Ikuti Kami

Muslimah Talk

Teuku Fakinah: Muslimah Aceh, Penyusun Strategi Perang Lawan Penjajah

https://aceh-review.blogspot.com/

BincangMuslimah.Com – Teuku Fakinah merupakan ulama perempuan dari Aceh, sekaligus seorang panglima perang melawan penjajah Belanda. Fakinah dikenal dengan sosok perempuan pintar dalam menyusun strategi perang melawan penjajah. Fakinah juga salah satu tokoh perempuan yang berhasil memberi pengaruh secara realitas sosial, sehingga menyebabkan, tidak ada budaya patriarki di tanah Aceh.

Teuku Fakinah benar-benar perempuan totalitas dalam memperjuangkan negara Indonesia dari penjajah, ulama perempuan sekaligus pejuang yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan agama sekaligus perempuan yang ditakuti penjajah.

Menurut rethinking pesantren karya Nasaruddin Umar, bahwa Tenku Fakinah adalah anak dari Teuku Datu Mahmud atau lebih dikenal dengan Teuku Asahan (pejabat pada masa Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah 1836 M. sedangkan ibunya yang bernama Teuku Fatimah, putri dari ulama sekaligus tokoh pendidikan di Aceh, yaitu Teuku Muhammas Sa’ad. Jadi, Teuku Fakinah mengalir dua darah, yaitu yaitu dari bangsawan dan serta ulama Islam.

Aceh merupakan wilayah bagian Indonesia yang sangat strategis. Selain itu, juga sebagai jalur perdagangan internasional. Dalam sejarah pula berkembangnya kerajaan aceh serta puncak peradaban Aceh disebabkan Aceh sebagai pusat perdagangan, keilmuan, bahkan peradaban Islam di Asia Tenggara. Sekaligus tidak terlepas dari peran perempuan Aceh pada masa kerajaan Samudrai Pasai, yaitu Teuku Faqinah. Karena sifat heroik masyarakat Aceh tidak hanya di dominasi oleh laki-laki saja, akan tetapi juga perempuan.

Pengaruh spirit perempuan muncul untuk kebangkitan berjuang melawan penjajah merupakan hasil doktrin yang kuat dari agama Islam. Banyak para ulama Islam yang mempengaruhinya, misalnya ialah Hamzah Fansuri, Syamsuddin al-Sumatrani, Abdurrauf al-Singkili dan Nuruddin al-Raniry merupakan tokoh inteletual muslim yang karyanya mampu memberi pengaruh besar dalam ranah keilmuan agama Islam.

Baca Juga:  Ummu Aiman; Perempuan yang Mengasuh Nabi saat Kecil

Dalam karya Jakobi yang berjudul Aceh dalam Perang Mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 1945-1949) dan Peranan Teuku Hamid Azwar sebagai Pejuang (1998), di situ terdapat pernyataannya ternyata penjajah Belanda banyak yang membicarakan tentang keberanian perempuan Aceh, perempuan Aceh terlihat gagah dan tidak gusar dalam memperjuangkan tanah air Indonesia. Selama masih berhubungan dengan agama dan Nasionalisme, jiwa raga sepenuhnya rela mereka abdikan demi mempertahankan Negara kesatuan Indonesia. Sehingga perempuan Aceh mendapatkan julukan de grootes domes, yang artinya wanita-wanita agung.

Teuku Fakinah Mengawal Berkembangnya Pusat Pendidikan Islam di Aceh

Sejak kecil Teuku Fakinan diajarkan oleh ayahnya (Teuku Asahan) terkait ilmu-ilmu agama Islam, seperti belajar bahasa Arab, Tasawuf, Fikih, Akhlaq, Tafisr, Hadis serta sejarah. Hingga kemudian Fakinah tumbuh menjadi gadis yang cerdas dalam bidang keilmuan Islam, sebab itulah ia digelari dengan nama Teuku Fakinah.

Kemudian setelah beranjak dewasa Fakinah dinikahkan dengan Teuku Ahmad, ia juga merupakan salah satu keturunan dari ulama di Aceh. Selanjutnya Fakinah dan suaminya melakukan kiprah bersama suaminya untuk mengembangkan pendidikan di Aceh. Hingga terbangunlah Pesantren Dayah di kampung Lam Beunot di Mukim Lam Krak. Pesantren Dayah berdiri atas peizinan dari Raja Kemala, karena sebelumnya pesantren tersebut pernah berdiri, akan tetapi ditutup disebabkan diporak porandakan pada saat perang melawan penjajah.

Pesantren Dayah tidak hanya terdiri dari santri perempuan, meskipun hanya ada beberapa saja santri laki-laki. Pesantren Dayah dikelola Fakinah dengan baik, dan untuk mmajukan pesantren yang dibangunnya dengan suaminya, Fakinah bertekad mengajak suaminya untuk memperdalam ilmu agama di Mekkah pada tahun 1915 selama 4 athun. Selama di Mekkah, Fakinah berguru dengan Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh, tokoh tokoh pembaharu Islam yang dikenal di ranah dunia.

Baca Juga:  Hannan Lahham: Mufassir Perempuan Ayat Kekerasan

Akan tetapi pada usia 17 tahun, Fakinah harus membendung kesedihan karena harus rela di tinggalkan suaminya. Suaminya gugur pada saat melakukan peperangan melawan penjajah. Akhirnya pendidikan pesantren yang dibangun oleh Fakinah dan suaminya harus dikembangkan sendiri oleh Fakinah tanpa Teuku Ahmad suaminya.

Teuku Fakinah, Perempuan Penyusun Strategi Perang Melawan Penjajah.

Teuku Fakinah berkali-kali memimpin perang gerilya melawan tentara Belanda. Semenjak ditinggal suaminya, Fakinah berinisiatif mengumpulkan para perempuan di Aceh untuk menyumbangkan beberapa harta benda, seperti, padi, uang, ataupun bahan pokok makanan lainnya. Tujuannya adalah untuk menyumbangkan kepada para pejuang perang gerilya.

Kesana kemari Fakinah datang kerumah-rumah warga untuk meminta sumbangan demi untuk para pejuang melawan penjajah. Setelah segala bentuk sumbangan berupa finansial terkumpul, kemudian Fakinah langsung menyerahkan semua untuk keperluan peperangan melawan penjajah.

Teuku Fakinah sangat bergiat untuk mempersiapkan segala macam keperluan yang digunakan untuk perang, tidak hanya menyiapkan perlengkapannya saja, akan tetapi juga menyusun strategi perang untuk para pejuang Indonesia di Aceh. Karena sifat keberanianya yang begitu tinggi serta kecerdasannya yang begitu mengagumkan, para penjajah merasa takut dengan peran yang dilakukan teuku Fakinah.

Peran Fakinah tidak hanya dibelakang layar, ia ikut membawa senjata dan maju kedepan melawan penjajah. Sebelumnya Fakinah meminta izin terlebih dahulu kepada Sultan Aceh pada saat itu yaitu Sultan Daud Syah yang memimpin selama (1874-1903).

Setelah Sultan Daud memberikan Fakinah izin untuk maju di medan perang, dalam Aceh Tanah Rencong karya Rusdi Sufi, diceritakan pada saat itu pula Fakinah langsung membentuk pasukan yang terdiri dari empat kelompok, salah satu kelompok tersebut terdiri dari peremuan. Waallahu a’lam

Rekomendasi

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

nyai hamdanah sejarah islam nyai hamdanah sejarah islam

Nyai Hamdanah, Tokoh Perempuan yang Turut Andil dalam Sejarah Islam Nusantara

Ditulis oleh

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, aktif di CRIS Foundation (Center for Research dan of Islamic Studies)

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Beauty Previllege terobsesi kecantikan Beauty Previllege terobsesi kecantikan

Beauty Previllege akan Menjadi Masalah Ketika Terobsesi dengan Kecantikan

Diari

Perilaku Rendah Hati alquran Perilaku Rendah Hati alquran

Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Muslimah Daily

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

puasa syawal senilai setahun puasa syawal senilai setahun

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

Kajian

Trending

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Connect