BincangMuslimah.Com – Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa yang sangat agung dimana Allah swt. memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad saw. untuk melakukan Rihlah (perjalanan) mulia bersama Malaikat Jibril dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah swt. Hal ini sebagaimana firman Allah swt. dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Isra’: 1)
Lantas, adakah pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad?
Syaikh Ali Muhammad Shalabi dalam karyanya, ‘Irdlu Waqai’ wa Tahlil Ihdats, juz 1 hal. 209 menyebutkan empat hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran dibalik peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi,
Pertama, Isra’ dan Mi’raj merupakan kemuliaan dan keistimewaan dari Allah yang diberikan kepada kekasih tercinta-Nya yaitu baginda Nabi Muhammad. Karena, Nabi baru saja mengalami hal yang sangat menyedihkan, beliau ditinggal wafat oleh Siti Khodijah (istri tercinta), yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi, serta wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy.
Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah swt. sehingga hati Nabi semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan Agama Allah swt. Hal ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapa pun yang berjuang di jalan Allah, dan menegakkan agama, seperti dengan memakmurkan masjid, memakmurkan majlis ilmu, dzikir dan tahlil, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.
Kedua, kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As-Siba’i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah Durus wa Ibar, jilid 1 hal. 54 menjelaskan bahwa Nabi melakukan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat.
Merupakan sebuah keharusan bagi tiap muslim menghadap (mi’raj) kepada Allah swt. lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu’.
Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah swt. sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat bohong, dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan. Hal tersebut demi untuk mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk Allah yang terbaik di muka bumi ini.
Ketiga, Isra’ dan Mi’raj adalah mukjizat Nabi Muhammad saw. dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, Itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat.
Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan, tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap sains dan teknologi. Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.
Keempat, dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha merupakan bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam.
Wajib bagi tiap muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan dan keselamatan Masjidil Aqsha Palestina. Baik dengan diplomasi politik, bantuan sandang pangan, maupun dengan harta.
Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa Isra’ Mi’raj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.
Semoga bermanfaat. Wallahua’lam…