BincangMuslimah.Com – Noor Shaker adalah ilmuwan komputer Muslim yang meninggalkan Suriah ke Eropa pada 2008. Ia mewujudkan cita-citanya untuk mempelajari Kecerdasan Buatan. Sepuluh tahun sukses di dunia akademis, ia mengubah keterampilannya menjadi inovasi kewirausahaan. Perjuangan ibunya melawan kanker memotivasinya untuk membawa ilmu yang dimiliknya tentang kecerdasan buatan ke dunia medis.
Ia berhasil membuat teknik terobosan menggunakan kecerdasan buatan untuk merancang obat-obatan baru. Karyanya pun menarik perhatian perusahaan-perusahaan farmasi global terkemuka. Ia lalu dinobatkan sebagai salah satu inovator di bawah usia 35 tahun dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Sejak awal, Noor Shaker memang mengkhususkan diri dalam studi kecerdasan buatan. Karya-karyanya termasuk pengembangan penggabungan bahasa Arab ke dalam Speech Synthesis Markup Language untuk perangkat lunak speech-to-text.
Dalam perjalanan mengembangkan kecerdasna buatan, ia pernah pindah ke Belgia untuk melanjutkan Pendidikan Master-nya di KU Leuven dengan mengambil spesialisasi kecerdasan buatan.
Tahun 2009, ia juga pindah ke Denmark untuk belajar PhD dan melanjutkan sebagai postdoc dalam pembelajaran mesin di IT University of Copenhagen. Setelah mendapatkan gelar PhD, ia menetap di Kopenhagen selama beberapa tahun dan berhasil diangkat sebagai asisten profesor di Universitas Aalborg pada tahun 2016.
Penelitian doktornya fokus pada penggunaan pembelajaran mesin dalam komputasi afektif dan video game. Tema yang ia teliti meluas dan berhasil mengorganisir kompetisi untuk menghasilkan kecerdasan buatan yang bisa menangani video game atau menghasilkan level baru yang sesuai dengan pengguna, terutama dalam menggunakan game Super Mario.
Selama berkarir sebagai profesor, ia pernah menulis buku berjudul Pembuatan Konten Prosedural dalam Permainan. Kini, ia telah menulis lebih dari tiga puluh publikasi akademik. Prestasi lainnya adalah pada tahun 2015, Noor Shaker berhasil menciptakan aplikasi Lynura yang ditujukan untuk orang tua baru, langkah pertamanya di bidang kewirausahaan.
Tahun ini, ia pun memulai usaha keduanya yakni perusahaan baru yang berbasis di London bernama Glamorous AI. Perusahaan ini adalah kelanjutan dari perjalanan yang ia mulai sebelumnya yakni untuk untuk mengembangkan solusi inovatif dalam penemuan obat.
Perusahaan yang ia dirikan bertujuan untuk mengintegrasikan pengetahuan kimia para ahli dengan ML canggih untuk memungkinkan penemuan cepat entitas kimia baru dari sifat-sifat yang diinginkan.
Noor Shaker dan Glamorous AI telah menjalin beberapa kerjasama penelitian dengan dunia akademis. Kerjasama dengan Universitas Cardiff dilakukan untuk menemukan kemungkinan obat Covid-19 dengan menggunakan platform Glamorous AI, Rosalind.
Sebelum mendirikan Glamorous AI, Noor Shaker sebenarnya ikut mendirikan GTN Ltd (Generative Tensorial Networks). Tahun 2017, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perannya sebagai CEO perusahaan pada Agustus 2019. Perusahaan tersebut memiliki tujuan untuk menggabungkan teknik pembelajaran mesin dan simulasi fisika kuantum untuk memprediksi lebih baik terapi untuk penggunaan medis.
Usaha untuk menggabungkan kecerdasan buatan dengan model kuantum dari struktur molekul yang diterbitkan bisa membuktikan metode baru dan efektif untuk memprediksi mitra pengikatan pada regulator penyakit.
Saat ini, Noor Shaker telah menerima beberapa penghargaan, termasuk mendapat julukan Rising Star di antara daftar 201 Mover dan penghargaan di BioBeat pada tahun 2018. Saat mewakili GTN, ia juga dianugerahi CogX UK Rising Star Award oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May pada tahun 2018 untuk teknik AI yang inovatif untuk penemuan obat dan keberhasilan dalam mengamankan pendanaan benih dan kolaborasi bergengsi.
Noor Shaker sering menjadi pembicara di acara-acara yang membahas tema tentang kecerdasan buatan, termasuk yang ditujukan untuk para perempuan yang bekerja di bidang industri. Selain sibuk dengan perusahaannya, ia juga mengetuai beberapa organisasi pengembangan kecerdasan buatan.[]