BincangMuslimah.Com- Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar merupakan istri yang paling sering membersamai Nabi Muhammad. Suatu ketika beliau tengah duduk bersama Nabi saw. Dalam kesempatan tersebut, putri dari sahabat terdekat Nabi itu meminta untuk Nabi saw. mendoakannya. Suaminya yang sangat mengasihi beliau tentu saja kemudian mendoakan Ummu al-Mukminin tersebut hingga membuatnya sangat bahagia.
Doa Yang Nabi Muhammad Panjatkan
Sebagaimana diriwayatkan sendiri oleh Sayyidah Aisyah, ia berkata: “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah untukku.” Rasulullah lalu berdoa:
اللهمَّ اغفرْ لعائشةَ ما تَقَدَّمَ من ذَنبِهِا و ما تَأَخَّرَ، و ما أَسَرَّتْ و ما أَعْلَنَتْ
Artinya, “Ya Allah, ampunilah Aisyah, dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang, yang tersembunyi ataupun yang nampak.”
Mendengar doa dari Nabi tersebut, Ibunda Aisyah pun tertawa bahagian hingga kepalanya tertunduk di pangkuan Rasulullah. Lalu Baginda Nabi berkata: “Ya, Aisyah, engkau bahagia dengan doaku?” Kata beliau, “Bagaimana aku tidak bahagia dengan doamu wahai Rasulullah? Engkau mendoakan aku dengan doa yang demikian agung.”
Maka kemudian Rasulullah bersabda:
و اللهِ إِنَّها لَدَعْوَتِي لأُمَّتي في كلِّ صَلاةٍ
“Demi Allah, wahai Aisyah, itu adalah doaku untuk semua ummatku setiap selesai shalat.” Begitulah, wujud kecintaan Nabi kepada umatnya. (HR. Ibnu Hibban dan Imam al-Bazzar, dihasankan oleh Imam al-Albani dalam Silsilah as-Shahihah)
Rasa Kasih Sayang dan Perhatian Nabi saw.
Doa yang Nabi Muhammad lafalkan tersebut sangat indah dan mengandung makna yang mendalam tentang kasih sayang Nabi saw kepada umatnya. Hal itu juga menunjukkan betapa besar perhatian beliau terhadap kesejahteraan umatnya, yakni agar Allah mengampunkan dosa-dosa umatnya termasuk Sayyidah Aisyah. Karena itu memang tujuan dari pengutusan Nabi Muhammad saw untuk umat ini. Sebagaimana dalam surah al-Anbiya ayat 107, Allah berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk rahmat (cinta kasih) bagi semesta alam.
Cinta dan perhatian Nabi Muhammad saw. kepada umat Islam bukan hanya tampak dalam kata-kata ataupun doa, tetapi juga dalam perilaku dan pengorbanan sepanjang hidupnya. Dalam setiap langkah hidup beliau, Nabi saw. selalu menunjukkan kasih sayang yang tulus, penuh perhatian, dan sangat peduli terhadap kesejahteraan umatnya, baik di dunia maupun di akhirat.
Nabi Muhammad saw. juga rela mengalami kegetiran hidup, mendapat berbagai rasa sakit, dan penderitaan, serta kelelahan demi menyampaikan wahyu Allah dan memastikan umatnya mendapat petunjuk. Bahkan di saat umatnya menentang atau meragukan beliau, Nabi saw. tetap sabar, terus mengasihi, dan berdoa untuk mereka.
Cinta dan perhatian beliau saw, seperti yang terwujud dalam doa Nabi Muhmmad untuk Sayyidah Aisyah dan umatnya adalah sebuah teladan agung tentang bagaimana seharusnya seorang pemimpin, seorang guru, dan seorang hamba Allah memperlakukan orang-orang di sekitarnya. Semoga kita semua selalu mendapat berkah dari doa-doa Nabi sae dan dapat mengikuti jejak langkah beliau dalam hidup kita. Wallahu Muwaffiq.[]