Ikuti Kami

Kajian

Kedudukan Ibu Tiri dalam Islam

kedudukan ibu tiri islam
Source: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Di dalam Islam, seorang ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Namun, tidak semua anak memiliki ibu kandung. Beberapa orang hanya memiliki ibu tiri karena ibu kandung mereka sudah meninggal atau bercerai.  Ibu tiri sendiri masih banyak dianggap oleh sebagian orang sebagai orang jahat. Padahal, kedudukan ibu tiri dalam Islam juga sama mulia seperti halnya ibu kandung.  

Kedudukan Ibu dalam Islam

Kemuliaan sosok ibu tercuplik dalam kisah populer pada zaman Rasulullah. Kala itu, salah seorang sahabat bertanya,  “Siapakah manusia yang seharusnya diperlakukan paling baik?” Rasulullah menjawab, “Ibumu” sebanyak tiga kali,  lalu baru disusuli dengan kata “ayahmu”. Bahkan Rasulullah saw pernah bersabda bahwa surga itu berada di bawah telapak kaki ibu. Sebagaimana sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Imam al-Ashbahany:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْجَنَّةُ ‌تَحْتَ ‌أَقْدَامِ الْأُمَّهَاتِ

Artinya: “Dari Anas bin Malik ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, surga itu berada di bawah telapak kaki ibu”.

Kata “di bawah telapak kaki ibu” memang bukan makna secara hakikat. Namun, melalui kiasan tersebut kita bisa memahami bahwa kita bisa mendapatkan surga melalui perantara seorang ibu. Sebagaimana yang disebutkan Imam al-Qurthubi di dalam kitab al-Mufhim lima Asykala min Talkhish Kitab Muslim bahwa yang dimaksud dari hadis tersebut adalah barang siapa yang berbakti kepada ibunya dan memenuhi hak-hak ibunya maka ia akan dimasukkan ke dalam surganya Allah Swt.

Pengertian Ibu Tiri

Di dalam bahasa arab ibu tiri disebut sebagai زوج الأب yang berarti istri ayah. Hal ini sepertinya juga memicu banyak anggapan bahwa ibu tiri hanya istri dari seorang ayah yang mungkin hanya mencintai ayahnya saja tanpa memiliki rasa sayang dan empati bagi anak sang ayah. Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak ibu tiri yang tulus dalam merawat sang anak karena sudah menganggap anak suaminya sebagai anaknya sendiri.

Baca Juga:  Kebebasan Beragama Bagi Anak dalam Islam

Seorang ibu tiri tidak hanya bertugas untuk melayani suaminya saja, melainkan juga bertugas untuk merawat anak dari suaminya. Terlebih jika anak yang ia miliki masih butuh perawatan dan figur dari seorang ibu. 

Pandangan Islam terhadap ibu tiri

Jika dilihat dari kaca mata syariat Islam, sejatinya tidak ada perbedaan antara ibu kandung dan ibu tiri. Keduanya adalah orang tua yang harus dihormati dan dipatuhi. Hal ini terlihat dari firman Allah di dalam Q.S. Luqman [31]:14

‌وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu.”

Di dalam ayat tersebut disebutkan alasan berbakti kepada ibu di antaranya adalah karena ia telah melahirkan dan menyapih anak. Biasanya seorang ibu juga akan merawat anak sampai dia dewasa. Sehingga ketika seorang ibu tiri melakukan hal demikian, tidak ada alasan seorang anak untuk tidak menghormatinya. Perbedaan antara ibu kandung dan ibu tiri hanya terletak pada mengandung dan melahirkan si anak. Sedangkan merawat atau menyusui mungkin saja juga dilakukan oleh ibu tiri. 

Dengan demikian, kedudukan ibu kandung dan ibu tiri sama saja dalam pandangan Islam. Seorang anak seyogyanya menghormatinya seperti ia menghormati ibu kandungnya sendiri. 

Semoga bermanfaat.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Anjuran Bagi-bagi THR, Apakah Sesuai Sunah Nabi?

Video

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect