BincangMuslimah.Com – Pada malam pembukaan KUPI II (24/11), Nyai Hindun Anisah menjelaskan alasan mengapa pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri, Jepara yang dipimpin olehnya jadi tempat pelaksanaan KUPI II. Dari beberapa pesantren yang mengajukan diri menjadi tuan rumah perhelatan KUPI II, akhirnya Pesantren Hasyim Asy’ari lah yang terpilih menjadi tuan rumah.
Nyai Hindun menjelaskan, ada dua alasan terpilihnya Pesantren Hasyim Asy’ari sebagai tuan rumah KUPI II berdasarkan penuturannya.
Pertama, ada tiga tokoh perempuan yang lahir di Jepara sehingga menjadi dorongan dan inspirasi gerakan keperempuanan di pesantrennya. Ketiga tokoh tersebut adalah Ratu Shima, Raden Ajeng Kartini, dan Ratu Kalinyamat.
Ratu Shima, mengutip dari Tirto.id, adalah pemimpin kerajaan Kalingga. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas sehingga kerajaannya dikenal di seluruh dunia kala itu. Ia memimpin kerajaan Kalingga sejak tahun 674 hingga 695 M.
Sedangkan Raden Ajeng Kartini, seperti yang sudah lazim diketahui, adalah tokoh perempuan yang legendaris dan hari kelahirannya diperingati dan dirinya telah diresmikan sebagai pahlawan nasional. Perannya dalam memulai gerakan keperempuanan melalui pendidikan adalah langkah awal bagi perempuan Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan. Hingga saat ini, perjuangannya diteruskan oleh banyak perempuan dalam banyak bentuk aktivitas.
Tokoh terakhir adalah Ratu Kalinyamat, seorang perempuan yang dikenal sebagai ahli strategi perang sekaligus pemimpin di Jepara. Mengutip dari Kompas.com, Ratu Kalinyamat adalah putri dari Sultan Trenggono. Selama memimpin, ia banyak memberi perhatian pada militer dan kemaritiman.
Tiga tokoh yang lahir dari Jepara menjadi simbol gerakan perempuan dan memberi semangat, terutama bagi Nyai Hindun Anisah untuk meneruskan perjuangannya dalam bentuk yang berbeda..
Alasan kedua adalah, Pesantren Hasyim Asy’ari pernah menjadi tempat pengkaderan ulama perempuan yang diadakan oleh Rahima, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus pada isu dan perjuangan hak perempuan. Pengkaderan tersebut dilaksanakan pada tahun 2012. Artinya, pesantren ini telah menjadi bagian penting dari perjuangan ulama perempuan.
Demikian alasan mengapa Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri, Jepara terpilih menjadi tuan rumah perhelatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia yang kedua.