Ikuti Kami

Khazanah

Khofifah Indar Parawansa, Aktivis Perempuan dan Politikus NU

perempuan praktik nilai pancasila
Credit: photo rom instagram @khofifah.ip

BincangMuslimah.Com – Khofifah Indar Parawansa merupakan perempuan berlatar belakang NU yang mendobrak patriarki dalam politik. Ia merupakan gubernur Jawa Timur perempuan pertama dalam sejarah. Ia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya, H. Achmad Ra’i merupakan seorang petani dan peternak sapi perah, sedangkan ibunya Hj. Rochmah mengurus pekerjaan domestik di rumah.

Perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965 ini menghabiskan masa kecilnya di Wonocolo, Surabaya. Sejak kecil ia memiliki semangat juang yang besar. Ia tidak merasa malu berjualan es lilin keliling kampung ketika ia masih duduk di bangku SD. Ia juga membawa dagangannya untuk dijual kepada teman-temannya di sekolah. 

Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikan di SMP Khadijah Surabaya selama tiga tahun dan melanjutkan SMA di sekolah yang sama hingga lulus tahun 1984. Kala di SMA jiwa kepemimpinannya sudah mulai terlihat. Ia aktif berorganisasi yang dibuktikan dengan menjabat sebagai Ketua OSIS dan Ketua Dewan Pramuka di sekolahnya. Ia juga pernah mengemban amanah sebagai Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU). Kemudian setelah lulus SMA ia melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga dan Sekolah Tinggi Dakwah di Surabaya. Ketika kuliah Sekolah Tinggi Dakwah, ia pernah menjadi Sekretaris Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah. 

Pada tahun 1986, Khofifah terpilih menjadi Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Surabaya. Hal ini membuktikan bahwa ia berhasil menggeser stigma pemimpin organisasi Islam adalah laki-laki. Tahun 1989 ia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Dakwah. Dua tahun kemudian ia resmi meraih gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga. Setelah itu ia ke Jakarta menjabat anggota DPR, ia juga sempat mengambil pendidikan pascasarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan menyelesaikannya di tahun 1997. 

Baca Juga:  7 Pusat Pendidikan Sebelum Sekolah Dibangun

Jiwa kepemimpinannya terus terasah kala ia aktif dalam organisasi keagamaan sayap Nahdatul Ulama yakni, Muslimat NU. Pada tahun 2000 ia terpilih menjadi Ketua Umum PP Muslimat NU. Jabatan ketua umum organisasi ini ia pegang hingga sekarang. Sebelumnya, pada tahun 1991 ia mulai terjun ke dunia politik dengan menjadi caleg DPR dari Partai Pembangunan. Berkat usaha dan popularitasnya ia pun terpilih sebagai anggota DPR dari PPP periode 1992-1998. Ia dilantik kala berusia 27 tahun. Di tahun yang sama ia langsung dipercaya sebagai pimpinan fraksi PPP sekaligus menjabat sebagai pimpinan komisi. Ini menjadi awal karir berpolitiknya. 

Pada akhir era Orde Baru, Khofifah menggemparkan parlemen. Pidatonya dalam Sidang istimewa MPR tahun 1998 sangat kritis dan cukup mengejutkan anggota parlemen saat itu. Khofifah tercatat dalam sejarah sebagai politisi perempuan yang tegas mengkritik rezim Orde Baru. Rezim ini juga menandai pindahnya Khofifah dari PPP ke Partai Kebangkitan Bangsa yang didirikan oleh Gus Dur. Ketika Gus Dur menjadi presiden ia ditunjuk sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN. Sayangnya ini tidak bertahan lama dan ia melanjutkan kiprahnya di Muslimat NU. Pada tahun 2004 ia kembali ke Senayan sebagai anggota DPR. 

Pada tahun 2013, Masyarakat Jawa Timur mendorong Khofifah untuk ikut calon pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013. Khofifah ikut bertarung, tapi belum berhasil. Pada Pilpres 2014, Khofifah diminta menjadi salah satu juru bicara politik pasangan Jokowi-JK. Hasilnya berbuah manis. Jokowi menang, dan meminta Khofifah untuk menjadi menteri sosial pada kabinet Kerja 2014-2019. Puncaknya 2019 ia mencalonkan diri untuk menjadi gubernur jatim, akhirnya ia terpilih. 

Kinerjanya ini diapresiasi dengan beberapa penghargaan. Salah satunya adalah pada November 2019 ia memperoleh penghargaan sebagai Gubernur/ Kepala Pemerintahan Terbaik pada acara Kamar Dagang dan Industri Award di Bali. Begitulah biografi singkat Khofifah Indar Parawansa, aktivis perempuan dan politikus yang tumbuh besar di kalangan NU. 

Baca Juga:  Clara Zetkin, Sosok di Balik Hari Perempuan Internasional

 

Rekomendasi

hukum islam perjalanan perempuan hukum islam perjalanan perempuan

Hukum Islam Terkait Mahram pada Perjalanan Perempuan: Kehadiran Negara Pun Diperlukan

Pray the Devil Back Pray the Devil Back

Pray the Devil Back to Hell, Cerita Powerfull Perempuan Mengusung Perdamaian

Perempuan Bekerja saat Iddah Perempuan Bekerja saat Iddah

Bolehkah Perempuan Bekerja saat Masa Iddah?

butet manurung model barbie butet manurung model barbie

Butet Manurung, Dari Sokola Rimba Hingga Global Role Model Barbie

Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Rahayu Oktaviani, Pejuang Konservasi Owa Jawa Raih Penghargaan dari UK Rahayu Oktaviani, Pejuang Konservasi Owa Jawa Raih Penghargaan dari UK

Rahayu Oktaviani, Pejuang Konservasi Owa Jawa Raih Penghargaan dari UK

Muslimah Talk

Ketentuan dalam Mengucap dan Menjawab Salam Ketentuan dalam Mengucap dan Menjawab Salam

Ketentuan dalam Mengucap dan Menjawab Salam

Kajian

perempuan pada masa jahiliyah perempuan pada masa jahiliyah

Benarkah Perempuan Kurang Akal?

Kajian

Bagaimana Sikap Romantis Rasulullah kepada Aisyah

Keluarga

Mengulik Prosedur Pembekuan Sel Telur; Ketentuan dalam Hukum Islam dan Hukum Positif Mengulik Prosedur Pembekuan Sel Telur; Ketentuan dalam Hukum Islam dan Hukum Positif

Mengulik Prosedur Pembekuan Sel Telur; Ketentuan dalam Hukum Islam dan Hukum Positif

Kajian

Peluncuran Buku “Kisah Inspiratif Pemimpin Pesantren: Pengalaman Rihlah Kiai/Nyai ke Negeri Sakura Peluncuran Buku “Kisah Inspiratif Pemimpin Pesantren: Pengalaman Rihlah Kiai/Nyai ke Negeri Sakura

Peluncuran Buku “Kisah Inspiratif Pemimpin Pesantren: Pengalaman Rihlah Kiai/Nyai ke Negeri Sakura

Muslimah Daily

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Trending

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Diari

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Diari

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

Kajian

Benarkah Rasulullah Menikahi Maimunah saat Peristiwa Umratul Qadha?

Kajian

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

Connect