Ikuti Kami

Khazanah

Mengenal Duo Ibnu Hajar dalam Literatur Islam

tujuan hidup imam ghazali
Photo from Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Kalau kamu mendengar nama Ibnu Hajar, siapa yang ada di benakmu? Ibnu Hajar al-Asqalany atau Ibnu Hajar al-Haytami? Kalau mendengar nama Ibnu Hajar, seringkali yang kita ingat adalah pengarang kitab Fathul Bari, kitab penjelas hadis Shahih Bukhari. Sebenarnya, terdapat duo “Ibnu Hajar” dalam literatur Islam.

Pertama, ialah Ibnu Hajar al-Asqalany yang bernama asli Syihabuddin Abu al-Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud al-Kunnani al-‘Asqalany al-Mishri. Beliau berkebangsaan Mesir dan bermazhab Syafi’i dalam fikih. Dijuluki Ibnu Hajar karena disandarkan pada salah satu nama kakek buyutnya dan nama al-‘Asqolan dinisbatkan pada suatu daerah di Israel yang merupakan asal kakek buyutnya.

Ibnu Hajar lahir pada bulan Sya’ban tahun 773 Hijriah. Ayahnya wafat saat usianya 4 tahun, dan bahkan ibunya sudah lebih dahulu meninggalkannya. Lalu beliau dirawat oleh seorang pedagang kaya berkebangsaan Mesir bernama Zakiyuddin al-Khurrubi.

Pada usianya yang kesembilan, Ibnu Hajar sudah menghatamkan hapalan Alquran. Selain itu beliau juga menghapalkan beberapa kitab dari berbagai cabang keillmuan sejak kecil. Lalu mulai belajar ilmu sastra dan sejarah, kemudian jatuh cinta pada ilmu hadis yang kelak mengantarkannya pada keahlian dan masyhur sebagai ahli hadis.

Selama hidupnya, beliau menimba ilmu dari berbagai ulama. Seperti kepada al-Qadhi Abu Hamid al-Makkiy di Mekkah. Kepadanya ia menimba cabang ilmu hadis baik matan, sanad, ‘ilal, isthilahnya. Sampai ia dijuluki “Amirul Mukminin fii al-Hadis”, pemimpin orang mukmin dalam ilmu hadis.

Tak hanya menempuh pendidikan di satu tempat, Ibnu Hajar juga mengembara sampai Syam (sekarang Syiria, Iran, dan Palestina) dan Yaman. Di negara-negara tersebut Ibnu Hajar menimba ilmu kepada guru-guru yang alim.

Baca Juga:  Kisah Teladan Nabi Isa dalam Menahan Amarah

Ibnu Hajar melahirkan banyak karya, terutama dalam ilmu hadis seperti Fathul Bari, Tahdzib at-Tahdzib, Taqrib at-Tahdzib, Lisanul Mizan, al-Ishobah fii Tamyiiz as-Shahabah, Nukhbatul Fikri fii Mustholah Ahli al-Atsar wa Syarhuha. Beliau wafat pada bulan Dzulhijjah tahun 852 Hijriah.

Beda halnya dengan Ibnu Hajar al-Asqolany yang terkenal sebagai ulama ahli bidang hadis, Ibnu Hajar al-Haitami adalah ulama yang menekuni bidang fikih, kalam, dan tasawuf. Beliau bernama lengkap Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Hajar as-Salmunti al-Haitami al-Azhari al-Wa`lii as-Sa’di al-Makki al-Anshari asy-Syafi’i.

Beliau lahir di kota yang sama dengan Ibnu Hajar al-Asqolany yaitu, Mesir tepatnya di daerah Mahallah abi al-Haitam di Mesir bagian barat pada Rajab 909 H. Nama Ibnu Hajar dinisbatkan kepada salah satu nama kakek buyutnya. Bahkan konon, beliau merupakan sosok yang sangat pendiam dan jarang bicara kecuali hal yang penting. Maka itulah ia juga dijuluki Ibnu Hajar, hajar berarti batu. Sosoknya yang jarang bicara diseumpakan seperti batu.

Beberapa gurunya adalah Syekh Zakariya al-Anshari, Syaikh Abdul Haq as-Sanbathi, Syihabuddin ar-Ramli, Asy-Syihab bin an-Najjar al-Hanbali, dan beberapa guru lainnya. Karya-karyanya begitu banyak, di antaranya adalah Tuhfatul Muhtaj, Fathul Jawwad, al-Imdad, al-‘Ubbad, al-Fatawa, Fatawa al-Haditsyiah, dan a-Zawajir fi Ightiraf al-Kaba`ir.

Beliau wafat pada bulan Rajab tahun 974 H di Makkah al-Mukarromah.

Demikian duo Ibnu Hajar dalam literatur Islam yang memiliki banyak karya dan ulama produktif pada masanya. Beberapa karyanya dikaji hingga saat ini di setiap pesantren bahkan universitas.

Rekomendasi

fomo media sosial islam fomo media sosial islam

Upaya Menghindari Fomo dalam Kacamata Islam

doa setelah membaca Alquran doa setelah membaca Alquran

Doa yang Dibaca Setelah Membaca Alquran

Sejarah Pensyariatan Azan Pertama Kali

single mom ulama besar single mom ulama besar

Kisah Ibu dari Rabi’ah Ar-Ra’yi, Single Mom yang Didik Anaknya Jadi Ulama Besar

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Ngidam, Haruskah Selalu Dipenuhi? Ngidam, Haruskah Selalu Dipenuhi?

Ngidam, Haruskah Selalu Dipenuhi?

Keluarga

Cara Mengatasi Orang yang Nyinyir Menurut Imam Syafi’i

Muslimah Daily

Menilik Hak Politik Penyandang Disabilitas dalam Pemilu

Kajian

Na’ilah Hasyim Sabri, Mufassir Perempuan Asal Palestina

Muslimah Talk

Pernikahan Mencegah Zina Pernikahan Mencegah Zina

Quraish Shihab: Pernikahan Anak Usia Dini Bukan Cara Bijak Mencegah Zina

Khazanah

Surah an-Najm Ayat 45-46: Penentuan Jenis Kelamin pada Bayi Surah an-Najm Ayat 45-46: Penentuan Jenis Kelamin pada Bayi

Surah an-Najm Ayat 45-46: Penentuan Jenis Kelamin pada Bayi

Kajian

Pentingnya Bermazhab dalam Islam

Ibadah

Antara Jamaah dan Khusu’, Mana yang Lebih Diutamakan? Antara Jamaah dan Khusu’, Mana yang Lebih Diutamakan?

Antara Jamaah dan Khusu’, Mana yang Lebih Utama?

Ibadah

Trending

Hukum Masturbasi dalam Islam Hukum Masturbasi dalam Islam

Hukum Menghisap Kemaluan Suami

Kajian

Baayun Maulud, Budaya Masyarakat Banjar saat Memperingati Hari Kelahiran Nabi

Kajian

Murtadha Muthahhari: Perempuan Butuh Kesetaraan, Bukan Keseragaman

Kajian

Khalil Gibran dan Cintanya yang Abadi

Diari

pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar   pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar  

Perempuan dalam Perspektif Filsafat Islam

Kajian

suami suara tuhan suami suara tuhan

Pengertian Keluarga Sakinah dan Makna Perkawinan dalam Islam

Keluarga

Cara Mengatasi Orang yang Nyinyir Menurut Imam Syafi’i

Muslimah Daily

Menilik Hak Politik Penyandang Disabilitas dalam Pemilu

Kajian

Connect