Ikuti Kami

Kajian

Bagaimana Hukum Swafoto Pria dan Wanita Bukan Mahram

hukum swafoto pria wanita
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Swafoto atau selfie saat ini sedang digandrungi masyarakat Indonesia. Kemajuan teknologi, yang membuat kamera handphone kian canggih, membuat masyarakat berbondong-bondong untuk mengabadikan momen dirinya dengan orang yang sekitar. Baik dengan keluarga, sahabat, teman, rekan kerja, atau artis pujaannya.

Kemudian ada yang bertanya, bagaimana hukum swafoto pria dan wanita yang bukan mahram? Misalnya, seorang perempuan mengidolakan seorang artis, saat ketemu ia meminta swafoto. Ataupun sahabat yang telah terpisah jauh, saat reuni sekolah, mereka swafoto. Bagaimana Islam memandang persoalan tersebut. 

Pada dasarnya, hukum foto selfie atau swafoto adalah boleh. Dengan catatan tidak menimbulkan fitnah, yang jika dikaitkan dengan lawan jenis. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Dr. Wahbah Az Zuhaili dalam kitab Al Fiqh Islami wa Adillatuhu, bahwa hukum fotografi, termasuk swafoto dalam Islam boleh hukumnya. 

أما التصوير الشمسي أو الخيالي فهذا جائز، ولا مانع من تعليق الصور الخيالية في المنازل وغيرها، إذا لم تكن داعية للفتنة كصور النساء التي يظهر فيها شيء من جسدها غير الوجه والكفين

“Adapun hukum gambar dari hasil kamera itu boleh dan juga tidak dilarang syariat untuk menggantung gambar yang tidak nyata di rumah-rumah dan tempat yang lain. Tindakan itu pada hakikatnya diperbolehkan, akan tetapi ada  catatan, yakni tidak sampai mendatangkan fitnah seperti gambar wanita yang tampak sesuatu dari tubuhnya selain wajah dan kedua telapak tangan” 

Sementara itu, ada juga fatwa dari Dar Ifta Mesir yang mengatakan bahwa selfie atau mengambil gambar dengan kamera, termasuk handphone dalam Islam  hukumnya mubah (boleh). Sebab dalam hal ini, tidak  ditemukan adanya larangan syariat Islam secara sharih (jelas). 

التصوير والرسم من الفنون الجميلة التي لها أثر طيب في راحة النفوس والترويح عنها, وهما جائزان شرعا شريطة أن يخلو من الأثام والمحرمات, وأن لا يكون الرسم أو التصوير مثيرا للشهوات وملتهبا للغرائز, وكذلك لا يجوز الرسم أو التصوير إذا كان موضوع التصوير أو الرسم جسدا عاريا, أو عورة من العورات التي يأمر الدين والأخلاق والإستقامة والفطرة المستقيمة بسترها.

Baca Juga:  Bolehkah Menikah dengan Saudara Tiri?

“Memfoto dan menggambar termasuk salah satu seni rupa yang memiliki pengaruh baik terhadap kenyamanan dan ketentraman jiwa. Keduanya (fotografi dan gambar) hukumnya diperbolehkan oleh syariat dengan syarat, yakni bebas dari dosa dan pantangan.

Tidak memancing nafsu dan amarah. Begitu juga tidak boleh untuk memfoto dan menggambar jika subjeknya berupa badan yang telanjang, atau aurat-aurat lain yang oleh agama, akhlak, fitrah yang selamat untuk menutupinya”.

Dari keterangan di atas, sebetulnya dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum swafoto dalam Islam itu boleh. Begitu juga hukum swafoto pria dan wanita bukan mahram dalam Islam adalah boleh selama tidak menimbulkan fitnah.  Dan juga tidak mengumbar aurat yang juga terlarang dalam Islam. 

Rekomendasi

Hukum Anak Angkat dalam Islam Hukum Anak Angkat dalam Islam

Hukum Anak Angkat dalam Islam

Memberi nama baik bayi Memberi nama baik bayi

Lima Syarat Radha’ah Menurut K.H. Ahmad Syakir

amalan sunnah kebersihan badan amalan sunnah kebersihan badan

Beberapa Amalan Sunnah untuk Menjaga Kebersihan Badan

Dua Jenis Mahram Islam Dua Jenis Mahram Islam

Dua Jenis Mahram dalam Islam yang Harus Kamu Ketahui

Ditulis oleh

Mahasiswa Hukum Keluarga di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Saat ini penulis juga aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Komentari

Komentari

Terbaru

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect