BincangMuslimah.Com – Haji adalah ibadah yang menjadi salah satu rukun Islam. Ibadah ini wajib dilaksanakan oleh muslim bagi yang mampu. Dan kewajiban ini pun hanya sekali seumur hidup. Beberapa pengalaman saat beribadah haji adalah pengalaman yang mengesankan, termasuk pengalaman melihat Ka’bah dan memanjatkan doa di sana.
Saat memasuki Masjidil Haram seorang muslim disunnahkan untuk memanjatkan doa terutama saat melihat Ka’bah atau berada di depannya untuk mewujudkan harapan dan impian. Karena di sana juga menjadi tempat dimudahkannya pengabulan doa. Doa yang setelahnya bisa kita tambahkan sesuai hajat dan keinginan kita.
Berikut doa yang bisa dibaca saat melihat Ka’bah,
اللهمَّ زِدْ هذا البيتَ تشريفًا وتعظيمًا وتكريمًا ومهابَةً ، وزِدْ مِن شرَفِهِ وعِظَمِهِ مِمَنْ حجَّهُ أو اعتَمرَهُ تشريفًا وتكريمًا وتعظيمًا ومهابَةً وبِرًا
ALLAAHUMMA ZID HAADZAL BAYTA TASYRIIFAN WA TA’DZHIIMAN WA TAKRIIMAN WA MAHHAABATAN WA ZID MIN SYAROFIHI WA ‘IDZOMIHI MIMMAN HAJJAHU AW I’TAMAROHU TASYRIIFAN WA TAKRIIMAN WA TA’DZIIMAN WA MAHAABARAN WA BIRRON
Ya Allah tambahkanlah baitullah ini kemuliaan, keagungan, dan kewibawaan, dan tambahkanlah dari kemuliaan dan keagungannya pada orang-orang yang haji atau umroh berupa kemuliaan, keagungan, dan kewibawaan dan kebaikan.
Doa ini bersumber dari hadis yang memiliki beberapa jalur periwayatan. Jika menilik pada riwayat Ibnu Syaibah melalui penuturan Makhul, hadis ini dihukumi lemah. Sama halnya dengan periwayatan at-Thaberani dari penuturan Ashim bin Sulayman al-Kauzi. Sedangkan riwayat Imam Syafi’i melalui penuturan Ibnu Jarih dihukumi shahih. Namun beberapa ulama membolehkan pengamalan hadis lemah yang berkaitan dengan keutamaan amal.
Ibnu Jarir, seperti yang dikutip dalam Majmu’ al-Fatawa milik Ibnu Taimiyah, mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallama apabila beliau memasuki Masjidil Haram dan menghadap Ka’bah, beliau berdoa seperti yang telah di atas.
Sedangkan Imam Muslim berkata, bahwa kita boleh memanjatkan doa apa saja, bebas. Akan tetapi tidak boleh menyandarkannya pada hadis Nabi. Tapi sejatinya, kita boleh memanjatkan doa apa saja dan tidak berdosa selama doa itu adalah tentang kebaikan dan hajat kita.
3 Comments