BincangMuslimah.Com – Setiap manusia pasti pernah merasa sedih dan tertekan. Lalu bingung hendak mengadukan kesedihannya itu pada siapa. Jangan khawatir, curahkan segala gundah gulana tersebut kepada-Nya dengan melafalkan doa yang diajarkan Nabi Muhammad dalam hadis berikut ini
عن ابن مسعود رضي ﷲ عنه ان النبي صلي ﷲ عليه وسلم اذا نزل به همّ وغمّ قال يا حيّ يا قيّوم برحمتك استغيث
Dari Ibnu Mas’ud Ra, bahwasanya Nabi Saw jika sedang dirundung kesedihan dan kegundahan, beliau berkata, “Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan.” (HR. Tirmidzi & Nasa’i)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah mengucapkan doa tersebut dalam keadaan bersujud dan mengulang-ulang doa itu
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ وَيُكَرِّرُ وهو سَاجِدٌ ياَ حَيُّ يا قَيُّومٌ
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan.” Kemudian beliau mengulang-ulang dalam keadaan sujud, “ya hayyu yaa qayyum” (HR. Hakim &Nasa’i)
Al-Manawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan makna doa tersebut adalah anjuran agar seorang mukmin berdoa kepada-Nya dan meminta pertolongan dengan rahmat-Nya ketika sedang bersedih. Agar Allah memperbaiki keadaannya, sebab hanya Allah yang mampu menghilangkan masalah berat yang tak mampu lagi dipikul hamba-Nya seringan mengedipkan kelopak mata.
Sementara berdoa dalam keadaan sujud adalah sebab sujud adalah posisi dimana seorang hamba sedang paling dekat dengan Rabb-nya. Karena itulah Rasulullah mengulang-ulang lafal doa tersebut dalam sujudnya.
Berikut redaksi doa tersebut
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
“Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits”
Artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan.
Doa di atas juga merupakan doa yang diajarkan Nabi kepada Fatimah. Ketika putrinya tersebut sedang dilanda kesedihan. Selain dalam sujud, doa tersebut juga sunnah dilafalkan setiap menjelang malam dan pagi hari. Begitu juga sunnah diucapkan setiap kali seorang hamba merasa sedih dan duka agar meminta pertolongan dan bantuan dari Allah Swt, karena hanya Dia lah tempat meminta yang akan selalu mendengarkan keluh kesah hamba-hamba-Nya.