Surat al-Kahfi memang dikenal dengan kisah sekelompok pemuda yang melarikan diri ke gua karena kejaran seorang raja yang zalim. Nama al-Kahfi pun diambil dari beberapa ayat yang menyebutkan kata Ashabul Kahfi di dalamnya, meski sebenarnya terdapat kisah lainnya dalam surat ini. Jika mereka dizalimi oleh seorang, para pemuda Kahfi itu hidup di zaman nabi siapa? Tidakkah ada seorang utusan yang membela mereka kala itu?
Kisah pemuda Kahfi dipaparkan pada ayat ke-9 sampai ke-20. Para ulama berijtihad menggali makna dan cerita yang terkandung dalam surat al-Kahfi. Salah satunya adalah Imam Thabari dalam kitab tafsirnya, Jami’ al-Bayan fii Ta`wil al-Qur’an. Metode kitab tafsirnya adalah menggunakan riwayat berupa hadis Nabi dan atsar sahabat. Disebutkan bahwa pemuda Kahfi hidup setelah zaman Nabi Isa, mereka disebutkan mengikuti tauhidnya agama Nabi Isa. Tidak disebutkan kapan waktunya mereka hidup atau berapa tahun setelah Nabi Isa diangkat ke langit.
وقد اختلف أهل العلم في سبب مصير هؤلاء الفِتية إلى الكهف الذي ذكره الله في كتابه ، فقال بعضهم: كان سبب ذلك، أنهم كانوا مسلمين على دين عيسى، وكان لهم ملك عابد وَثَن، دعاهم إلى عبادة الأصنام، فهربوا بدينهم منه خشية أن يفتنهم عن دينهم، أو يقتلهم، فاستخفوا منه في الكهف.
Artinya: para ulama berbeda pendapat apa penyebab utama para pemuda tersebut melarikan diri ke sebuah gua yang disebutkan oleh Allah dalam Alquran. Sebagian berpendapat, penyebabnya adalah karena mereka menganut Islam yang dibawa Nabi Isa sedangkan mereka memiliki raja yang menyembah patung. Lalu raja tersebut mengajak pemuda tersebut untuk menyembah patung-patung itu, maka larilah para pemuda tersebut karena merasa takut keyakinan agama mereka terancam, atau raja bisa membunuh mereka yang kemudian membuat mereka bersembunyi di gua.
Pelarian mereka menuju gua ditafsirkan oleh beberapa ulama adalah karena mereka hidup di era kerajaan yang menyembah patung. Peraturan kerajaan tersebut adalah seluruh rakyatnya wajib untuk mengikuti ajaran mereka menyembah patung. Para pemuda tersebut merasa takut jika identitas agama mereka diketahui lalu melarikan diri ke sebuah gua.
Sejauh ini, juga belum pernah disebutkan siapa raja yang memimpin pada masa mereka hidup dan melarikan diri itu. Setelah ratusan tahun lamanya mereka bangun dan mereka terkejut karena banyak sekali perubahan dan perbedaan yang terjadi. Tiap kali mereka melihat suatu benda atau sesuatu yang asing mereka mengingkarinya. Tapi kemudian mereka menyadari bahwa Allah telah menyelamatkan mereka dari ancaman raja penyembah patung tersebut dan terhindar dari rasa takut karena ditidurkan untuk waktu yang begitu lama.