BincangMuslimah.Com – Hampir semua perempuan di dunia menginginkan untuk sukses, bahagia dan menang dalam kehidupannya. Mereka ingin meraih setiap mimpi dan harapan untuk mencapai prestasi yang luar biasa dan mendapat penghargaan. Berbagai upaya dan tip untuk meraihnya dipelajari, mulai dari membaca beragam buku motivasi hingga menyimak sekian banyak kata-kata para motivator.
Padahal jauh-jauh hari, teladan kehidupan bagi kita yakni nabi besar Muhammad SAW telah mewasiatkan pesan berharga yang hingga akhir zaman insha Allah masih sangat layak untuk diamalkan. Tentu wasiat yang jika kita lakukan tidak hanya sukses di dunia, melainkan juga sukses di akhirat. Wasiat berharga ini dikutip dari sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
Dari Abu Dzar ra, ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) shallallahu’alaihiwa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: “Supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku. Beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berpaling kepadaku, aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan la haula wala quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah). Aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam membela agama Allah, dan beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia.”
Yuk, kita coba gali satu per satu wasiat cinta dari Rasulullah SAW yang dijelaskan Agus Ariwibowo dan Fidayani dalam buku wonderful muslimah, di antaranya:
1. Mencintai kaum miskin dan dekat dengan mereka
Wasiat pertama dari Rasulullah SAW adalah agar kita mencintai kaum miskin dan dekat dengan mereka. Dengan mencintai orang-orang yang belum mendapat keberuntungan dari segi rezeki dibanding dengan yang Allah berikan pada kita, tentu akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur. Tidak merasa kekurangan dan tidak lagi mudah mengeluh.
Dekat dengan orang-orang miskin, membantu mereka melalui zakat, sedekah, dan sejenisnya tentu akan membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Selain itu, kedekatan juga bermakna agar kita bisa mengayomi mereka, memberikan motivasi, dan mengajarkan mereka suatu keahlian dengan tujuan lambat laun kehidupan mereka dapat menjadi lebih baik.
2. Melihat orang yang berada di bawah kita dan jangan melihat orang yang berada di atas kita
Terkadang kita mudah silau melihat orang-orang yang jauh lebih berhasil kehidupannya dibanding dengan diri kita. Dengan melihat ke atas, kita akan cenderung membuat perbandingan dengan diri kita. Kalau tidak berlomba-lomba mengejar kehidupan duniawi, kita juga kufur nikmat, merasa tidak cukup, merasa Allah tidak adil, dan pilih kasih. Namun jika melihat ke atas dengan niat agar termotivasi dengan kebaikan-kebaikan yang diberikannya, tentu tidak masalah.
3. Menyambung silaturahmi meskipun mereka berpaling (berlaku kasar) kepada kita
Wasiat yang ketiga ialah tentang memperbaiki hubungan dengan karib kerabat atau bersilaturahmi dengan orang-orang yang memiliki hubungan darah perkawinan atau senasab. Melihat kondisi mereka dan memberikan pertolongan kepada mereka meskipun karib kerabat tersebut berlaku kasar kepada kita. Maka Rasulullah mewasiatkan agar kita tetap membangun hubungan baik dengan mereka. Rasulullah juga berpesan bahwa silaturahmi itu memudahkan rezeki dan memanjangkan umur.
4. Memperbanyak ucapan la haula wala quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)
ucapan la haula wala quwwata illa billah adalah ucapan penyerahan diri seorang hamba kepada Allah. Meyakini bahwa kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Hanya Allah yang mampu memberikan pertolongan kepada kita, jika kita berada dalam kesulitan dan kesempitan. Jika pun kita meraih keberhasilan dan kesuksesan, itu pun semata-mata karena pertolongan dari Allah.
5. Mengatakan kebenaran meskipun pahit
Mengatakan kebenaran adalah benar walaupun memang ujian tersendiri, bagi orang yang memegang jabatan sebagai pemimpin, hakim, dan sejenisnya. Namun mengatakan kebenaran tetap benar, tidak hanya bagi mereka yang berstatus tertentu namun juga kewajiban bagi setiap muslim. Kita semua harus menyampaikan kebenaran meskipun itu pahit.
6. Agar tidak takut celaan orang yang mencela dalam membela agama Allah
Menyampaikan kebenaran islam dan membela agama Allah bukan hanya tugas orang-orang yang dipanggil ustaz atau yang diberi gelar sebagai ulama, syekh atau kiai. Akan tetapi membela agama Allah adalah tugas dan kewajiban bagi setiap umat muslim. Maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk membelanya. Sebagaimana karakter jalan perjuangan agama Allah, tentu banyak halangan dan rintangan. Salah satunya ialah celaan dari kaum pencela, oleh sebab itu Rasulullah mewasiatkan agar kita tidak takut pada orang-orang yang mencela tersebut.
7. Jangan meminta-minta sesuatu pada manusia
Meminta-minta adalah salah satu sifat tercela yang Rasulullah larang. Bahkan dalam sebuah hadisnya, Rasulullah mengatakan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Wasiat ketujuh ini, memiliki hubungan dengan wasiat yang pertama. Dengan adanya kesadaran untuk saling membantu dari orang-orang yang mampu kepada orang-orang yang kurang mampu tentu aktivitas meminta-minta ini bisa dihindari.
Itulah tujuh wasiat dari Rasulullah SAW yang mana jika diamalkan akan menjadi salah satu penyebab bagi kita meraih kemenangan dalam hidup ini. Menjadi jalan bagi setiap muslimah untuk menjadi wonderful muslimah.
Rekomendasi
