BincangMuslimah.Com- Masih dalam suasana bulan Rajab, banyak sekali anjuran untuk melakukan amal soleh dan kebaikan pada bulan ini, salah satunya berpuasa. Sebagian riwayat menyatakan bahwa pada bulan Rajab sunnah untuk melakukan puasa sebanyak 3, 7, 8 atau setengah dari bulan ini dengan keutamaan yang begitu besar.
Akan tetapi sebagian ulama mengatakan bahwa hadis ini merupakan keterangan dengan kategori sebagai hadis maudlu’ atau hadis yang palsu. Dengan kata lain hadis ini bukan berasal dari keterangan Rasulullah saw. Lantas benarkah hadis tentang puasa beberapa hari pada bulan Rajab ini adalah hadis palsu? Lalu bagaimana hukum melaksanakan puasa sunnah pada bulan ini?
Hadis Palsu tentang Puasa Rajab
Ketika memasuki bulan Rajab, beredar hadis-hadis yang menyebutkan keutamaan yang begitu besar jika melaksanakan puasa selama beberapa hari tertentu. al-Syaukani menjelaskan salah satu redaksi dari hadis palsu tersebut di dalam kitab al-Faqaid al-Majmu’ah fi al-Ahadits al-Maudlu’ah halaman 100:
منْ صَامَ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبَ كُتِبَ لَهُ صِيَامُ شَهْرٍ وَمَنْ صَامَ سَبْعَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبَ أَغْلَقَ اللهُ عَنْهُ سَبْعَةَ أَبْوَابٍ مِنَ النَّارِ وَمَنْ صَامَ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبٍ فَتَحَ اللهُ ثَمَانِيَةَ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ صَامَ نِصْفَ رَجَبَ حَاسَبَهُ اللهُ حِسَاباً يَسِيْراً
“Barangsiapa yang berpuasa selama 3 hari pada bulan Rajab maka akan dicatatkan baginya puasa selama satu bulan. Dan Barangsiapa yang berpuasa selama 7 hari pada bulan Rajab, maka akan ditutupkan baginya 7 pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa selama 8 hari pada bulan Rajab, maka akan dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan barangsiapa yang berpuasa selama setengah bulan Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.”
Menurut ust. Adi Hidayat di dalam salah satu ceramahnya menyebutkan bahwa kepalsuan hadis ini bukan hanya palsu dalam segi dalilnya saja. Melainkan juga bertentangan dengan akal sehat manusia. Karena jika dalam 7 hari saja berpuasa di bulan Rajab akan membukakan pintu surga dan menutup pintu neraka, lantas mengapa masih mewajibkan umat Islam untuk puasa Ramadan?
Akan tetapi, meski hadis ini merupakan hadis maudu’, beliau tidak menafikan untuk melaksanakan puasa di bulan-bulan hurum. Termasuk bulan Rajab dalam rangka untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Karena berpuasa di bulan-bulan hurum merupakan anjuran Rasulullah saw.
Hukum Puasa
Selaras dengan penjelasan ust. Adi, kesunnahan untuk melakukan puasa pada bulan Rajab juga bisa kita rujuk ke dalam riwayat Imam Ahmad di dalam kitab Musnad Ahmad juz 13 halaman 370 Nomor 7990:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللهِ، زَحْزَحَ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ بِذَلِكَ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda, barangsiapa yang berpuasa satu hari karena Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka sejauh 7 musim hujan.”
Berdasarkan hadis ini, kita tetap sunnah untuk melakukan puasa Rajab. Dengan niat karena Allah agar kita bisa lebih dekat dan mendapatkan keridhoan dari Allah. Sehingga, alternatifnya, pada bulan ini puasa yang mesti kita lakukan adalah puasa-puasa yang memang juga sunnah pada bulan selain Rajab kemudian meningkatkan lagi pada bulan Rajab. Seperti puasa Senin-Kamis, puasa ayyamul bidl atau puasa daud. Karena bulan Rajab merupakan bulan yang mulia di mana amal ibadah seorang muslim akan mendapatkan pahala yang utama.
Kesimpulannya, hadis tentang puasa Rajab dengan keutamaan-keutamaannya memang termasuk hadis palsu. Dengan artian kita sebaiknya tidak mengharapkan dan meyakini keutamaan-keutamaan tersebut saat melakukan puasa Rajab. Akan tetapi, anjuran puasa pada bulan ini tetap dengan niat mencari ridha Allah swt. Sehingga puasa yang kita lakukan pada bulan Rajab ini, biarlah menjadi hak Allah untuk memberikan ganjaran yang utama di bulan mulia.
1 Comment