Ikuti Kami

Kajian

Benarkah Umrah di 10 Terakhir Ramadan Sunah?

amalan bernilai pahala haji
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Dalam kitab Fiqh al-Islam Syarh Bulugh al-Maram, Syaikh Abdul Qadir Syaibatul Hamdi mendefinisikan umrah secara istilah sebagai suatu ibadah yang mencakup beberapa rangkaian berikut; ihram dari miqat masing-masing, tawaf, sai dan bercukur, baik cukur botak maupun tidak. Adapun secara bahasa, umrah bermakna berkunjung, atau struktur bangunan.

Sekalipun ibadah umrah tidak masuk dalam rukun Islam, namun keutamaanya tidak bisa kita anggap kecil.  Di dalam Alquran, Allah Swt. menyandingkan perintah menyempurnakan umrah dengan ibadah haji.

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.” (QS. Al-Baqarah ayat 196)

Selain disandingkan dengan ibadah haji, ibadah umrah sendiri memiliki banyak sekali keutamaan. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad saw.  yang diriwayatkan oleh Imam Al-Tirmidzi.

تَابِعُوا بين الحجِّ والعمرةِ ، فإنَّهما ينفيانِ الفقرَ والذنوبَ ، كما يَنفي الكيرُ خَبَثَ الحديدِ والذهبِ والفضةِ ، وليس للحجةِ المبرورةِ ثوابٌ إلا الجنةُ

Artinya: “Iringilah ibadah haji dengan (memperbanyak) ibadah umroh (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan surga.”

Bahkan secara turun-menurun umat Islam selalu menyebut umrah sebagai ibadah haji kecil. Dan menariknya, sebutan itu keluar dari lisan Nabi Muhammad saw. sekitar empat belas abad silam.

Sebagaimana yang kita tahu, selama bulan Ramadan seluruh pahala kebaikan akan dilipat gandakan oleh Allah Swt. Tak terkecuali ibadah umrah. Bahkan Nabi Muhammad saw. dalam hadits shahihnya yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abbas menyatakan bahwa ibadah umrah di bulan Ramadan terutama di10 hari terakhir sangat dihukumi sunnah karena ganjarannya setara dengan ganjaran ibadah haji sunnah atau pun ganjaran ibadah haji bersama beliau.

Baca Juga:  Hukum Memakai Inhaler bagi Orang yang Berpuasa

عمرة في رمضان تعدل حجة  أو حجة معي

Artinya: “Pahala ibadah umrah di bulan Ramadan setara dengan pahala haji (sunnah) atau pahala haji bersamaku.”

Dari hadits shahih ini, setidaknya kita bisa menangkap lima hal. Pertama, tentang betapa utamanya umrah di saat bulan Ramadan.

Kedua, Ibadah umrah di bulan Ramadan setara dengan ibadah haji dalam hal ganjaran. Namun tetap tidak menggugurkan kewajiban haji yang belum ditunaikan seorang muslim.

Ketiga, pahala suatu ibadah dapat bertambah dengan adanya keutamaan di waktu-waktu tertentu. Salah satunya adalah bulan suci Ramadan yang merupakan bulan diturunkannya Alquran.

Keempat, semulia-mulianya umrah adalah umrah yang dilakukan di bulan Ramadan. Sebab di antara bulan-bulan yang ada, bulan Ramadan adalah bulan yang paling mulia. Tidak ada waktu lain yang menyamai keutamaan bulan Ramadan.

Terakhir, hadis shahih ini tidak secara spesifik menyebut di tanggal berapa saja di bulan Ramadan yang pahala umrohnya menyamai pahala haji. Sehingga keutamaannya bersifat umum, baik umrah itu dilakukan di awal, tengah, maupun akhir Ramadan sama-sama akan diganjar sebagaimana ibadah haji.

Lalu bagaimana dengan umrah di sepuluh hari terakhir Ramadan yang diyakini kebanyakan muslim sebagai waktu paling mulia untuk melaksanakan umrah?

Syekh Ibnu ‘Utsaimin saat mendapat pertanyaan demikian menjawab dengan lugas. Bahwa umrah di awal, tengah, maupun akhir Ramadan sama-sama mendapat pahala ibadah haji. Namun  perlu digarisbawahi, sepuluh hari terakhir Ramadan adalah hari-hari paling utamanya bulan Ramadan. Siti Aisyah Ra. pernah berkata;

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya: “Rasulullah Saw. ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah.” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Baca Juga:  Bolehkah Menyucikan Najis Mughalazzah dengan Sabun Tanah?

Sebagaimana kaidah “pahala kebaikan bisa berlipat ganda mengikuti keutamaan waktu dan tempat”, maka benar bahwa seseorang yang melaksanakan ibadah umrah di sepuluh hari terakhir Ramadan akan mendapat berlipat-lipat keutamaan.

Oleh karenanya, sekalipun Rasulullah saw. tidak menyebutkan secara spesifik bahwa umrah pada 10 hari terakhir bulan Ramadan adalah sunnah, lewat kaidah di atas kita bisa menyimpulkan seberapa dianjurkannya melaksanakan umrah di akhir Ramadhan. 

Semoga Allah swt. melimpahkah rezeki kita semua sehingga di waktu mendatang kita mendapat kesempatan untuk meraih keutamaan umroh di akhir Ramadan. Amin.

Editor: Zahrotun Nafisah

Rekomendasi

memelihara semangat setelah ramadhan memelihara semangat setelah ramadhan

Tips Memelihara Semangat Ibadah Setelah Ramadhan

Hikmah puasa Turunnya Alquran Hikmah puasa Turunnya Alquran

Hikmah Disyariatkannya Puasa di Bulan Turunnya Alquran

keutamaan sedekah bulan ramadhan keutamaan sedekah bulan ramadhan

Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan

Keutamaan I’tikaf Masjid Istimewa Keutamaan I’tikaf Masjid Istimewa

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf di Bulan Ramadhan

Ditulis oleh

Tanzila Feby Nur Aini, mahasiswi Universitas al-Azhar, Kairo di jurusan Akidah dan Filsafat. MediaI sosial yang bisa dihubugi: Instagram @tanzilfeby.

Komentari

Komentari

Terbaru

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

sikap rasulullah masyarakat adat sikap rasulullah masyarakat adat

Meneladani Sikap Rasulullah terhadap Masyarakat Adat

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect