BincangMuslimah.Com – Masa menyusui adalah masa terpenting bagi pertumbuhan bayi. Nutrisi yang diterima bayi pada masa yang diistilahkan sebagai masa emas (golden age) ini ternyata dibahas dalam al-Qur’an. Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa masa ibu menyusui dalam ajaran Islam adalah dua tahun. Firman Allah dalam QS Al Baqarah ayat 233:
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ
Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan
Pejelasan Ibnu Katsir dalam tafsirnya adalah ayat tersebut merupakan petunjuk dari Allah Swt. kepada para ibu, menganjurkan agar mereka menyusui anak-anak mereka dengan penyusuan yang sempurna, yaitu selama dua tahun penuh.
Sesudah itu penyusuan tidak berpengaruh lagi terhadap kemahraman. Memberikan air susu ibu (ASI) pada bayi memiliki banyak manfaat, antara lain menekan risiko infeksi telinga dan saluran napas, serta mengurangi risiko bayi mengalami kesulitan buang air besar.
Untuk menjaga kualitas dan jumlah ASI, selama masa menyusui disarankan mengonsumsi beragam jenis makanan dengan gizi seimbang. Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan seuatu yang penting bagi ibu menyusui karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu.
Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengaruh terhadap status gizi ibu menyusui dan juga tumbuh kembang bayinya. Lantas bolehkah ibu menyusui makan cemilan yang mengandung MSG?
Sebelumnya kita perlu tahu dahulu apa itu MSG. Ini adalah garam natrium dari asam glutamat, asam amino non-esensial yang sangat melimpah di alam. MSG ditemukan secara alami dalam banyak makanan dan digunakan sebagai penambah rasa kuliner.
American Academy of Pediatrics (AAP) menemukan bahwa MSG tidak memiliki efek pada laktasi dan tidak menimbulkan risiko pada bayi. Faktanya, glutamat berperan penting saat menyusui bayi, karena ASI mengandung sekitar 10 kali lebih banyak glutamat daripada susu sapi. Demikian dikutip dari MSG Facts.
Para ilmuwan tersebut telah menyelidiki efek konsumsi MSG pada bayi menyusu dan ibu menyusui. Pada wanita menyusui yang mengonsumsi MSG 100 mg / kg berat badan, para peneliti tidak menemukan peningkatan kadar glutamat dalam ASI, dan tidak berpengaruh pada asupan glutamat bayi.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di 2016, asam glutamat dan glutamat ditemukan dalam ASI dalam jumlah yang signifikan dan ini dapat bervariasi dari satu ibu ke ibu. Namun hanya ada perdebatan mungkin MSG memiliki efek mengatur nafsu makan bayi. Dengan demikian MSG dianggap tak memiliki efek berbahaya jika dikonsumsi tidak dalam ukuran yang berlebihan. Hanya sebagai bumbu kuliner saja.