BincangMuslimah.Com – Kehamilan merupakan suatu karunia yang ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan. Kehamilan juga merupakan kodrat alami seorang wanita. Begitu beratnya perjuangan ibu hamil, mulai dari mengalami perubahan fisik dan psikologis membuat banyak ibu pasrah dan stress. Padahal pahala kebaikan yang sangat istimewa bisa didapatkan oleh ibu hamil bila ibu menjalaninya dengan ikhlas dan diniatkan sebagai ibadah.
Dalam QS Al-Ahqaf ayat 15 berbunyi “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya dengan menyapihnya adalah tiga puluh bulan….”
Begitu beratnya perjuangan seorang wanita, yaitu seorang ibu, mengandung hingga menyapih selama kurang lebih 30 bulan, sehingga Allah SWT memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada kedua orangtua, dan ketika menjadi orangtua hendaknya kita juga melakukan tugas dan kewajiban dengan baik sesuai tuntunan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
Tafsir Al-Azhar menjelaskan perihal berbuat baik kepada ibu dan bapak yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah menyebutkan nama ibu sampai tiga kali berturut-turut sebagai orang yang paling berhak dimuliakan, kemudia baru bapak. Hadis tersebut mengisyaratkan jika kasih sayang dan kebaktian kepada orang tua dibagi empat, maka tiga perempat untuk ibu dan hanya seperempat untuk bapak.
Berikut kita bahas satu persatu tentang cara mengolah hati bagi ibu hamil selama masa kehamilan:
Cara Mengolah Hati Bagi Ibu Hamil saat Trimester 1 (usia kehamilan 0-12 minggu).
Ketika mengetahui bahwa dirinya hamil hendaknya mengucapkan rasa syukur karena Allah SWT telah mempercayainya dengan memberikan amanah kehamilan, karena tidak semua orang diberikan kepercayaan untuk hamil dan memiliki anak.
Saat trimester 1 kehamilan merupakan waktu yang penting dimana sistem syaraf dan otak janin dibentuk sehingga harus dioptimalkan mulai dari kebutuhan nutrisi dan pengelolaan stress. Faktor hormon ibu yang berubah biasanya membuat ada keluhan di tubuh dan mempengaruhi mood seorang ibu. Seperti rasa lelah, mual hingga muntah, pusing, mudah marah dan lebih sensitif. Syetan seringkali membisikkan sesuatu yang membuat ibu menjadi semakin sensitif, mudah marah dan akhirnya mengeluh dengan kehamilannya.
Di saat ini sebaiknya ibu tetap mengingat dan bersyukur, perbanyak dzikir dan doa sehingga hati tenang. Menurut buku asuhan keperawatan prenatal dengan pendekatan neurosains, stress pada ibu hamil mempengaruhi peningkatan hormon stres/ kortisol yang dapat masuk ke ketuban dan plasenta sehingga mempengaruhi tumbuh kembang janin.
Bila ibu mengalami stress dan tidak bisa dikendalikan saat trimester 1, bayi yang lahir berisiko hiperaktif, autisme, gangguan kelainan otak gangguan tumbuh kembang, dll. Pentingnya sikap tenang dengan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT sangat dibutuhkan untuk mengontrol stress dan membuat tumbuh kembang janin sehat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Surat Ar Rahman dapat menurunkan stres kehamilan, 56 ibu hamil menunjukkan ada penurunan tingkat stres kehamilan. 62,5% ibu mengalami stres ringan, 26,8% stres sedang dan 10,7% stres berat.
Cara Mengolah Hati Bagi Ibu Hamil di Trimester 2 (usia kehamilan 13-28 minggu).
Pada masa ini ibu hamil sudah mulai bisa menikmati kehamilan, keluhan-keluhan di trimester 1 sudah mulai berkurang. Di waktu-waktu ini ibu dapat memperbanyak membaca Al-Qur’an, doa dan dzikir. Berikut ini adalah surat-surat dalam Al-Qur’an yang baik untuk sering dibaca ibu hamil :
Pertama, membaca surat Al Fatihah. Al-Fatihah adalah Surat yang diturunkan di Mekkah terdiri dari 7 ayat. Jika surat ini diamalkan oleh ibu hamil maka ia dapat sebagai dalam surat Al-Fatihah ayat ke-5, yang artinya “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”. Pada ayat ini menjelaskan bahwa hanya Allah lah tempat meminta pertolongan, maka jika seorang ibu ingin anaknya senantiasa ditolong oleh Allah.
Kedua, membaca surat Maryam. Dilihat dari kisah Maryam yang mengandung anak tanpa memiliki suami dan tidak pernah melalukan hubungan suami istri tentu tidaklah mudah menjalaninya. Ketika itu Maryam yang mengasingkan diri karena dicerca oleh masyarakat memilih untuk meminta pertolongan hanya kepada Allah.
Maryam meminta agar ketika bersalin ia memperoleh kemudahan dan melahirkan anak yang soleh jika ia laki-laki dan shalehah jika ia perempuan. Dengan izin Allah maka lahirnya Isa yang menjadi nabi dan rasul. Kisah ini dapat meninspirasi kita bahwa jika ingin memperoleh kemudahan saat melahirkan dan mendapat anak yang sholeh hendaknya membaca Surat Maryam pada masa kehamilan.
Ketiga, membaca surat Yusuf. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Nabi Yusuf adalah nabi yang paling elok paras rupanya. Nabi Yusuf sampai dicelakai oleh kakak-kakaknya karena merasa iri dengan ketampanan dan kecerdasan yang diperolehnya dengan izin Allah. Ketika seorang ibu mengandung tentu menginginkan semua yang baik bagi bayinya termasuk paras yang cantik atau tampan. Allah memilih Surat Yusuf untuk diamalkan oleh calon ibu agar mendapat anak yang sesuai dengan keinginannya.
Keempat, membaca Surat Yasin. Jika seorang ibu menginginkan anaknya memiliki ketenangan hati dan jauh dari godaan setan, maka baik kiranya sering-sering membaca Surat Yasin ketika dalam masa mengandung. Surat Yasin memiliki berbagai keutamaan yang salah satunya adalah menjauhkan seseorang dari godaan setan. Selain itu Surat Yasin juga banyak diamalkan untuk kehidupan sehari-hari misalnya, ketika masuk rumah baru, sholat hajat dan sebagai bacaan selepas sholat.
Cara Mengolah Hati Bagi Ibu Hamil di Trimester 3 (usia kehamilan 29-40 minggu)
Di semester ini ibu sudah mendekati masa persalinan, ibu perlu melakukan ikhtiar dan berdoa lebih agar proses persalinan dapat berjalan dengan lancar, ibu dan bayi sehat. Ibu perlu menanamkan dalam hati bahwa dalam proses melahirkan adalah proses alami yang dialami oleh semua wanita.
Saat proses ini, banyak ibu yang merasa takut dan khawatir tentang persalinannya. Perbanyak dzikir dan doa, karena selain membutuhkan keyakinan diri, juga perlu meyakini bahwa Allah SWT bersama kita. Proses persalinan itu terjadi tidak hanya dari tenaga mengejan kita tapi juga dari pertolongan Allah SWT.
Selain itu melahirkan adalah bentuk ibadah kita kepada Allah SWT. Dalam riwayat H.R Ahmad Rasulullah menjanjikan perempuan yang meninggal selama proses melahirkan dengan pahala jihad oleh Allah Swt.