Ikuti Kami

Muslimah Talk

Meneladani Kisah Siti Hajar Ibunda Nabi Ismail

Siti Hajar nabi ismail

BincangMuslimah.Com – Siti Hajar adalah istri dari Nabi Ibrahim a.s. Ia merupakan sosok wanita yang tangguh dan sangat fenomenal yang menjadi tokoh cikal bakalnya salah satu rukun haji, sa’i: mengelilingi bukit shafa dan marwah. Kemudian bekat jerih payahnya dahulu ketika mencari sumber air untuk anaknya, Ismail, yang kini kita semua dapat merasakan nikmatnya air zam-zam. Dalam QS. Ibrahim ayat 37 Allah berfirman:

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS. Ibrahim : 37)

Menurut Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, doa Ibrahim a.s dalam ayat ini merupakan yang kedua setelah doa pertama yang diucapkannya ketika meninggalkan Hajar dan anaknya sebelum membangun Baitullah. Doa yang kedua ini diucapkan setelah Baitullah dibangun sebagai permohonan kepada Allah Swt. karena beliau terpaksa meninggalkan Istri dan anak tercintanya di tengah gurun pasir.

Ketika kita berfikir secara logika, di zaman saat ini banyak perempuan yang tidak akan bertahan dalam kondisi seperti Siti Hajar ibunda Nabi Ismail. Namun, Siti Hajar merupakan seorang perempuan yang sangat tangguh dan memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah Swt. Keteladan yang dapat diambil dari kisah Siti Hajar bersama Nabi Ismail, yaitu:

Kuatnya Akidah dalam dirinya

Akidah yang sangat baik dalam dirinya dapat dijadikan contoh bagi kita semua. Pribadi yang sangat baik, maka Allah berikan anak dengan pribadi yang sangatb kuat pula dalam akidah kepada Allah swt. Siti Hajar sangat meyakini bahwa segala ujian yang ada didunia hanyalah bersifat sementara, sedangkan di akhirat kelaklah selamanya.

Baca Juga:  Macam-macam Denda yang Wajib Dibayar saat Haji

Keimanan dan ketaatan pada Allah Swt.

Ketaatannya bisa kita lihat dari patuhnya ia terhadap Nabi Ibrahim as yang meninggalkannya bertahun-tahun lamanya. Namun, tak membuat keimanan dan ketaatannya luntur, padahal setan terus menggodanya. Pengorbanannya yang besar dalam membesarkan Nabi Ismail as telah menghasilkan kualitas anak yang teguh keimanan dalam akhlak, kasih sayang dan kelemah lembutan dalam bersikap.

Bergerak terus maju dan optimis di jalan Allah

Saat ini kita sangatlah mudah menikmati semua fasilitas yang ada. Rumah yang nyaman dari teriknya matahari dan hujan. Sedangkan siti Hajar berada dalam padang pasir sehingga kerongkongannya sering kering sanggupkah kita ? Tentunya tidak. Siti hajar terus mencari air demi anaknya, ia optimis pada Allah dalam terus mencari. Akhirnya berhasil, terpancarnya air zam-zam yang menjadi mukjizat bagi nabi Ismail yang hingga saat sekarang dapat kita rasakan kesegaran airnya.

Cerdas dan Dewasa

Siti hajar sangatlah dewasa dalam menyikapi segala cobaan yang ada. Seandainya siti Hajar perempuan biasa yang gundah gulana sebab ditinggal suami begitu lama tanpa kabar, mungkin Hajar akan marah, dan benci terhadap Ismail. Maka, sang anak pastilah akan punya gambaran hal-hal yang buruk tentang ayahnya. Namun Hajar tidak demikian, maka terlihatlah sikap kecerdasannya turun kepada Ismail yang menjadi kepribadian yang tangguh sebab ibundanya yang luar biasa.

Rekomendasi

Cara mendidik anak Nabi Ibrahim Cara mendidik anak Nabi Ibrahim

Lima Cara Mendidik Anak Ala Nabi Ibrahim

Cara Tahallul Orang Botak Cara Tahallul Orang Botak

Hukum dan Cara Tahallul Orang yang Botak

cinta pengorbanan idul adha cinta pengorbanan idul adha

Belajar Arti Cinta dan Pengorbanan dari Sejarah Idul Adha

Siti Sarah Istri Pertama Ibrahim Siti Sarah Istri Pertama Ibrahim

Siti Sarah, Istri Pertama Ibrahim: Potret Ketabahan Perempuan di Balik Sejarah Idul Adha

Ditulis oleh

Mahasiswi S2 program study Al-Quran dan Hadits di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Komentari

Komentari

Terbaru

Berbuat Baik terhadap Non-Muslim dalam Prinsip al-Quran

Muslimah Daily

Istri Menafkahi Suami, Dapatkah Pahala?

Muslimah Daily

Talak Menurut Hukum Islam atau Hukum Negara, Mana yang Berlaku??

Kajian

Ngidam, Haruskah Selalu Dipenuhi? Ngidam, Haruskah Selalu Dipenuhi?

Ngidam, Haruskah Selalu Dipenuhi?

Keluarga

Cara Mengatasi Orang yang Nyinyir Menurut Imam Syafi’i

Muslimah Daily

Menilik Hak Politik Penyandang Disabilitas dalam Pemilu

Kajian

Na’ilah Hasyim Sabri, Mufassir Perempuan Asal Palestina

Muslimah Talk

Pernikahan Mencegah Zina Pernikahan Mencegah Zina

Quraish Shihab: Pernikahan Anak Usia Dini Bukan Cara Bijak Mencegah Zina

Khazanah

Trending

Talak Menurut Hukum Islam atau Hukum Negara, Mana yang Berlaku??

Kajian

Baayun Maulud, Budaya Masyarakat Banjar saat Memperingati Hari Kelahiran Nabi

Kajian

Murtadha Muthahhari: Perempuan Butuh Kesetaraan, Bukan Keseragaman

Kajian

Khalil Gibran dan Cintanya yang Abadi

Diari

pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar   pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar  

Perempuan dalam Perspektif Filsafat Islam

Kajian

suami suara tuhan suami suara tuhan

Pengertian Keluarga Sakinah dan Makna Perkawinan dalam Islam

Keluarga

Cara Mengatasi Orang yang Nyinyir Menurut Imam Syafi’i

Muslimah Daily

Istri Menafkahi Suami, Dapatkah Pahala?

Muslimah Daily

Connect