Ikuti Kami

Muslimah Talk

Summer Strike: Proses Pencarian Jati Diri Seorang Perempuan

summer strike seorang perempuan
Source: Viu.com

BincangMuslimah.ComSummer Strike merupakan drama adaptasi weebtoon Amugeotdo Hago Sibji Adda karya Joo Young Hyun yang terbit pada April 2022. Drama tersebut mulai tayang di aplikasi VIU sejak November lalu dengan genre slice of life dengan dibintangi oleh Seolhyun sebagai Lee Yeo Reum dan Yim Si Wan sebagai tokoh utama.

Summer Strike menceritakan tentang Lee Yeo Reum yang merupakan seorang perempuan dan bekerja di sebuah perusahaan penerbitan. Ia harus berjuang sendirian setelah belum lama ibunya meninggal dunia karena kecelakaan. Seperti menjadi rahasia umum mengenai bagaimana kejamnya persaingan kehidupan kantor, begitu pula dengan Yeo Reum yang juga merasakan peliknya dunia kerja. Di masa berduka, Yeo Reum masih harus dihadapkan dengan atasannya yang ternyata sangat jahat dan licik.

Karena merasa bosan dan lelah dengan hari-hari yang terus ia hadapi di kota tersebut, akhirnya Yeo Reum memutuskan untuk mengambil langkah berani dalam hidupnya. Dengan tabungan hasil kerja selama ini, ia memutuskan resign dari kantornya dan melakukan perjalan ke sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Setelah masuk dalam suasana hidup baru, Yeo Reum pun mencoba hal-hal baru yang belum ia lakukan sebelumnya saat hidup di kota. Tetapi, ternyata keputusannya tersebut, ada pihak yang menganggapnya naif karena ia lari dari kenyataan, di sisi lain ada pula yang menganggapnya memiliki hati emas.

Ketika ia memutuskan untuk menyewa rumah di desa kecil bernama Angok, ternyata ia bertemu dengan seorang pustakawan. Pustakawan tersebut adalah Ahn Dae Bum, seorang laki-laki selain memiliki pribadi yang tertutup, ia juga sosok pendiam dan introvert. Siapa sangka, ternyata Dae Bum melewati problematika hidup yang berat pula, kakak perempuannya meninggal dan dibunuh sedangkan ibunya memutuskan untuk bunuh diri.

Baca Juga:  Beriman kepada kepada Hal Ghaib di Era Modern

Karena Yeo Reum gemar mengunjungi perpustakaan di desa tersebut, lambat laun ia pun mulai dekat dengan Dae Bum. Meskipun pada awalnya Dae Bun sangat tertutup dan sulit berkomunikasi dengan orang baru, akhirnya mereka berdua dekat karena memiliki latar belakang problematika hidup yang hampir sama.

Namun siapa sangka, Dae Bum yang terlihat pendiam, ternyata ia adalah seorang pakar matematika. Ia kerap kali mendapat tawaran untuk ke Seoul oleh seorang profesor karena makalah matematika yang ia buat sangat luar biasa bahkan berhasil menarik perhatian seorang profesor dari luar negeri. Awalnya Dae Bum menolak, tetapi karena ia terus dirayu oleh Jo Ji Young, salah satu rekan penjaga perpustakaan dan diajak berbicara  oleh Yeo Rum, akhirnya Dae Bum menerima tawaran tersebut dan berangkat ke Seoul untuk meneruskan projek makalah matematikanya. Namun siapa sangka, ternyata kecerdasannya tersebut hanya dimanfaatkan oleh profesor Seoul. Hingga akhirnya Dae Bum memutuskan kembali ke Angok menjadi seorang pustakawan lagi.

Karena kedekatan Dae Bum dengan Yeo Reum yang berhasil memberi energi posisif, akhirnya ia memutuskan tetap tinggal di Angok menjadi pustakawan dan melanjutkan penelitian matematika secara individu dengan Profesor Holand, seorang ahli dari luar negeri.

Setelah melalui hari-hari baru di desa Angok, Yeo Reum si gadis kota yang sempat kehilangan arah kini perlahan mulai mengetahui apa yang ia inginkan dalam hidup. Ia pun mulai mampu mengenali dirinya sendiri. Bahkan ia turut menularkan energi positif kepada penduduk Angok. Itulah cuplikan kisah drama Summer Strike yang mengisahkan problematika kehidupan dari seorang perempuan.

Lalu bagaimana pandangan Islam terkait pencarian jati diri?

Mengutip salah satu ungkapan masyhur di kalangan praktisi Islam yakni:

Baca Juga:  Empat Perspektif Kesetaraan Menurut Huzaemah T. Yanggo

مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّه

Artinya, “Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya.”

Dilansir dari NU Online, Ibnu Taimiyah menilai sebagai hadits maudhu’, sedangkan Az-Zarkasyi dalam hadist-hadits masyhurnya dengan mengutip ungkapan Imam As-Sam’ani yang menyebutkan bahwa ungkapan di atas merupakan perkataan dari seorang ulama sufi terkenal bernama Yahya bin Muadz Ar-Razi.

Dalam sebuah penelitian berjudul “Feminisme Islam dalam ‘Jati Diri Perempuan’ Perspektif Jurgen Habernas” oleh Aulia Risallatul Muawanah yang mengkaji tentang pembentukan jati diri perempuan, disebutkan bahwa ternyata pembentukan jati diri yang dilakukan oleh perempuan sebagai upaya mengurangi penindasan dan kekerasan perempuan. 

Dalam buku “Jati Diri Perempuan dalam Islam” Karya Etin Anwar dilihat dalam perspektif teori kritis dasar menuju kritik sosial Jurgen Habernas menyarankan suatu cara agar dapat terwujudnya kebebasan pada perempuan dengan membentuk jati diri perempuan dan mempraktikkannya yakni dengan menawarkan kesadaran perempuan dari kehidupan masa lalu hingga masa sekarang. Buku tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu konsep dari jati diri  di mana revolusi gender itu dibentuk lewat masyarkat, sejarah, dan budaya. Adapun yang harus diperhatikan yaitu kata nafs yang dimaksud adalah jiwa, akal, kehidupan, kepribadian, dan diri.

Syariat Islam menguatkan bahwa antara perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dan setara. Sedangkan problematika kesetaraan gender, adanya sistem gender yang digambarkan di lingkungan masyarakat sebenarnya bentuk penyelewengan kebenaran yang terdapat dalam Alquran dan hadis dengan hanya melihat dari sudut sosial dan budaya saja. 

Setelah pemaparan di atas maka kesimpulan menurut penulis, jika kita merasa melalui hari-hari berat, maka tidak apa-apa apabila kita ingin mengambil jeda menjalani rutinitas kehidupan dengan mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu, sebagai perempuan yang beraktivitas di ruang publik khususnya, pembentukan jati diri sangat diperlukan sebagai mawas diri dan perlindungan dari ancaman lingkungan sekitar.

Baca Juga:  Banyak Anak Banyak Rezeki, Benarkah?

Drama Summer Strike yang menceritakan pencarian jati diri seorang perempuan ini sangat ringan dan cocok ditonton untuk menemani waktu senggang anda. Karena mempunyai alur yang ringan tetapi syarat makna.

 

Rekomendasi

Murtadha Muthahhari: Perempuan Butuh Kesetaraan, Bukan Keseragaman

muslimah posthuman Pascamanusia Pascaperempuan perspektif feminis muslimah posthuman Pascamanusia Pascaperempuan perspektif feminis

Menjadi Cyberfeminis dengan Memaksimalkan Media Sosial

Tafsir pembebasan perempuan Tafsir pembebasan perempuan

Tafsir Pembebasan Perempuan: Jalan Menuju Kesetaraan Gender dalam Islam

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Ditulis oleh

Mahasiswi Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah dan Pegiat Sastra Arab dan Gender Islam.

Komentari

Komentari

Terbaru

Maulid Nabi sebagai Momentum Mewujudkan Warisan Keadilan

Khazanah

Hukum Jual Beli ASI

Kajian

imamghazali.org imamghazali.org

Qasidah Imam Busyiri, Bentuk Cinta Kepada Nabi

Khazanah

Retno Marsudi: Diplomat Handal dengan Segudang Prestasi

Diari

Cara mendidik anak Nabi Ibrahim Cara mendidik anak Nabi Ibrahim

Teladan Rasulullah Sebagai Kepala Keluarga

Khazanah

Bolehkah Perempuan Haid Membaca Maulid? Bolehkah Perempuan Haid Membaca Maulid?

Bolehkah Perempuan Haid Membaca Maulid?

Kajian

Khalil Gibran dan Cintanya yang Abadi

Diari

Tafsir Surah al-Ahzab Ayat 21: Rasulullah Teladan Bagi Manusia

Khazanah

Trending

Hukum Masturbasi dalam Islam Hukum Masturbasi dalam Islam

Hukum Menghisap Kemaluan Suami

Kajian

doa baru masuk islam doa baru masuk islam

Doa yang Diajarkan Rasulullah pada Seseorang yang Baru Masuk Islam

Ibadah

Doa Nabi Adam dan Siti Hawa saat Meminta Ampunan kepada Allah

Ibadah

Doa menyembelih hewan akikah Doa menyembelih hewan akikah

Doa yang Diucapkan Ketika Menyembelih Hewan Akikah

Ibadah

Murtadha Muthahhari: Perempuan Butuh Kesetaraan, Bukan Keseragaman

Kajian

Mengeraskan Bacaan Niat Puasa Mengeraskan Bacaan Niat Puasa

Doa Qunut: Bacaan dan Waktu Pelaksanaannya

Ibadah

Khalil Gibran dan Cintanya yang Abadi

Diari

mona haedari pernikahan anak kdrt mona haedari pernikahan anak kdrt

Suami Boleh Saja Memukul Istri, Tapi Perhatikan Syaratnya!

Kajian

Connect