Ikuti Kami

Tak Berkategori

Mengenal Femisida, Kekerasan Paling Ekstrim pada Perempuan

femisida kekerasan ekstrim perempuan
credit: ilustration from Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Istilah femisida mungkin terdengar samar bagi masyarakat kita. Teruntuk perempuan, sedikit atau banyak, rasanya perlu mengenal arti kata ‘femisida’ ini. Lalu mengendapkannya di dalam benak dan membenamkan ke dalam hati. 

Femisida merupakan jenis kekerasan paling bengis dan ekstrim pada perempuan. Ia merupakan puncak dari segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Dilansir dari Komnas Perempuan, femisida pertama kali digunakan oleh Diana Russel. 

Diana Russel memakai istilah ini pada International Tribunal on Crimes Againts Women pada tahun 1976. Ia meletakkan femisida sebagai ‘pembunuhan misoginis terhadap perempuan oleh laki-laki. Korban dihilangkan nyawanya karena ia adalah seorang perempuan. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun memberikan definisi ringkas di mana femisida merupakan pembunuhan pada perempuan, dikarenakan ia adalah seorang perempuan. 

Bentuk dan alasan dilakukan femisida oleh pelaku bermacam-macam, dimulai karena masalah mahar, menolak berhubungan intim, pembunuhan terhadap pasangan, konflik bersenjata dan sebagainya. 

Walau terdengar mengerikan dan merasa mustahil terjadi di tanah air, faktanya Komnas Perempuan memegang data adanya femisida di Indonesia. Baru-baru ini, menjelang Hari Perempuan Internasional yang diselenggarakan 8 Maret, Komnas Perempuan meluncurkan Catatan Tahunan 2022. 

Catatan ini merupakan bentuk pendokumentasian kasus kekerasan perempuan di Indonesia dan rutin dilakukan oleh Komnas Perempuan. Dan dalam pembahasannya, ditemukan kasus femisida di Indonesia. 

Dikutip dari Tribunnews.com, masih dalam peluncuran Catahu 2022 oleh Komnas Perempuan, terdapat 237 kasus femisida di tahun 2021. Kasus ini, berdasarkan pada media massa daring. 

Mirisnya, hubungan antara pelaku dengan korban rata-rata adalah orang terdekat. Hal ini berdasarkan pada rincian yaitu pelaku dari suami ada 34 kasus, pacar sebanyak 21 kasus dan tetangga adalah 18 kasus. 

Baca Juga:  Miris Fenomena Pekerja Anak, Bagaimana Respon Islam?

Alasan bisa terjadinya femisida pun pelbagai jenis. Di antaranya sakit hati sebesar 30,4 persen, pemerkosaan 14,9 persen, akibat rasa cemburu 14,3 persen dan pencurian yaitu 12,5 persen.  

Di sisi lain masih ada motif lain yang mendasari terjadinya femisida. Misalnya kehamilan yang tidak direncanakan, menolak rujuk, pemaksaan hubungan suami istri, meminta dinikahi dan masih banyak banyak lagi. 

Islam Menyatakan Perempuan Berhak Terbebas dari Segala Bentuk Kekerasan   

Islam dengan tegas menolak segala bentuk kekerasan, khususnya kekerasan pada perempuan dan anak. Meski banyak ayat Al-Quran yang dijadikan sebagai legitimasi kekerasan, pada dasarnya tafsiran dan rujukan punya makna berseberangan. 

Jelas-jelas kemunculan Islam yang dibawa oleh Rasullah bertujuan untuk memberikan penerangan. Membedakan haq dan batil. Dan juga mengembalikan hak-hak kemanusiaan dan mendasar dari perempuan. 

Jangankan membunuh, memukul pun menjadi hal yang dilarang oleh Islam. Dalam hal ini, Rasulullah pun menyatakan larangan. Hal ini tercantum di dalam salah satu hadis. 

عَنْ إِيَاسِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى ذُبَابٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «لاَ تَضْرِبُوا إِمَاءَ اللَّهِ». فَجَاءَ عُمَرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ ذَئِرْنَ النِّسَاءُ عَلَى أَزْوَاجِهِنَّ. فَرَخّص فِى ضَرْبِهِنَّ فَأَطَافَ بِآلِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نِسَاءٌ كَثِيرٌ يَشْكُونَ أَزْوَاجَهُنَّ فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- «لَقَدْ طَافَ بِآلِ مُحَمَّدٍ نِسَاءٌ كَثِيرٌ يَشْكُونَ أَزْوَاجَهُنَّ لَيْسَ أُولَئِكَ بِخِيَارِكُمْ». رواه أبو داود في سننه، رقم الحديث: 2148، كتاب النكاح، باب في ضرب النساء

Artinya: Dari Iyas bin Abdillah bin Abdi Dzubab, Rasulullah Saw memberi perintah: “Janganlah memukul perempuan”. Tetapi datanglah Umar kepada Rasulullah Saw melaporkan bahwa banyak perempuan yang membangkang terhadap suami-suami mereka. Maka Nabi Saw memberi keringangan dengan membolehkan pemukulan itu. Kemudian (akibat dari keringanan itu) banyak perempuan yang datang mengitari keluarga Rasulullah Saw mengeluhkan suami-suami mereka. Maka Rasululah Saw kembali menegaskan: “Telah datang mengitari keluarga Muhammad banyak perempuan mengadukan (praktik pemukulan) para suami, mereka itu bukan orang-orang yang baik di antara kamu”. (Sunan Abu Dawud, dalam Sunan-nya no. Hadis: 2148).

Baca Juga:  Pelecehan di KPI; Islam Mengecam Pelaku Pelecehan Seksual

Menurut Faqihuddin Abdul Kodir dalam bukunya berjudul 60 Hadis Shahih menyebutkan memaparkan ketegangan antara laki-laki yang ingin menguasai dan mendisiplinkan perempuan.

Sedangkan pihak perempuan tidak lagi mau menjadi praktik kekerasan. Laki-laki resah dengan larangan pemukulan karena merasa tidak lagi bisa mendisiplinkan perempuan.

Mendengar protes dari laki-laki, ternyata melahirkan ruang pada perempuan untuk menyatakan keberatannya. Rasulullah memberikan wadah dari laporan perempuan terhadap kekerasan yang diterima. 

Ada beberapa poin yang ditekankan oleh Faqihuddin dalam buku yang sama. Perama, perempuan berhak terbebas dari segala bentuk kekerasan. Kedua, perempuan berhak meminta dukungan dan fatwa untuk terbebas dari tindak kekerasan.

Ketiga, memperjuangkan hak perempuan penuh dengan tantangan. Terutama dari sebagian laki-laki yang terusik. Dibutuhkan peran laki-laki yang punya empati seperti Rasulullah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Islam, merupkan agama yang menegaskan kebaikan, kemaslahatan dan kebebasan dari kekerasan.

Femisida menjadi bentuk kekerasan paling ekstrim terhadap perempuan yang harus dihentikan dalam relasi baik rumah tangga, keluarga, atau bentuk relasi lainnya.

 

Rekomendasi

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

juna hate speech perempuan juna hate speech perempuan

Chef Juna: Perempuan Memiliki Hak atas Tubuhnya dan Hate Speech yang Menimpa Perempuan

Jangan Menormalisasi KDRT! Yuk Kenali Jenis-Jenis Marital Rape! Jangan Menormalisasi KDRT! Yuk Kenali Jenis-Jenis Marital Rape!

Kasus Kekerasan di Pesantren, Apakah Ada Indikasi Femisida?

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Mengenali Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Bagaimana Solusinya?

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Ketika Harapan Orang Tua Berkamuflase Menjadi Ekspektasi Tinggi: Anak Berprestasi, tapi Tidak Bahagia Ketika Harapan Orang Tua Berkamuflase Menjadi Ekspektasi Tinggi: Anak Berprestasi, tapi Tidak Bahagia

Ketika Harapan Orang Tua Berkamuflase Menjadi Ekspektasi Tinggi: Anak Berprestasi, tapi Tidak Bahagia

Keluarga

Amalan-Amalan di Hari Asyura Amalan-Amalan di Hari Asyura

Amalan-Amalan di Hari Asyura

Ibadah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Kajian

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Muslimah Talk

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Kajian

Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Konsekuensi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Kajian

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Afra binti Ubayd: Ibu dari Para Pejuang Syariat Islam

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Kajian

Zainab binti Khuzaimah Zainab binti Khuzaimah

Ummu Kultsum; Putri Rasulullah yang Diperistri Utsman bin Affan

Muslimah Talk

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan

Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan

Ibadah

Connect