Ikuti Kami

Muslimah Daily

Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Baby Blues

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com- Baby blues juga dikenal sebagai postpartum blues atau postpartum distress syndrome. Yakni perasaan emosional yang dirasakan seorang ibu setelah melahirkan. Jika setelah melahirkan para ibu merasa mudah menangis, mudah tersinggung, dan sedikit tertekan (efeknya ringan) yang biasanya terlihat pada minggu pertama, kemungkinan mengalami sindrom “baby blues”. Apa faktor- faktor psikologis yang mempengaruhi baby blues (postpartum blues) pada ibu?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Susanti Prasetya Ningrum, yang dipublikasikan pada PSYMPATHIC: Jurnal Ilmiah Psikologi, memprediksi pengaruh terbesar pada munculnya postpartum blues adalah variabel penyesuaian diri (56,3%), kemudian coping stress (46,1%), dan dukungan sosial (30,2%).

Pada penelitian tersebut tidak menggunakan istilah baby blues syndrome. Karena memberlakukan pembatasan hanya pada gejala-gejala yang mengarah pada tingkat stress dan bukan gejala-gejala baby blues syndrome yang gejalanya cenderung ke arah postpartum depression.

Coping Stress

Ketegangan luar biasa, menjelang persalinan atau melahirkan dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis ibu pasca melahirkan. Karena pasca tersebut, beberapa perempuan mengalami perubahan emosional. Peristiwa tersebut wajar terjadi, tapi jika berlarut-larut akan berdampak buruk bagi ibu, bayi dan keluarga.

Maka dibutuhkan kesiapan yang matang untuk mengantisipasi ciri-ciri dari munculnya kondisi tegang yang bisa berakibat pada tingkat stress. Kemampuan ibu untuk mengatasi stressor ini disebut dengan coping stress. Istilah coping menurut Sunberg, Winebager, dan Taplin (2007) pada bukunya “Psikologi Klinis”, biasa dikaitkan dengan mekanisme pertahanan diri baik yang bersifat positif maupun negatif.

Bentuk dan fungsi coping dibedakan ke dalam 2 jenis oleh Folkman dan Lazarus (dalam Sarafino, 1994) yaitu:

1) problem focused coping (PFC) adalah bentuk coping yang lebih diarahkan kepada upaya untuk mengurangi tuntutan dari situasi yang penuh tekanan. Artinya coping yang muncul terfokus pada masalah individu yang akan mengatasi stress dengan mempelajari cara-cara keterampilan yang baru. strategi ini dominan digunakan saat percaya bahwa tuntutan dari situasi dapat diubah.

Baca Juga:  Bincang Shalat: Telaah Hadis Ummu Waraqah, Imam Perempuan Pertama?!

2) emotion focused coping (EFC) adalah bentuk coping yang diarahkan untuk mengatur respon emosional terhadap situasi yang menekan. Individu dapat mengatur respon emosionalnya dengan pendekatan behavioral dan kognitif.

Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri dibutuhkan untuk bisa menjadi ibu dan orang tua sesuai harapan. Bagi sebagian perempuan, melewati fase kehamilan dan persalinan menjadi periode krisis dalam kehidupan. Terlebih bagi perempuan yang mengalami kehamilan pertama. Hal tersebut bisa jadi karena perubahan fisis maupun psikologis.

Penyesuaian diri dapat dianggap sebagai respon mental diri atas kebutuhan internal, ketegangan, frustrasi, konflik-konflik serta menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan lingkungan. Secara lebih jelas, Herri Zan Pieter, S. Psi dan Dr. Namora Lumongga Lubis, M. Sc dalam bukunya “Pengan-tar Psikologi untuk Kebidanan”, membagi fase penyesuaian diri wanita pasca melahirkan sebagai berikut:

1) fase take in (fase dimana ibu sangat tergantung pada diri sendiri). Fase ini ibu menceritakan pengalaman melahirkan secara berulang-ulang kepada setiap orang baik orang di sekitarnya maupun orang asing yang berkunjung ke rumah,

2) fase taking hold (fase peralihan). Berawal dari ketergantungan menjadi kemandirian. Berkisar selama 3-10 hari. Fase ini menentukan ibu bisa melalui penyesuaian dengan baik atau tidak. Ketika ibu tidak dapat melalui fase ini maka bisa menyebabkan stress bahkan depresi postpartum,

3) fase letting go (fase menerima tanggung jawab dengan peran barunya). Berlangsung selama 10 hari setelah melahirkan,

4) fase bounding attachment (fase kelekatan antara ibu dengan anak).

Fase ketiga dan keempat mustahil tercapai ketika ibu kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan pasca melahirkan.

Dukungan Sosial

Setelah perempuan melahirkan, pasti butuh dukungan sosial. Hal tersebut penting untuk kesehatan ibu, baik fisik maupun psikologis. Dukungan sosial dapat diberikan dalam bentuk perhatian, bernilai, dan dicintai.

Baca Juga:  Dalil Laki-laki dan Perempuan Mendapatkan Penghargaan yang Sama

Sumber dukungan sosial tidak hanya datang dari suami, tetapi juga butuh dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Karena biasanya orang lain yang berada di sekitar ibu memiliki peran sebagai stressor. Contohnya saja pemberian nasehat yang cenderung melarang ibu untuk tidak melakukan ini dan itu menjadi sumber stressor tersendiri. Padahal belum tentu seorang ibu minim pengetahuan terkait perawatan setelah melahirkan maupun perawatan bayi. Sehingga, daripada memberikan nasehat atau informasi yang banyak lebih baik langsung memberikan dukungan dalam bentuk bantuan langsung.

Ketiga faktor-faktor psikologis tersebut memberikan prediksi pengaruh terhadap terjadinya (Baby Blues) postpartum blues pada ibu pasca melahirkan. Pada hasil penelitian, variabel yang memberikan prediksi paling besar terhadap munculnya postpartum blues secara berurutan yaitu penyesuaian diri (56,3%), coping stress (46,1%), dan dukungan sosial (30,2%).

Rekomendasi

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

fisik perempuan fisik perempuan

Perempuan dan Fisiknya (2)

Sekolah Perempuan, Sebuah Harap dari Kampung Sawah Sekolah Perempuan, Sebuah Harap dari Kampung Sawah

Sekolah Perempuan, Sebuah Harap dari Kampung Sawah

Ditulis oleh

Alumni MA Salafiyah Kajen yang menamatkan kuliah di Program Jurusan Fisika Univesitas Diponegoro. Saat ini sedang merintis perpustakaan dan hobi menulis. Pernah menyabet juara 1 lomba puisi nasional dan menjuarai beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah.

Komentari

Komentari

Terbaru

AICIS+ 2025: Eka Srimulyani Paparkan Gerakan Eko-Feminisme Islam di Aceh AICIS+ 2025: Eka Srimulyani Paparkan Gerakan Eko-Feminisme Islam di Aceh

AICIS+ 2025: Eka Srimulyani Paparkan Gerakan Eko-Feminisme Islam di Aceh

Berita

Mahar Tidak Sesuai yang Diucapkan dalam Akad, Sahkah Pernikahannya? Mahar Tidak Sesuai yang Diucapkan dalam Akad, Sahkah Pernikahannya?

Mahar Tidak Sesuai yang Diucapkan dalam Akad, Sahkah Pernikahannya?

Keluarga

Cerai Gugat: Ruang untuk Perempuan Mengakhiri Pernikahan Cerai Gugat: Ruang untuk Perempuan Mengakhiri Pernikahan

Cerai Gugat: Ruang untuk Perempuan Mengakhiri Pernikahan

Keluarga

Empat Waktu Dilarang Berhubungan Badan Menurut Al-Quran Empat Waktu Dilarang Berhubungan Badan Menurut Al-Quran

Empat Waktu Dilarang Berhubungan Badan Menurut Al-Quran

Keluarga

Pengaruh Sumpah Pemuda dalam Kebangkitan Perempuan

Muslimah Daily

Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi! Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi!

Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi!

Khazanah

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Shutter 2025 Versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual Shutter 2025 Versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual

Shutter 2025 versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual

Muslimah Talk

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Pengaruh Sumpah Pemuda dalam Kebangkitan Perempuan

Muslimah Daily

Connect