Ikuti Kami

Kajian

Ini Alasan Kenapa Hari Raya Disebut “Id”

hari raya

BincangMuslimah.com – Tak terasa Hari Raya semakin dekat. Puasa Ramadhan selama satu bulan ini pun hampir purna kita jalankan. Hal terpenting yang tentunya diharapkan adalah semoga ibadah puasa selama satu bulan ini bisa diterima oleh-Nya. Selain itu, dengan datangnya hari nan fitri ini semoga kita juga mampu meningkatkan maupun menjaga konsistensi semangat ibadah kita.

Bicara tentang hari raya, umat Islam memiliki 2 hari raya; yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal sedangkan Idul Adha atau yang biasa disebut juga dengan Hari Raya Kurban ini jatuh pada tanggal 10 Dzuhijjah. Hari raya dalam Bahasa Arab disebut juga dengan “id” yang artinya adalah kembali, bahkan kata ini juga sudah diserap ke dalam Bahasa Indonesia.

Tapi tau gak sih kenapa hari raya disebut id? Berikut ini ada beberapa pendapat yang menjelaskan alasan penyebutan hari raya dengan id sebagaimana Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani memaparkan dalam kitab Al-Ghunyah li Thalib Thariq al-Haqq Azza wa Jalla:

Pendapat pertama, disebut “id” karena pada hari tersebut Allah Swt mengembalikan kebahagiaan dan kegembiraan pada hamba-Nya.

Pendapat kedua, pada hari itu Allah Swt memberikan kebaikan dan karunia-Nya yang agung kepada hamba-Nya.

Pendapat ketiga, pada hari itu para hamba kembali bersimpuh kepada Tuhannya dan menangis memohon berkah lagi karunia-Nya.

Pendapat keempat, karena para hamba kembali suci.

Pendapat kelima, kembali setelah melaksanakan ketaatan kepada Allah Swt kemudian berlanjut kepada taat kepada Rasulullah Saw, dari menjalankan hal-hal yang wajib ke hal-hal yang sunnah, dan setelah melaksanakan puasa Ramadhan kemudian lanjut melaksanakan puasa sunnah Syawwal.

Pendapat keenam, disebut id karena pada hari itu dikatakan kepada orang-orang yang beriman: kembalilah ke rumah kalian dalam keadaan terampuni dosa-dosa kalian.

Baca Juga:  Tradisi Sungkeman saat Idul Fitri dalam Pandangan Hadis

Pendapat ketujuh, disebut id karena pada hari itu diingatkan akan janji dan ancaman-Nya, juga merupakan hari pembalasan dan peningkatan, hari pembebasan para hamba sahaya, serta para hamba menuju kepada kebaikan, dan bertobat juga kembali kepada-Nya, Sang Maha Pemberi Ampunan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas r.a.:

فَإِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ الْفِطْرِ سُمِّيَتْ تِلْكَ اللَّيْلَةُ لَيْلَةَ الْجَائِزَةِ، فَإِذَا كَانَتْ غَدَاةَ الْفِطْرِ بَعَثَ اللهُ الْمَلَائِكَةَ فِي كُلِّ بِلَادٍ فَيَهْبِطُونَ إِلَى الْأَرْضِ فَيَقُومُونَ عَلَى أَفْوَاهِ السِّكَكِ، فَيُنَادُونَ بِصَوْتٍ يُسْمِعُ مَنْ خَلَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الْجِنَّ وَالْإِنْسَ فَيَقُولُونَ: يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ، اخْرُجُوا إِلَى رَبٍّ كَرِيمٍ يُعْطِي الْجَزِيلَ، وَيَعْفُو عَنِ الذَّنْبِ الْعَظِيمِ، فَإِذَا بَرَزُوا إلى مُصَلَّاهُمْ، يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِلْمَلَائِكَةِ: مَا جَزَاءُ الْأَجِيرِ إِذَا عَمِلَ عَمَلَهُ؟

فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: إِلَهَنَا وَسَيِّدَنَا جَزَاؤُهُ أَنْ تُوَفِّيَهُ أَجْرَهُ، قَالَ: فَيَقُولُ: فَإِنِّي أُشْهِدُكُمْ يَا مَلَائِكَتِي أَنِّي قَدْ جَعَلْتُ ثَوَابَهُمْ مِنْ صِيَامِهِمْ شَهْرَ رَمَضَانَ وَقِيَامَهُ رِضَائِي وَمَغْفِرَتِي، وَيَقُولُ: يَا عِبَادِي، سَلُونِي فَوَعِزَّتِي وَجَلَالِي لَا تَسْأَلُونِي الْيَوْمَ شَيْئًا فِي جَمْعِكُمْ لِآخِرَتِكُمْ إِلَّا أَعْطَيْتُكُمْ، وَلَا لِدُنْيَاكُمْ إِلَّا نَظَرْتُ لَكُمْ فَوَعِزَّتِي لَأَسْتُرَنَّ عَلَيْكُمْ عَثَرَاتِكُمْ مَا رَاقَبْتُمُونِي، فوَعِزَّتِي لَا أَخْزِيكُمْ وَلَا أَفْضَحُكُمْ بَيْنَ يَدَيْ أَصْحَابِ الْحُدُودِ، انْصَرِفُوا مَغْفُورًا لَكُمْ قَدْ أَرْضَيْتُمُونِي وَرَضِيتُ عَنْكُمْ، فَتَفَرَحُ الْمَلَائِكَةُ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِمَا يُعْطِي اللهُ عَزَّ وَجَلَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ إِذَا أَفْطَرُوا مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ

Pada malam idul fitri, malam tersebut disebut sebagai malam penghargaan. Kemudian, pada keesokan harinya, pada hari idul fitri, Allah Swt mengutus malaikat ke seluruh negeri, lalu mereka turun ke bumi dan berdiri di lorong-lorong jalan lalu mereka berseru dengan suara yang bisa didengar oleh seluruh makhluk Allah Ta’ala kecuali manusia dan jin, kemudian mereka berkata: Wahai umat Muhammad, keluarlah kalian menuju Tuhan Yang Maha Pengasih, yang memberi karunia yang ruah, yang mengampuni dosa-dosa. Kemudian tatkala mereka pergi pergilah ke tempat shalat mereka, Allah Swt berkata kepada malaikatnya: Wahai malaikatku. Mereka pun menjawab: Labbaik. Kemudian Dia berkata kepada mereka: Apakah upah bagi seorang pekerja jika dia menyelesaikan pekerjannya?

Mereka menjawab: Wahai Tuhanku, dibayar upahnya. Kemudian Allah berkata: Aku bersaksi kepada kalian wahai malaikatku bahwa aku telah menjadikan pahala puasa Ramadhan mereka dan qiyamul lail mereka berupa ridhaku dan ampunanku. Lalu Dia berkata: wahai hambaku, mintalah kepadaku maka dengan keagungan-Ku tidaklah kalian meminta kepada-Ku sesuatu untuk urusan akhirat kalian pada hari ini kecuali aku akan memenuhinya, begitupun untuk urusan dunia kalian kecuali aku akan memperlihatkannya kepada kalian, dengan kebesaran-Ku akan Aku tutup kesalahan kalian selagi kalian mendekatkan diri kepada-Ku, dan Aku tidak akan menghinakan dan menakuti kalian di antara orang-orang yang dihukum, pergilah kalian dalam keadaan terampuni. Kalian telah membuatku ridha dan Aku meridhai kalian. Rasulullah berkata: maka malaikatpun berbahagia dan mereka memberi kabar gembira kepada umat ini dengan apa yang akan dikaruniakan oleh Allah Swt jika mereka berbuka pada bulan Ramadhan.”

Demikianlah alasan penamaan hari raya dengan “id” dan ini sekaligus menggambarkan keutamaan dan keagungan bulan nan fitri ini. Wallahu a’lam

Rekomendasi

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Silaturahmi dalam Momen Lebaran Silaturahmi dalam Momen Lebaran

Menjalin Silaturahmi dalam Momen Lebaran

mengganti hewan kurban uang mengganti hewan kurban uang

Hukum Mengganti Hewan Kurban dengan Uang

kaum nabi hari raya kaum nabi hari raya

Bukan Hanya Umat Nabi Muhammad, Ini 3 Kaum Nabi Lain yang Memiliki Hari Raya

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah. Penulis adalah alumnus Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah dan Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat

Komentari

Komentari

Terbaru

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect