Ikuti Kami

Muslimah Talk

Menurunnya Semangat Women Supporting Women

Semangat Women Supporting Women
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Setiap perempuan pasti memiliki sahabat atau teman yang saling mendukung dan selalu ada untukknya bisa disebut sebagai support system, apalagi manusia di kategorikan sebagai mahkluk sosial. Karena kebanyakan perempuan ingin mempunyai teman yang selalu bisa hadir di sisinya dan memberi semangat, baik di saat bahagia maupun waktu terpuruknya. Women supporting women, itulah bahasa yang biasa disebutkan.

Women supporting women adalah posisi lingkup antar satu perempuan dengan perempuan lainnya memberikan support yang posistif antara satu sama lain tanpa memandang orang tersebut. Setiap perempuan harus memberikan hal positif kepada teman atau perempuan lainnya

Di zaman sekarang, women supporting women bisa menjadi hal yang jarang dijumpai karena banyaknya sesama perempuan yang menebarkan kebenciannya dengan memberikan komentar-komentar jahat, baik di sosial media maupun di kehidupan nyata. Dan sangat disayangkan, kebanyakan komentar-komentar jahat yang muncul di sosial media itu, orang-orang mengumpat di balik “Fake Account” atau bukan akun asli milik mereka.

Dari situlah banyak yang menilai bahwa semangat mendukung sesama perempuan yang selama ini banyak digaungkan, kini semangatnya malah mulai menurun. Ada beberapa orang yang lupa akan dukungan dan semangat tersebuth. Bahkan sesama perempuan pun terkadang ada yang melupakan prinsip tersebut.

Dari situs Wolipop menjelasakan, penilitian terbaru dari perusahaan intelegen sosial Brandwatch mengungkapkan demikian. Hasil survei pun membeberkan jika 52 komentar yang bernada negatif kepada perempuan ditulis oleh perempuan juga. Menghina sesama perempuan memang bukan hal baru di media sosial. Studi yang dilakukan brand perawatan Dove pada 2014 mengungkapkan jika ada lebih dari lima juta tweet bernada negatif mengenai kecantikan dan bentuk tubuh wanita.

Baca Juga:  Musdah Mulia; Feminisme untuk Seluruh Gender Bukan Hanya Perempuan

Perempuan harus memiliki empati yang tinggi terhadap orang-orang di sekitarnya. Jangan sampai menyindir atau menyudutkan perempuan lainnya hanya karena keegoisan diri sendiri. Tiap perempuan punya masalahnya sendiri, punya perjuangannya sendiri yang tak selalu bisa diperlihatkan pada orang lain.

Mengkritik atau memberi saran masukan di media sosial sangat diperbolehkan. Tapi kalau hanya menyindir dengan kata kata kasar dan buruk, yang nantinya hanya akan memberi luka baru. Tajamnya kata-kata sindiran bisa lebih tajam dari sebilah pedang

Bahkan bulan agustus kemarin, viral di media sosial sebuah video pertengkaran 2 kelompok perempuan di suatu tanah lapang. Sebuah video merekam aksi puluhan remaja perempuan saling baku hantam di tengah lapangan luas, viral beredar di media sosial. Berdasarkan informasi, peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Depok, Jawa Barat.

Dalam video, terlihat sejumlah remaja perempuan berkumpul di sebuah tanah lapang. Kemudian, beberapa diantaranya tampak terlibat aksi saling pukul dan jenggut hingga berguling di tanah. Anehnya, beberapa remaja perempuan lain yang ada di lokasi kejadian justru terlihat hanya terdiam sambil menonton perkelahian tersebut. Tanpa berusaha melerai, mereka justru hanya terdiam menyaksikan teman-temannya terlibat aksi perkelahian.

Polsek Depok menyatakan motif perkelahihan kelompok perempuan ini karena bertengkar lewat media sosial, lalu mereka membuat janji bertemu untuk bertengkar secara langsung ditempat yang telah mereka tentukan.

Hal ini sama sekali tidak menggambarkan prinsip Women supporting women yang seharusnya saling menghargai, dan saling memberi semangat. Akan tetapi kelompok perempuan ini malah melakukan baku hantam dalam menyelesaikan masalahnya, bahkan perempuan di sekitar tempat tersebut tidak melerai kejadian tersebut, tapi malah mendokumentasikan mejadian tercela tersebut.

Saya sendiri pernah mengalami, ketika salah seorang yang mungkin tidak suka dengan sikap saya bukannya menegur malah menuduh saya dengan membuat video tuduhan tanpa kebenaran didalam akun tiktoknya. Hal yang harusnya ada klarifikasi guna menyelesaikan masalah dan mengungkap kebenaran, malah langsung mengintimidasi saya.

Baca Juga:  Saras Dewi, Penulis Kesetaran Gender dan Lingkungan

Saya sangat menyesali perbuatannya, perbuatan yang dilakukan oleh sama sama perempuan yang seharusnya, bisa saling memahami perasaan. Tuduhan serta intimidasi yang ia lakukan menyatakan bahwa ia sama sekali tidak mempedulikan prinsip women supporting women.

Efek dari tidak terciptanya women supporting women akan membuat korban merasa sendiri, putus asa dalam masalahnya. Taka da yang salah ketika saling memberikan positif vibes antar sesama manusia, baik sesame perempuan atau lawan jenis. Perlakuan yang saling menghina atau merendahkan sesame perempuan sangatlah disayangkan.

Perlu adanya banyak kampanye dalam membangkitkan kembali semangat women supporting women yang akhir-akhir ini menurun terutama dalam penerapan media sosial. Agar penggunaan media sosial digunakan sebaik mungkin, memberikan komentar negaif dan semangat. Bukan malah merendahkannya di muka umum.

 

 

Rekomendasi

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Bagaimana Citra Perempuan Ideal dalam Alquran?

faqihuddin abdul kodir mubadalah faqihuddin abdul kodir mubadalah

Faqihuddin Abdul Kodir, Aktivis Penggiat Keadilan Gender Lewat Metode Mubadalah

Hukum dan Hikmah Membersihkan Rambut Kemaluan Bagi Perempuan

menghilangkan Stigma Negatif Janda menghilangkan Stigma Negatif Janda

Pentingnya Menghilangkan Stigma Negatif terhadap Janda

Ditulis oleh

Komentari

Komentari

Terbaru

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Beauty Previllege terobsesi kecantikan Beauty Previllege terobsesi kecantikan

Beauty Previllege akan Menjadi Masalah Ketika Terobsesi dengan Kecantikan

Diari

Perilaku Rendah Hati alquran Perilaku Rendah Hati alquran

Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Muslimah Daily

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

puasa syawal senilai setahun puasa syawal senilai setahun

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

Kajian

Trending

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Connect