Ikuti Kami

buku

Resensi Buku Besar Peminum Kopi: Kisah Penambang Timah Perempuan di Bangka Belitung

Buku Besar Peminum Kopi

BincangMuslimah.Com – Hidup punya makna yang berbeda pada masing-masing manusia. Ketika mendapat nasib yang dirasa buruk, beberapa manusia mengeluh dan merasa Tuhan telah begitu zalim pada mereka. Namun, banyak pula yang gagah berjalan ke depan. Lalu mengucap rasa syukur meski nasib mereka begitu sempit dan sulit.

Adalah Maryamah Karpov, seorang perempuan yang memiliki semangat baja dan hati bersih bak kain putih. Ditimpa nasib malang tidak langsung menghapuskan mimpinya. Ia pun malah berakhir menjadi juara catur kampung yang seyogyanya selalu diikuti laki-laki dan terlarang bagi perempuan

Semua kisah Maryamah Karpov, dikemas di dalam novel karya Andrea Hirata berjudul Buku Besar Peminum Kopi. Buku ini sebenarnya masih berkaitan dengan dari Tetralogi Laskar Pelangi dan meletakkan Ikaludin sebagai tokoh utama pencerita. 

Kisah diawali dari Ikal yang baru saja menyelesaikan perkuliahan di tanah Inggris. Ia pun menaruh harapan besar, sepulangnya ke tanah air, akan banyak tawaran pekerjaan bergaji tinggi yang akan didapat.  Sayangnya, tanah air tengah terhempas krisis moneter. Tidak ada perusahaan yang menerima karyawan. 

Mau tidak mau Ikal pun harus kembali ke Bangka Belitung, kampung halamannya. Tidak ingin mendengar omelan sang ibu, ia pun menurut saat diarahkan bekerja sebagai pekerja di kedai kopi milik pamannya sendiri. 

Di kedai kopi ini ia pun bersua dengan Maryamah. Seorang penambang timah perempuan pertama di desa Ikal. Ia tidak tamat sekolah dasar. Kehidupannya pun sangat pahit. Seperti kopi yang disuguhi tanpa gula. 

Maryamah Karpov dahulu sempat mengenyam pendidikan. Meski hidup dalam keluarga miskin, kedua orangtuanya peduli pada pendidikan anak-anak mereka. Hidup mereka indah meski tinggal di dalam rumah seperti gubuk.

Baca Juga:  Resensi “Kitab Cinta dan Ayat-ayat Sufistik”

Sayangnya kebahagiaan itu mesti tercerabut. Ayah Maryamah yang bekerja sebagai penambang timah harus meregang nyawa tertimbun tanah. Maryamah yang merupakan anak sulung memutuskan berhenti sekolah dengan harapan kedua adiknya tetap bisa bersekolah. 

Luntang-lantung mencari pekerjaan di kota, Maryamah kembali pulang dengan hampa. Tidak ada yang bisa menerima seseorang bekerja tanpa ijazah. Belum lagi tubuh Maryamah yang masih kecil sehingga banyak yang sangsi jika ia bisa bekerja dengan baik.  

Rasa putus asa menghampirinya. Belum lagi beban besar sebagai perempuan dan anak pertama. Pada akhirnya, di usia yang masih belia, ia memutuskan menjadi seorang penambang timah. Sempat dicemooh oleh penambang timah yang semuanya adalah laki-laki, Maryamah membuktikan dirinya bisa hidup. Bahkan menyekolahkan kedua adiknya hingga lulus.

Ia pun menikah di saat usia yang telah berumur. Namun pernikahannya tidak bahagia. Maryamah kerap mendapatkan perlakuan buruk. Kisah rumah tangganya berakhir setelah mengetahui sang suami memiliki anak dengan perempuan lain. 

Maryamah pun menyimpan perasaan luka dan ia pun berniat ‘ membalas’ perlakuan suami dengan bermain catur. Di mana catur, menjadi permainan yang hanya boleh dibawakan oleh laki-laki saja. Perempuan dianggap tidak memiliki kepandaian dalam mengatur bidak-bidak itu. 

Maryamah tidak gentar mendaftarkan diri menjadi peserta. Ia menjadi satu-satunya perempuan yang mendaftar dalam perlombaan catur tersebut. Padahal Maryamah tidak pernah belajar main catur seumur hidupnya. Akankah Maryamah bisa menang dari mantan suaminya?

Buku ini direkomendasikan bagi mereka yang ingin healing lewat bacaan. Pada permulaan cerita, kita sempat sebentar dibuat tersenyum simpul. Meski menceritakan potret kemiskinan, semua menjadi indah ketika dibalut dengan cinta kasih. 

Hal ini terlihat dari kasih sang ayah pada Maryamah kecil. Tapi selang beberapa saat, kita bisa dibuat menangis tersedu-sedu oleh kisah kemiskinan dan kehilangan yang berada di dekat kita. Dan pada pertengahan cerita hingga akhir, kita dibuat berapi-api, sekaligus terpingkal-pingkal dengan lelucon sarkas ala Melayu. 

Baca Juga:  Mengapa Anak-anak dan Perempuan Terlibat dalam Aksi Terorisme?

Dari Buku Besar Peminum Kopi ini kita disajikan potret kemiskinan masyarakat, anak-anak yang terlantar pendidikannya, pekerja anak hingga diskriminasi perempuan. Namun, buku ini menaruh optimisme dan daya juang yang melimpah ruah sehingga pembaca ikut terbawa. 

Satu kalimat sakti yang selalu diucapkan Maryamah dan cukup membekas yaitu ‘berikan aku hal tersulit, maka aku akan belajar!’

Judul            : Buku Besar Peminum Kopi

Penulis         : Andrea Hirata

Kota Terbit   : Sleman, Yogyakarta

Penerbit       : Bentang

Tahun Terbit : Cetakan Ketiga, 2021

Halaman      : 138 hlm

Rekomendasi

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

hukum islam perjalanan perempuan hukum islam perjalanan perempuan

Hukum Islam Terkait Mahram pada Perjalanan Perempuan: Kehadiran Negara Pun Diperlukan

Pray the Devil Back Pray the Devil Back

Pray the Devil Back to Hell, Cerita Powerfull Perempuan Mengusung Perdamaian

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

5 Komentar

5 Comments

Komentari

Terbaru

Ulama Nusantara ; Kiai Sholeh Darat Ulama Nusantara ; Kiai Sholeh Darat

Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat (Eps. 1)

Diari

Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik

Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik

Muslimah Talk

Ekofeminisme tafsir Saleh Darat Ekofeminisme tafsir Saleh Darat

Nilai-nilai Ekofeminisme dalam Tafsir Kyai Saleh Darat

Kajian

Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam? Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam?

Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam?

Kajian

Nyi Mas Siti Soepiah Nyi Mas Siti Soepiah

Nyi Mas Siti Soepiah: Pelopor Ilmu Kebidanan Modern di Jawa Barat

Khazanah

Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan

Peran Perempuan sebagai Penyelamat Bumi yang Sekarat 

Muslimah Talk

Sha;at saat gempa Sha;at saat gempa

Shalat saat Gempa, Lanjutkan atau Selamatkan Diri?

Kajian

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect