah, Istri Pertama Ibrahim: Potret Ketabahan Perempuan di Balik Sejarah Idul Adha

menggabungkan kurban dengan akikah menggabungkan kurban dengan akikah

Menggabungkan Kurban dengan Akikah, Bolehkah dalam Fikih? 

Sunnah Menyembelih Hewan Kurban Sunnah Menyembelih Hewan Kurban

9 Sunnah Ketika Menyembelih Hewan Kurban

Doa Menyembelih Hewan Kurban Doa Menyembelih Hewan Kurban

Doa Menyembelih Hewan Kurban untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

Komentari

Komentari

Terbaru

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya

Sulitnya Menjegal Pelaku Pelecehan Seksual

Diari

Mengapa Menyebarkan Kesadaran Tentang Penyandang Disabilitas itu Penting? Mengapa Menyebarkan Kesadaran Tentang Penyandang Disabilitas itu Penting?

Mengapa Menyebarkan Kesadaran Tentang Penyandang Disabilitas itu Penting?

Khazanah

Kiat Syariat Islam dalam Menghapus Perbudakan Kiat Syariat Islam dalam Menghapus Perbudakan

Kiat Syariat Islam dalam Menghapus Perbudakan

Tak Berkategori

Meutya Hafid, Menkomdigi Perempuan Pertama, dan Kebijakan dalam Penangangan KBGO Meutya Hafid, Menkomdigi Perempuan Pertama, dan Kebijakan dalam Penangangan KBGO

Meutya Hafid, Menkomdigi Perempuan Pertama, dan Kebijakan dalam Penangangan KBGO

Muslimah Talk

Konsep 'Frugal Living' Sebagai Manifestasi Nilai-nilai Al-Quran Konsep 'Frugal Living' Sebagai Manifestasi Nilai-nilai Al-Quran

Konsep ‘Frugal Living’ Sebagai Manifestasi Nilai-nilai Al-Quran

Muslimah Daily

menghilangkan Stigma Negatif Janda menghilangkan Stigma Negatif Janda

Tiga Alasan Kita Wajib Memuliakan Perempuan

Kajian

Hukum Menjual Barang Orang Lain Hukum Menjual Barang Orang Lain

Hukum Menjual Barang Orang Lain

Kajian

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

ratu bilqis ratu bilqis

Tafsir Q.S An-Naml Ayat 23: Meneladani Kepemimpinan Ratu Balqis dalam Politik

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Bolehkah Akikah Anak Kembar dengan Satu Kambing?

Ibadah

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Connect