Ikuti Kami

Diari

Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat (Eps. 2)

Ulama Nusantara ; Kiai Sholeh Darat
Ulama Nusantara

BincangMuslimah.Com – Semester ini bisa dibilang terjadi pergulatan yang sangat hebat antara tugas kuliah, tugas pondok, dan takhrij. Semuanya seperti berlomba-lomba ingin segera diselesaikan. Tugas kuliah yang padat juga menjadi hal yang tak bisa dianak tirikan.

Seiring bertambahnya semester, tugas kuliah semakin padat dan menguras waktu, tenaga, dan pikiran. Belum lagi tugas pondok selain takhrij yang juga mengalami kondisi yang sama. Akhirnya di sinilah dituntut untuk bisa  me-manage waktu dengan sebaik mungkin agar tak ada yang terabaikan.

Sesampainya di Ciputat, aku menatap lorong asrama yang masih tampak sepi karena ditinggal penghuninya. Hanya segelintir orang yang masih bertahan di hari tenang kuliah. Sebagian memilih untuk pulang, menghabiskan waktu di kampung halaman.

Hari-hari berjalan seperti biasa di mana aku hanya mengerjakan tugas kampus dan sesekali mengulik-ulik beberapa buku bacaan. Setelah setengah bulan berjalan usai kepulanganku, UAS kampus terlewati sudah. Bagaimana kabar takhrij? Entahlah, rasanya semakin menjadi-jadi.

Seringkali aku menghabiskan waktu depan laptop, namun tak ada satu kalimatpun yang bisa kutulis. Lagi-lagi, folder kosong begitu saja. Kitab pun selalu berada dalam tas punggungku, menyertaiku kemanapun aku pergi. Sesekali aku buka dan kubaca, tapi rasanya belum ada chemistry antara aku dan dia (red: kitab yang jadi objek takhrijku). Hingga kerap kali aku bergumam, “Kenapa sulit sekali memulai pekerjaan ini. Apakah sang mushannif belum rida dengan apa yang aku kerjakan pada kitab beliau?”.

Aku merasa putus asa. Teman-temanku banyak yang sudah berlari jauh, beberapa mungkin sudah mendekati kata selesai, deadline pengumpulan pun sudah di depan mata, minggu ke-4 bulan Januari. Semuanya rasanya ambyar, jemariku tak kunjung bersahabat untuk meniti tiap-tiap abjad lalu merangkainya menjadi kalimat dan paragraf. Puncaknya di minggu ke-3 bulan Januari, rasanya pecah. Aku menangis tanpa sebab. Rasanya tidak karuan.

Baca Juga:  Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat (Eps. 7)

“Ka, kenapa nangis?”, tanya salah seorang adik kamar yang saat itu masih stay di Ciputat.

“Nggak kenapa-napa, hehe. Lagi pengen pulang aja nih”, jawabku sekenanya.

Jadi ini yang orang-orang katakan belum lengkap takhrij tanpa disertai tangis. Baiklah, kaffah sudah drama takhrijku kali ini. Tak ada yang perlu disalahkan, karena akulah sang pelaku utama maka itu semua tanggunganku. Dalam keadaan seperti ini, aku merindu seseorang yang tutur katanya sanggup menentramkan jiwa. Tapi dimensi kehidupan kita kini berbeda.

Kali ini aku ingin kembali pulang, bukan ke rumah tapi ke Grobogan. Aku ingin pulang ke tanah kelahiran untuk sekadar bersimpuh di pusara orang-orang tercinta sembari melepas kerinduan pada keluarga di seberang sana barangkali bisa menjadi pelipur jiwa.

Sembari sesenggukan dan menahan pecahan banjir air mata aku meraih ponselku, membuka laman pencarian google. Ada sesuatu yang ingin aku cari, ada kegundahan yang ingin aku obati. Setelah sekian lama berjibaku dengan search engine ini, aku merasa ada energi baru. Ada sesuatu yang rasanya menghapus sisa banjir tadi. Ada semangat yang tiba-tiba menyala. Ada kemantapan yang terasa.

Dengan mantap aku berkata, esok aku akan pulang ke Grobogan demi menyambut harapan baru. Bagaimana dengan nasib takhrijku? Sudahlah, mari istirahat sejenak. Semoga esok hari ada kabar baik. Semoga! Dari sini, mari kita mulai cerita yang sesungguhnya penelusuran jejak mahaguru ulama nusantara, Kiai Sholeh Darat.

Sampai jumpa esok hari…

(bersambung; Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat Eps. 3)

 

Rekomendasi

bantahan ketuhanan nabi isa bantahan ketuhanan nabi isa

Ijtihad Ulama tentang Sab’ah Ahruf

Saat Kamu Sudah Hijrah Saat Kamu Sudah Hijrah

Saat Kamu Sudah Hijrah, Istiqomahkanlah 7 Hal Baik Ini

Ulama Perempuan yang Melajang Ulama Perempuan yang Melajang

Apakah Ulama Hanya Dari Kaum Lelaki?

Peluncuran Buku “Kisah Inspiratif Pemimpin Pesantren: Pengalaman Rihlah Kiai/Nyai ke Negeri Sakura

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah. Penulis adalah alumnus Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah dan Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat

3 Komentar

3 Comments

  1. Pingback: Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat | Alhamdulillah Shollu Alan Nabi #JumatBerkah - Ajeng .Net

  2. Pingback: Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat (Eps. 2) | Alhamdulillah Sholli Ala Rosulillah – jumatberkah

Komentari

Terbaru

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect