Ikuti Kami

Khazanah

Alexandra Avierino: Sastrawan Pemberdaya Perempuan

Alexandra Avierino Sastrawan Pemberdaya

Bincangmuslimah.com – Sastrawan perempuan bernama asli Alexandra Qisthinthin Alkhaury masyhur dengan nama Alexandra Avierino ini lahir di Beirut, Lebanon pada tahun 1872. Saat usianya 10 tahun ia pindah ke Iskandariyah, Mesir lalu belajar di Madrasah Rahibat dan American International School. Alexandra belajar bahasa Prancis dan Italia, dan tentu juga bahasa Arab.

Ketertarikannya pada bahasa negaranya sendiri ia buktikan dengan mempelajarinya dengan detil, tekun, dan ulet. Alexandra Khaury juga mempelajari syair dan prosa hingga mahir di kedua bidang tersebut. Selain sebagai penyair, ia juga dikenal sebagai aktivis sosial hingga namanya harum di kalangan dunia. Namanya harum sebagai Alexandra Avierino, sastrawan pemberdaya perempuan.

Alexandra menikah di usia 16 tahun dengan laki-laki berkebangsaan Itali, Miltiyadi Avierino. Pada masanya, pernikahan di usia muda memang masih marak terjadi. Namun Alexandra beruntung, pernikahannya dengan Avierino tak sampai menghalangi karir dan aktivitasnya. Justru, atas peran suaminya ia bisa berkiprah dan mengabdikan dirinya pada ilmu dan masyarakat. Ia terus menekuni nazam dan syair. Kegemarannya pada sastra Arab ini dianggap sebagai warisan dari ayahnya yang juga merupakan seorang sastrawan.

Jiwa sosialnya tumbuh saat ia hidup di Mesir. Realitas sosial Mesir membuat ia melakukan perubahan nyata. Saat akhirnya memutuskan dirinya terjun menjadi seorang jurnalis, ia melihat bahwa perempuan Arab mengalami pengalaman sosial yang tidak menyenangkan. Mereka terbelakang, tidak mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan laki-laki, bahkan mengalami perbudakan. Atas keresahan itulah ia membentuk majalah Aniis al-Jaliis yang bermakna “teman duduk”, maksudnya teman bercerita pada tahun 1898.

Majalah ini melejit, menempati rating tertinggi yang tak pernah ditempati oleh majalah lain sebelumnya. Majalah ini ternyata diterima oleh masyarakat, tidak di kalangan laki-laki, tapi juga perempuan. Sehingga para sastrawan laki-laki dan perempuan di berbagai negara turut membacanya dan mengapresiasinya.

Baca Juga:  Konsep Pakaian Syar’i yang Banyak Disalahpami Muslimah

Tidak hanya itu, ketenarannya dan relasinya dengan negara Prancis juga ia manfaatkan untuk membentuk majalah Lutus di Prancis yang menjadi wadah suara perempuan. Ia mengabarkan kepada publik melalui majalah itu tentang kondisi perempuan Arab pada masa itu.

Kemampuannya diakui oleh banyak ahli, karena pergerakannya dan majalahnya pun tersebar di kalangan internasional sehingga kedudukan Anis al-Jaliis setingkat dengan majalah di Prancis, Karan Mondo di Italia, Madam dan Femina di Inggris, kecuali di Mesir sendiri, Amerika, dan Suria.

Isa Futuh dalam Adiibat ‘Arabiyyat tidak menjelaskan detil alasan itu. Tapi penulis menduga, Amerika dan Suria mengalami permasalahan yang sama. Perempuan-perempuan di sana pun mengalami pengalaman sosial yang sama dengan perempuan-perempuan Mesir.

Selain sebagai founder dan pemimpin redakis dari majalah Anis al-Jaliis ia tetap menekuni bidang sastra. Melakukan penerjemahan terhadap teks-teks novel dan menulis naskah-naskah drama. Terdapat naskah yang ia tulis sampai lima jilid tetapi tak sampai dicetak. Naskah tersebut berjudul Amaanatu asy-Sya’bi.

Alexandra Avierino juga pernah menghadiri konferensi bersama para sastrawan dari berbagai negara di Paris pada tahun 1900. Ia menjadi perwakilan dari negara Mesir. Di sana ia berkenalan dengan ketua konferensi, Fizinoska yang memberikan sanjungan dan apresiasi kepadanya.

Selain minat pada bidang sastra dan menempati posisi tinggi dan berarti di kalangan sastrawan Arab, ia juga menulis di bidang politik. Maka ia serig menulis untuk menuangkan pikirannya dan tanggapannya terhadap isu politik dan menulis di koran al-Mu`ayyad. Sampai akhirnya ia mendirikan media koran bernama Iqdam sebagai bentuk pengabdiannya pada negara. Akan tetapi karir dan majalah-majalah yang ia bentuk tidak berumur lagi akibat pengaruh perang dunia pertama yang memberi dampak bagi seluruh dunia, terutama perempuan.

Baca Juga:  Pesantren Darurat Kekerasan Seksual, Ada Tiga Hal yang Perlu Dilakukan

Salim Anhuri, seorang penulis dari Damaskus memujinya melalui tulisan di majalah asy-syata, “Alexandra Avierino adalah satu-satunya perempuan Arab yang unggul dalam sastra, membangkitkan dan memberdayakan orang-orang sekitarnya, bertahun-tahun mengabdi, berani menanggung risiko demi membela perempuan. Ia bergerak di banyak bidang, jurnalis, sastra, dan public speaking.”

Setelah terjadinya perang dunia pertama, ia dibawa oleh anak-anaknya ke Britania dan wafat di London pada tahun 1927 di uisanya yang ke-55. Alexandra Avierino, sastrawan pemberdaya perempuan yang semoga Allah tempatkan di sisi Tuhan.

 

Rekomendasi

Beauty Previllege terobsesi kecantikan Beauty Previllege terobsesi kecantikan

Labeling pada Perempuan yang Sudah Seharusnya Dihapuskan

hadis larangan istri keluar hadis larangan istri keluar

Affirmative Action: Membela atau Mengkritik Kebijakan Pro-Perempuan?

Istri Menafkahi Suami, Dapatkah Pahala?

pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar   pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar  

Perempuan dalam Perspektif Filsafat Islam

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Anjuran Bagi-bagi THR, Apakah Sesuai Sunah Nabi?

Video

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect