Ikuti Kami

Muslimah Talk

Perempuan Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental Selama Pandemi

Perempuan Rentan kesehatan mental
freepik.com

BincangMuslimah.Com – Meski jarang terdengar, isu kesehatan mental mulai digaungkan oleh masyarakat terutama selama pandemi. Disadari atau tidak, kesehatan mental nyatanya membawa pengaruh yang cukup besar. Tidak hanya dalam perilaku keseharian, bahkan dapat memengaruhi kondisi kesehatan fisik. Bagaimana tidak? Ketika seseorang memiliki emosi negatif seperti depresi, maka akan ada satu respon tubuh yang aktif yaitu saraf simpatik yang memunculkan hipotalamus.

Kelenjar hipotalamus ini membuat tubuh melepaskan hormon stres yaitu kortisol dan adrenalin. Respon ini pada umumnya normal. Namun jika seseorang mengalami stres hingga depresi dalam jangka waktu yang lama, maka dapat berdampak fatal. Jika saraf otonom diaktifkan secara terus menerus dapat menganggu sistim pencernaan hingga daya tahan tubuh. Tidak sepele, stres kronis dapat memicu penyakit migrain, jantung, stroke dan sebagainya.

Selama pandemi Covid-19 sendiri, gangguan kesehatan mental rentan dialami oleh setiap orang. Namun, nyatanya perempuan jauh lebih berisiko alami gangguan kesehatan. Bahkan jauh sebelum pandemi menjajaki dunia.

Isu Kesehatan Mental Perempuan

Tidak dapat dipungkiri selama pandemi Covid-19, kesehatan mental setiap orang diuji. Bagaimana tidak? Selama pandemi, banyak orang yang terjangkit penyakit virus Sars Cov 2 ini. Tidak hanya itu, sebagian di antara kita harus kehilangan mata pencaharian. Berkurangnya penjualan hingga dipecat oleh atasan. Berbagai masalah ini lah yang menggerogoti akal sehat hingga mental.

Namun, disadari atau tidak, nyatanya perempuan lebih berisiko. Pertama, bagi perempuan rumah tangga, selama pandemi, aktifitas berlipat ganda. Tidak hanya mengurus persoalan domestik, kini perempuan perlu mendampingi anak-anak bersekolah lewat daring. Selain itu, istri juga mengurus keperluan suami yang bekerja di rumah.

Istri dan ibu mengemban tugas berlipat ganda di waktu yang bersamaan. Menjadi seorang istri, ibu, guru dan karyawan bagi perusahaan tempat ia bekerja. Hal ini membuat istri hampir kehilangan waktu untuk mengambil jeda untuk dirinya sendiri.

Baca Juga:  Menurunnya Semangat Women Supporting Women

Namun bagi mereka, perempuan yang bekerja di rumah mungkin masih bisa terhitung beruntung. Lantas bagaimana bagi perempuan yang diberhentikan dari pekerjaan? Mereka harus berada di rumah dengan berbagai tekanan. Ditambah pula dengan stigma miring yang teramat membebani.

Terhitung di luar masa pandemi saja, perempuan telah medapatkan tekanan luar biasa. Seperti yang diungkapkan oleh Pakar Psikologi Universitas Airlangga Dr. Ike Herdiana, M.Psi. Banyak pemicu yang pengaruhi kesehatan mental perempuan. Seperti pengasuhan anak dan permasalahan domestik yang dibebankan pada perempuan. Objektifitas yang rentan sebabkan kasus pelecehan hingga diskriminasi.

Lantas bagaimana Islam sendiri memandang isu kesehatan mental?

Jika menengok pada buku Psikologi Agama karya Dr. Jalaluddin,  menyebutkan jika kesehatan mental merupakan kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan  tentram. Upaya untuk menemukan ketenangan  batin  dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri  secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan).

Hal ini persis terdapat dalam QS Al-Ra’ad ayat 28:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

 “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya  dengan  mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Karenanya, penyelesaian masalah kesehatan mental bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dari pihak profesional dari kejiwaan. Kedua, melalui pendekatan agama, tentunya dari Al-Quran yang bersifat sebagai obat atau asy-syifa.

 

Rekomendasi

hadis larangan istri keluar hadis larangan istri keluar

Affirmative Action: Membela atau Mengkritik Kebijakan Pro-Perempuan?

Tradisi Humkoit/Koin: Melahirkan dalam Pengasingan

Istri Menafkahi Suami, Dapatkah Pahala?

pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar   pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar  

Perempuan dalam Perspektif Filsafat Islam

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

Komentari

Komentari

Terbaru

Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab

Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab

Muslimah Daily

Enam Hal yang Membatalkan Wudhu Enam Hal yang Membatalkan Wudhu

Benarkah Wudhu Dapat Menggugurkan Dosa?

Ibadah

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Muslimah Talk

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Profesi-profesi Perempuan di Masa Nabi Saw

Muslimah Daily

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual? Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Muslimah Talk

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Muslimah Talk

Rida Al-Tubuly: Farmakolog Pejuang Kesetaraan

Muslimah Talk

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

ratu bilqis ratu bilqis

Tafsir Q.S An-Naml Ayat 23: Meneladani Kepemimpinan Ratu Balqis dalam Politik

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Bolehkah Akikah Anak Kembar dengan Satu Kambing?

Ibadah

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Connect