Ikuti Kami

Kajian

Perintah Rasulullah untuk Mencintai Tanah Air dalam Hadis

rasulullah mencintai tanah air
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Antara Islam dan kebangsaan tak bisa dipisahkan. Dalam ajaran Islam, nasionalisme sudah ditanamkan kepada para pemeluknya, terlebih pada periode Madinah, kebangsaan telah mengakar kuat dalam dada para sahabat. 

Begitu pun Nabi Muhammad, selaku pemimpin dan utusan Allah, senantiasa berdakwah bukan saja  antar hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga antar hubungan manusia dengan manusia lain, manusia dengan lingkungan, manusia dengan alam raya. Termasuk dalam hubungan manusia dengan manusia, sama-sama mencintai Madinah. 

Dalam berbagai hadis, Rasulullah senantiasa menekankan kepada para sahabat dan penduduk kota Madinah untuk senantiasa mencintai tanah air. Mencintai tanah air dalam Islam dikenal dengan istilah hubbul wathan. Pengertian mencintai tanah air adalah tanah tempat sekelompok orang dilahirkan, dibesarkan, mencari nafkah, tempat tinggal diri mereka dan keturunan mereka. 

Dalam Islam mencintai tanah air tempat ia tinggal dan dibesarkan, dan mencari nafkah termasuk suatu kewajiban dalam Islam. Pada sisi lain, ada pelbagai ulama yang mengatakan mencintai tanah air termasuk bagian dari keimanan. Sehingga muncul ungkapan yang begitu populer “hubbul wathan minal iman”. 

Ungkapan di atas bukanlah sebuah hadis, tetapi  sebagaimana dikatakan oleh Abdurrahman as-Sakhawi, al-Maqasid al-Hasanah minal Ahadits al-Masyhurah ‘alal Alsinah, jargon di atas secara makna benar. Pasalnya, jargon itu sudah diakui kebenarannya di kalangan ulama Islam. Simak pengakuan Imam Sakhawi;

لَمْ أَقِفْ عَلَيْهِ وَمَعْنَاهُ صَحِيْحٌ فِي ثَالِثِ الْمُجَالَسَةِ لِلدَّيْنَوَرِيِّ مِنْ طَرِيْقِ الْأَصْمَعِيِّ سَمِعْتُ اَعْرَابِيًّا يَقُوْلُ إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَعْرِفَ الرَّجُلَ فَانْظُرْ كَيْفَ تَحَنُّنُهُ إِلَى أَوْطَانِهِ وَتَشَوُّقُهُ إِلَى إِخْوَانِهِ وَبُكَاؤُهُ عَلَى مَا مَضَى مِنْ زَمَانِهِ 

Artinya “Aku tidak menjumpai riwayat ‘hubbul wathan minal iman’ sebagai hadits, sama sekali sebagai hadits, tapi secara substansial maknanya benar. Dalam bagian ketiga dari Kitab al-Mujalasah wa Jawahirul ‘Ilmi karya Abu Bakar Muhammad bin Marwan ad-Dinawari (w 333 H), dari jalur al-Asma’i terdapat riwayat: ‘Aku mendengar seorang badui berkata: ‘Apabila kamu ingin mengenali seseorang, maka perhatikan bagaimana kerinduannya pada tanah airnya, kerinduannya kepada kawan-kawannya dan tangisannya atas apa yang telah berlalu dari zamannya.” 

Baca Juga:  Zikir Ketika Hujan Turun dan Khawatir akan Dampaknya

Lebih lanjut, di dalam hadis Rasulullah terdapat sabda beliau yang menganjurkan untuk mencintai tanah air. Hadis Nabi inilah yang dijadikan para ulama sebagai kewajiban mencintai tanah. Salah satu hadis tersebut adalah riwayat Ibnu Hibban, yang bersumber dari Abdullah bin Abbas yang mengatakan Rasulullah sangat mencintai tanah kelahirannya, Mekkah. Dengan tegas, Rasulullah mengatakan bahwa Mekkah merupakan tempat yang sangat ia cintai dalam hidupnya. Rasulullah berkata;

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلْدَةٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ

Rasulullah Saw bersabda; Alangkah baiknya kamu sebagai sebuah negeri, dan kamu merupakan negeri yang paling aku cintai. Seandainya kaumku tidak mengusirku dari dirimu, niscaya aku tidak tinggal di negeri selainmu.

Sementara itu, ada juga hadis lain yang menjelaskan kecintaan Nabi Muhammad terhadap kota Madinah. Tempat beliau menetap, membimbing umat, berdakwah, mencari makan, membina keluarga dan menyebarkan Islam ke penjuru jazirah Arab. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari, dijelaskan bahwa suatu waktu Rasulullah mengadakan perjalanan  ke luar Madinah. Setelah usai perjalanan, Nabi senantiasa mempercepat kendaraannya agar bisa segera sampai ke Madinah, tempat yang begitu ia cintai.

 أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ، فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ المَدِينَةِ، أَوْضَعَ رَاحِلَتَهُ وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا

Sesungguhnya Nabi Saw jika datang dari bepergian lalu beliau melihat tembok-tembok kota Madinah, beliau mempercepat laju ontanya dan ketika mengendarai tunggangan beliau menggerak-gerakkan tunggangannya karena kecintaannya pada Madinah.

Menanggapi dua hadis di atas, Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari berkomentar, bahwa hadits itu menjadi argumen para ulama Islam, untuk jadi dalil kewajiban mencintai tanah air. Jika ada yang mengatakan paham kebangsaan atau mencintai tanah air adalah thaghut, dan bertentangan dengan Islam, maka pemikiran tersebut tidaklah benar sama-sekali. Mencintai tanah air bagian dari ajaran Rasulullah. Sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar Al-Asqalani;

Baca Juga:  Meninggal karena Erupsi Juga Dikategorikan Syahid

وَفِي الْحَدِيثِ دِلَالَةٌ عَلَى فَضْلِ الْمَدِينَةِ وَعَلَى مَشْرُوعِيَّة حب الوطن والحنين إِلَيْهِ

Di dalam hadis ada petunjuk keutamaan Madinah dan disyariatkannya mencintai tanah air dan selalu merindukannya. 

Sebagai kesimpulan, dua hadis di atas merupakan Sabda Rasulullah untuk mencintai tanah air. Mekah dan Madinah, adalah dua tempat tinggal Rasulullah. Mekkah tempat Nabi dilahirkan hingga diangkat menjadi Rasulullah. Madinah juga tanah air beliau, tempat membangun umat dan menyebarkan Islam ke daerah lan. Kedua tempat berkah itu senantiasa dicintai dan dirindukan Nabi Muhammad.

Rekomendasi

Zikir Terbangun Tengah Malam Zikir Terbangun Tengah Malam

Zikir Rasulullah ketika Terbangun Tengah Malam

lailatul qadar 4 malam lailatul qadar 4 malam

Selain Lailatul Qadar, Ini 4 Malam yang Diberikan kepada Rasulullah

Azzahra al-batul putri rasulullah Azzahra al-batul putri rasulullah

Julukan Azzahra dan Al-Batul untuk Fathimah Putri Rasulullah

rasulullah tidak kekerasan perempuan rasulullah tidak kekerasan perempuan

Rasulullah Tidak Pernah Lakukan Kekerasan pada Perempuan

Ditulis oleh

Mahasiswa Hukum Keluarga di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Saat ini penulis juga aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Menjawab Salam Agama Lain Menjawab Salam Agama Lain

Haruskah Menjawab Salam dari Pemeluk Agama Lain?

Kajian

pewarna karmin halal dikonsumsi pewarna karmin halal dikonsumsi

Apakah Makanan dari Pewarna Karmin Halal Dikonsumsi? Berikut Fatwa para Ulama Dunia

Video

Pembangunan Ibadah Agama Lain Pembangunan Ibadah Agama Lain

Nabi Pernah Memerintahkan Sahabat untuk Membantu Pembangunan Rumah Ibadah Agama Lain

Khazanah

Kenaikan Suhu Udara Ekstrem Kenaikan Suhu Udara Ekstrem

Waspada Dampak Kenaikan Suhu Udara Ekstrem bagi Perempuan

Muslimah Daily

Nyai Nafiqah ulama perempuan Nyai Nafiqah ulama perempuan

Nyai Nafiqah: Sosok Ulama Perempuan dan Istri Kyai Hasyim

Khazanah

fatimah ahli fikih uzbekistan fatimah ahli fikih uzbekistan

Fatimah as-Samarqandi, Sang Ahli Fikih Perempuan dari Uzbekistan

Khazanah

Raden Dewi Sartika Penggagas Sekolah Perempuan di Tanah Sunda

Khazanah

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect