BincangMuslimah.Com- Resensi yang mengkaji tentang Sayyidah Khadijah yakni kitab Al-Busyro fi Manaqib Al-Sayyidah Khadijah Al-Kubro. Khadijah merupakan istri Nabi Muhammad saw, dan sekaligus perempuan pertama yang masuk Islam. Perjalanan hidupnya dengan Nabi sangatlah banyak dan dapat menjadi pelajaran hidup bagi kita semua.
Kitab dengan tebal 60 halaman ini terdiri dari sebelas pembahasan. Pertama, mukaddimah. Kedua, penjelasan nasab Sayyidah Khadijah. Ketiga, kelahiran Sayyidah Khadijah. Keempat, proses berbisnisnya Sayyidah Khadijah. Kelima, proses pernikahan Sayyidah Khadijah dengan Nabi Muhammad saw. Keenam, karakteristik Sayyidah Khadijah. Ketuju, wafatnya Sayyidah Khadijah. Kedelapan, kumpulan doa-doa Sayyidah Khadijah. Kesembilan, pujian terhadap Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani dari gurunya yaitu, Syekh Muhammad Nur Saif. Kesepuluh, kumpulan referensi dalam penulisan kitab Al-Busyro. Kesebelas, daftar isi kitab Al-Busyro.
Penjelasan Nasab Sayyidah Khadijah
Dalam kitab ini, penulis tidak menemukan alasan pemberian nama kitab Al-Busyro. Tetapi, penulis berhipotesis bahwa Sayyid Muhammad memberikan nama kitab Al-Busyro karena melihat dari sosok Sayyidah Khadijah yang mendapatkan kabar gembira langsung dari Allah melalui malaikat kemudian Nabi Muhammad dan sampai kepada Sayyidah Khadijah. Sedangkan kata Al-Busyro dalam bahasa Arab berarti ‘kabar gembira’. Kabar gembira itu tercantum dalam kitab ini serta diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Berikut isi kabar gembira untuk Sayyidah Khadijah:
بَشِّرْ خَدِيْجَةَ بِبَيْتٍ فِيْ الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيْهِ وَلَا نَصَبَ. رَوَاهُ الشَّيْخَانِ
Artinya:”Beritakanlah kabar gembira kepada Khadijah bahwa ia telah dibangunkan rumah di surga dari bambu yang tidak riuh dan juga tidak tegak.” H.R. Bukhari-Muslim.
Salah satu bentuk atau bukti nyata akan kealiman Sayyid Muhammad terdapat dalam kitab ini. Beliau sangat bagus dalam memilih diksi Arab, pujian terhadap Sayyidah Khadijah sangat nampak. Mulai dari keteguhan hati Sayyidah Khadijah, pandainya mengatur rumah tangga, memiliki firasat yang kuat, dan memiliki pemikiran yang cemerlang. Itu semua penjelasan oleh Sayyid Muhammad dengan bahasa Arab yang lugas serta jelas.
Dalam kitab ini, ada dua pembahasan yang menurut penulis sangat menarik. Pertama, perihal nama ibunda Sayyidah Khadijah dan suami Sayyidah Khadijah sebelum menikah dengan Nabi. Ibunda beliau bernama Fatimah binti Zaidah bin Ashom, dari kalangan bani Amir bin Luay bin Ghalib. Sedangkan sebelum menikah dengan Nabi, Sayyidah Khadijah menikah dengan dua orang laki-laki, yaitu bernama Hindun Abu Halah bin Zarah, dari bani Adiy dan Atiq bin ‘Aid bin Mahkzum, dari bani Quraisy. Sejarah yang terkenal di kalangan masyarakat perihal Sayyidah Khadijah adalah bahwa beliau istri kesayangan Nabi, perempuan pertama yang memeluk Islam, dan lain-lain. Tidak menyebut siapa ibunda beliau dan suami beliau sebelum menikah dengan Nabi Muhammad saw.
Penjelasan Proses Melamar Nabi
Poin kedua yang menurut penulis menarik dalam resensi kitab: al-Busyro fi Manaqib Al-Sayyidah Khadijah Al-Kubroadalah yakni perihal proses melamar Nabi Muhammad saw. Dalam kalangan masyarakat yang lumrah adalah Sayyidah Khadijah sendiri yang mengatakan lamaran tersebut kepada Nabi. Tetapi, dalam kitab ini menyebutkan riwayat lain bahwa yang melamar Nabi bukan Sayyidah Khadijah secara langsung, melainkan mengutus seseorang yang bernama Nafisah binti Munyah untuk mengutarakan keinginan melamar Nabi Muhammad saw.
Kitab ini sangat rekomendasi bagi siapa pun yang ingin mengetahui sejarah tentang Sayyidah Khadijah. Mulai dari kelahiran beliau, dibesarkannya beliau, mempelajari tanda-tanda Nabi terakhir, pernikahan dengan Nabi Muhammad saw., hingga wafatnya. Semua itu menggunakan penjelasan dengan bahasa yang jelas dan singkat dalam kitab ini (Al-Busyro).
Namun, penulis menemukan kekurangan dalam kitab ini mengenai kelengkapan biografi putra-putri Sayyidah Khadijah. Pada halaman 39, yakni mengenai putri beliau yang bernama Ruqayyah, dalam kitab ini tidak dijelaskan biografi kehidupan Ruqayyah. Barangkali hanya ini yang penulis temukan kekurangan dalam kitab Al-Busyro.
Sebagai kesimpulan bahwa kitab ini bukan satu-satunya rujukan untuk mengatahui dan mempelajari sejarah Sayyidah Khadijah. Tetapi, kitab ini bisa menjadi awal untuk mempelajari lebih detail sejarah beliau.
Demikianlah resensi kitab Al-Busyro. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.