Ikuti Kami

Khazanah

Meneladani Ketabahan Para Nabi Saat Ditimpa Musibah

Meneladani Ketabahan Para Nabi
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Allah Swt. memberikan ujian kepada semua hamba-Nya, tak terkecuali para nabi. Dahulu, nabi-nabi Allah ditimpa musibah yang sangat berat. Kita sudah sering mendengar cerita ketabahan Nabi Ayub a.s., Nabi Ibrahim a.s., dan Nabi Muhammad saw. ketika ditimpa musibah. Melalui kisah-kisah ini kita bisa meneladani ketabahan para nabi saat ditimpa musibah.

Nabi Ayub a.s.

Nabi Ayub yang mulanya hidup dalam kemewahan, kemudian Allah mengujinya dengan kefakiran. Beliau memiliki banyak keturunan, kemudian Allah mencabut nyawa mereka satu per satu. Beliau yang memiliki fisik yang sehat, kemudian Allah uji dengan didatangkan penyakit kulit yang menggerogoti tubuh sampai 18 tahun lamanya.

Begitu banyak ujian yang dialami oleh Nabi Ayub. Namun, beliau tidak pernah mengeluh atas apa yang ditimpakan padanya. Beliau hanya melapor dan berdoa dengan sangat sopan santun pada Allah. Doa ini termaktub dalam Alquran Q.S. Al-Anbiya [21]: 83,

أَنِّى مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: “(Ya Tuhanku), sungguh Aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

Nabi Ibrahim a.s.

Musibah juga menimpa Nabi Ibrahim. Dakwah beliau terhadap kaumnya untuk menyembah Allah tidak diterima. Bahkan, hal ini menimbulkan amarah Raja Namrud karena Nabi Ibrahim telah menghancurkan dan membakar berhala. Para pengawal dikerahkan untuk mencari dan menangkap Nabi Ibrahim. Setelah ditemukan, kaum tersebut mengumpulkan kayu dan membakarnya hidup-hidup. Namun, apa yang Nabi Ibrahim lakukan ketika dibakar dalam kobaran api? Tak sedikitpun Nabi Ibrahim mengeluh kepada Allah. Kemudian, Allah mendatangkan mukjizatnya dengan menjadikan api itu terasa dingin bagi Nabi Ibrahim.

Rasulullah saw.

Tak jauh berbeda dengan kisah dua nabi di atas, Rasulullah saw juga diuji ketika berdakwah di derah

Baca Juga:  Meneladani Rasulullah yang Mengajarkan Sikap Anti Rasisme

Selama berdakwah, tak satupun penduduk yang mengikuti Rasulullah untuk memeluk agama Islam. Parahnya, ketika Rasulullah pulang dari Thaif, beliau dilempari batu oleh penduduk setempat hingga terluka.

Dalam keadaan seperti ini, Rasulullah bermunajat kepada Allah agar dikuatkan dalam menghadapi ujian yang begitu berat. Allah menjawab doa Rasulullah. Malaikat Jibril dan penjaga gunung mendatanginya dengan menawarkan agar ditimpakan gunung kepada penduduk Thaif.

Namun, apa yang dilakukan Rasulullah? Beliau menolak tawaran tersebut. Bahkan, beliau memintakan rahmat dan mengharapkan diciptakannya generasi bertakwa yang lahir dari tulang rusuk masyarakat Thaif. Kisah ini tercuplik dalam Nurul Yaqin karya Muhammad Al-Khudri Bek halaman 79,

وَأَتَى جِبْرِيْلُ بِرِسَالَة مِنَ اللَّهِ جَلَّ ذِكْرُهُ, وَقَالَ: إنَّ اللّه أَمَرَنِي أَنْ أُطِيْعَكَ فِي قَوْمِكَ لِمَا صَنَعُوه مَعَك, فَقَال عَلَيه السَّلَامُ : (اللَّهُمَّ اهْدِ قَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ)

Artinya: Malaikat Jibril membawa risalah dari Allah Swt. Ia berkata: ‘Sesungguhnya Allah memerintahkanku patuh padamu untuk memberi balasan atas apa yang telah dilakukan kaummu padamu’. Kemudian Rasulullah berdoa: (Ya Allah, berikanlah hidayah kepada kaumku. Sesungguhnya mereka tidak mengetahui)’’

Beginilah manusia pilihan Allah ketika diujikan kepada mereka sebuah musibah. Mereka tabah dan tampil dengan jiwa ksatria. Tak mengeluh sedikitpun karena diberi kekuatan ihtimal al-adza’ (menanggung beban penderitaan).

Mengacu terhadap cerita nabi di atas, sebagai muslim kita harus berusaha memiliki sikap ihtimal al-adza, artinya kita harus kuat menanggung segala beban kesusahan dan penderitaan yang dihadapi sekarang. Kita harus berusaha tabah dengan meneladani ketabahan para nabi ketika ditimpa musibah.

Rekomendasi

umar sabar amarah istri umar sabar amarah istri

Meneladani Umar bin Khattab: Sabar Menghadapi Amarah Istri

Parenting Islami : Menanamkan Cinta Pada Anak, Bukan Takut

tips makan tips makan

Ingin Makan? Jangan Lupa Tips Makan yang Diajarkan Rasulullah Saw

Ditulis oleh

Sarjana Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pegiat Kajian Bidang Fikih.

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect