Ikuti Kami

Muslimah Talk

Sutayta al-Mahamli: Ahli Matematika Muslimah dari Irak

Sutayta al-Mahamli

BincangMuslimah.Com – Dalam khazanah keilmuan Islam, terkhusus dalam bidang matematika, nama-nama ilmuwan muslim seperti Al-Khawarizmi, Al-Kindi, dan Al-Battani tentu sudah tidak asing didengar. Para ilmuwan tersebut hidup sekitar abad ke-8 hingga abad ke-10 Masehi di Timur Tengah. Namun perlu diketahui, pada masa tersebut juga hidup seorang ilmuwan muslimah yang ahli di bidang matematika, serta cemerlang dalam pemikiran dan penemuannya. Sosok perempuan itu bernama Sutayta al-Mahamli.

Melansir My Maths Club, Maria dalam “Contributions of Female Mathematicians: Ancient to Present Era” menyebutkan, kontribusi perempuan dalam bidang matematika baru mencapai 15% saja, salah satu persentase terendah di bidang sains, bersama dengan ilmu komputer (18%), dan teknik (14%). Sedangkan bidang sains yang ringan memiliki kontribusi perempuan lebih banyak, seperti psikologi (55%) dan biologi (34%)l. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi matematikawan perempuan meskipun bersifat kualitatif namun tidak terlalu besar.

Stigma masyarakat menganggap perempuan lebih mengedepankan perasaan daripada logika. Padahal, sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Wisconsin, Amerika serikat menghasilkan kesimpulan penyebab laki-laki lebih unggul dibandingkan perempuan dalam bidang matematika bukan karena aspek biologisnya, melainkan terbentuk dari kultur dan sosial-masyarakat. 

Ahli Matematika dari Golongan Perempuan

Sutayta al-Mahamli merupakan salah satu ahli matematika muslimah yang hidup di paruh kedua abad ke-10. Ia berasal dari keluarga terpelajar dan berpendidikan tinggi di Bagdad, Irak. Ayahnya bernama Abu Abdullah Al-Husein, berprofesi sebagai hakim dan penulis sejumlah buku seperti kitab fi Al-Fiqh dan Shalat Al’idayn.

Dalam “Sutayta Al-Mahamali of the 10th Century” Prezi.com disebutkan, nama belakang “hamal” yang memiliki arti membawa ini menunjukkan bahwa keluarganya adalah pembawa barang dan orang. Namun, pada masanya, sebagian besar keluarganya merupakan ulama terkenal. Tidak banyak sumber yang menuliskan kisahnya, tetapi sebagian menyebutkan bahwa dia jauh lebih maju dari orang-orang pada zamannya.

Baca Juga:  Pesan-pesan Kesetaraan Gender Gita Savitri: Penulis dan Vlogger Muslimah

Dalam bidang keilmuan, Sutayta tidak berfokus pada satu keilmuan saja, tetapi ia juga unggul dalam berbagai bidang seperti sastra Arab, hadis, fikih, dan matematika. Dikatakan bahwa ia ahli dalam hisab (hitungan) dan faraid (perhitungan suksesor). Keduanya merupakan cabang matematika praktis yang berkembang dengan baik pada masanya. 

Rumus pewarisan berkaitan dengan pembagian harta warisan seseorang yang meninggal kepada kerabatnya. Bidang ini didirikan oleh Sutayta dan Al-Khawarizmi dianggap sebagai formula warisan yang paling akurat dan terdefinisi dengan baik pada masa itu. Selain itu, Sutayta juga seorang sarjana hukum yang berpengaruh dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap persamaan kubik.

Dikatakan juga bahwa Sutayta menemukan sebuah persamaan dalam aljabar yang kemudian dikutip oleh ahli matematika lain pada masa-masa selanjutnya. Meskipun persamaan ini sedikit, persamaan tersebut menunjukkan bahwa keterampilannya dalam matematika lebih dari sekedar kemampuan sederhana untuk melakukan perhitungan.

Sanad Keilmuan dan Pujian Para Ahli

Dalam “Women’s Contribution to Classical Islamic Civilisation: Science, Medicine and Politics” oleh Salim Al-Hassani disebutkan bahwa Sutayta dididik dan dibimbing oleh beberapa ulama termasuk ayahnya sendiri. Beberapa ulama lain yang mengajarinya adalah Abu Hamzah bin Qasim, Omar bin Abdul-‘Aziz al-Hashimi, Ismail bin Al-Abbas al-Warraq dan Abdul-Alghafir bin Salamah al-Homsi. Selain dikenal karena reputasinya yang baik, Sutayta juga dipuji karena moralitas dan kesopanan.

Kemahiran Sutayta dalam bidang matematika diakui oleh para ilmuwan dan sejarawan. Sejumlah sejarawan yang memuji kemampuannya seperti Ibnu Al-Jawzi, Ibnu Al-Khatib Baghdadi, dan Ibnu Katsir. Sutayta menghembuskan nafas terakhir pada tahun 987 Masehi.

Rekomendasi

Pengalaman Saya Mendampingi Perempuan Inspirasi Indonesia Selama di Maroko

Zakiyah Daradjat; Pencetus Konsep Psikologi Agama di Dunia Pendidikan Islam

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Mengenal Nyai Hj Chamnah; Tokoh Sufi Perempuan Tarekat Tijaniyah

Rida Al-Tubuly: Farmakolog Pejuang Kesetaraan

Ditulis oleh

Redaktur Bincang Muslimah, Alumni Magister Pengkajian Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pegiat Sastra Arab dan Gender

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Momentum Istimewa Dalam Bulan Zulkaidah Momentum Istimewa Dalam Bulan Zulkaidah

Momentum Istimewa Dalam Bulan Zulkaidah

Kajian

Tafsir Q.S An-Nisa' Ayat 135: Keadilan Bukan Ditentukan Oleh Sorotan Publik Tafsir Q.S An-Nisa' Ayat 135: Keadilan Bukan Ditentukan Oleh Sorotan Publik

Tafsir Q.S An-Nisa’ Ayat 135: Keadilan Bukan Ditentukan Oleh Sorotan Publik

Khazanah

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Azan Namun Sedang Belajar: Lanjutkan Belajar atau Salat Dulu? Azan Namun Sedang Belajar: Lanjutkan Belajar atau Salat Dulu?

Azan Namun Sedang Belajar: Lanjutkan Belajar atau Salat Dulu?

Ibadah

Imam Nahe'i : Pentingnya Menghadirkan Pengalaman Perempuan dalam Penafsiran Al-Qur'an Imam Nahe'i : Pentingnya Menghadirkan Pengalaman Perempuan dalam Penafsiran Al-Qur'an

Imam Nahe’i : Pentingnya Menghadirkan Pengalaman Perempuan dalam Penafsiran Al-Qur’an

Kajian

fisik perempuan fisik perempuan

Perempuan dan Fisiknya (2)

Diari

fisik perempuan fisik perempuan

Perempuan dan Fisiknya (1)

Diari

Trending

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Diari

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Diari

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

Kajian

Benarkah Rasulullah Menikahi Maimunah saat Peristiwa Umratul Qadha?

Kajian

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Muslimah Talk

Connect